Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kinerja Dikritik DPR, KPI Bela Diri Sebut Baru Bekerja Dua Bulan

Kompas.com - 11/10/2016, 09:22 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Yuliandre Darwis mengakui kinerja timnya yang baru seumur jagung belum menghasilkan sesuatu yang positif untuk dunia penyiaran.

Hal itu tampak dalam penyusunan rekomendasi perpanjangan izin siaran yang akan diacu Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) untuk menerbitkan izin baru bagi 10 Lembaga Penyiaran Swasta (LPS) yang habis masa berlakunya pada 2016.

"Hari ini KPI telah menyelesaikan tugasnya sebagai lembaga negara terlepas penilaiannya bagus atau tidak. Rapat kerja ini jadi catatan penting bagi kami yang baru bekerja sekitar dua bulan," kata Yuliandre Darwis Ketua KPI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (10/10/2016) malam.

Ia pun menerima saran dari DPR agar ke depannya dalam mengevaluasi LPS lebih mengedepankan konten ketimbang aspek lain.

Meski demikian Yuliandre tetap berpendapat aspek lain terkait kualitas SDM dan selainnya tetap penting untuk ditelisik.

(Baca: Rilis Data Berbeda, KPI Akui Masih Sinkronisasi)

"Yang jadi soal tadi memang pemeriksaan KPI juga menyasar aspek SDM padahal menurut DPR mestinya KPI hanya fokus di konten siaran saja, tak perlu masuk ke aspek lain," ujar Yuliandre.

Namun ia mengaku siap bila nantinya Komisi I hendak melakukan pemeriksaan data KPI yang digunakan untuk menilai kualitas SDM dan aspek di luar konten yang digunakan untuk menilai kualitas 10 LPS.

Selain itu Komisi I juga menyoroti kesepakatan antara pihak LPS dan KPI untuk pemeliharaan kualitas konten.

KPI pun menerima saran Komisi I agar kesepakatan itu ditandatangani langsung oleh KPI beserta direktur utama dan komisaris utama LPS.

"Iya, soal kesepakatan itu juga akan kami tindaklanjuti agar ditandatangani langsung oleh direktur utama dan komisaris utama LPS masing-masing, ini pelajaran buat kami dan semoga ke depan lebih baik lagi," lanjut Yuliandre.

Kompas TV Komisi I DPR Pilih 9 Nama Anggota KPI
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Respons KPK Soal Harun Masiku Nyaris Tertangkap pada 2021

Respons KPK Soal Harun Masiku Nyaris Tertangkap pada 2021

Nasional
55.000 Jemaah Haji Indonesia Ikuti Murur di Muzdalifah Usai Wukuf

55.000 Jemaah Haji Indonesia Ikuti Murur di Muzdalifah Usai Wukuf

Nasional
Anggota Komisi I DPR Dukung Kemenkominfo Ancam Blokir X/Twitter karena Izinkan Konten Porno

Anggota Komisi I DPR Dukung Kemenkominfo Ancam Blokir X/Twitter karena Izinkan Konten Porno

Nasional
Sindir Wacana Bansos untuk Penjudi Online, Kriminolog: Sekalian Saja Kasih Koruptor yang Dimiskinkan...

Sindir Wacana Bansos untuk Penjudi Online, Kriminolog: Sekalian Saja Kasih Koruptor yang Dimiskinkan...

Nasional
Pemerintah Semestinya Bikin Orang Lepas dari Judi Online, Bukan Memberikan Bansos

Pemerintah Semestinya Bikin Orang Lepas dari Judi Online, Bukan Memberikan Bansos

Nasional
Soal Duet Anies dan Kaesang, PKS: Status Anak Jokowi Belum Tentu Jadi Nilai Tambah

Soal Duet Anies dan Kaesang, PKS: Status Anak Jokowi Belum Tentu Jadi Nilai Tambah

Nasional
Kepala BNPT Apresiasi Densus 88 yang Proaktif Tangkap Residivis Teroris di Cikampek

Kepala BNPT Apresiasi Densus 88 yang Proaktif Tangkap Residivis Teroris di Cikampek

Nasional
Pertamina Luncurkan 'Gerbang Biru Ciliwung' untuk Kembangkan Ekosistem Sungai

Pertamina Luncurkan "Gerbang Biru Ciliwung" untuk Kembangkan Ekosistem Sungai

Nasional
Kriminolog Nilai Penjudi Online Mesti Dipandang sebagai Pelaku Pidana

Kriminolog Nilai Penjudi Online Mesti Dipandang sebagai Pelaku Pidana

Nasional
Harun Masiku Nyaris Diringkus di 2021, tapi Gagal Akibat KPK Ribut Internal

Harun Masiku Nyaris Diringkus di 2021, tapi Gagal Akibat KPK Ribut Internal

Nasional
Satgas Pangan Polri Awasi Impor Gula yang Masuk ke Tanjung Priok Jelang Idul Adha 2024

Satgas Pangan Polri Awasi Impor Gula yang Masuk ke Tanjung Priok Jelang Idul Adha 2024

Nasional
Eks Penyidik KPK Curiga Harun Masiku Tak Akan Ditangkap, Cuma Jadi Bahan 'Bargain'

Eks Penyidik KPK Curiga Harun Masiku Tak Akan Ditangkap, Cuma Jadi Bahan "Bargain"

Nasional
Sosiolog: Penjudi Online Bisa Disebut Korban, tapi Tak Perlu Diberi Bansos

Sosiolog: Penjudi Online Bisa Disebut Korban, tapi Tak Perlu Diberi Bansos

Nasional
KPK Hampir Tangkap Harun Masiku yang Nyamar Jadi Guru di Luar Negeri, tapi Gagal karena TWK

KPK Hampir Tangkap Harun Masiku yang Nyamar Jadi Guru di Luar Negeri, tapi Gagal karena TWK

Nasional
Minta Kemenag Antisipasi Masalah Saat Puncak Haji, Timwas Haji DPR: Pekerjaan Kita Belum Selesai

Minta Kemenag Antisipasi Masalah Saat Puncak Haji, Timwas Haji DPR: Pekerjaan Kita Belum Selesai

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com