Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hanura Sarankan PDI-P Tak Defensif jika Ingin Dukung Ahok

Kompas.com - 07/06/2016, 13:25 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Fraksi Hanura di DPR Dadang Rusdiana menyarankan, PDI Perjuangan tidak perlu bersikap defensif apabila ingin mendukung petahana Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dalam Pilkada DKI 2017.

Terlebih, PDI-P sebelumnya telah mendukung Ahok dalam Pilkada DKI 2012. Sehingga, PDI-P mengetahui secara pasti bagaimana kapasitas dan kapabilitas Ahok.

“Saya kira PDI-P punya kejelian bahwa Ahok akan unggul dalam Pilkada Jakarta. Sebagai partai yang pernah dukung Ahok, saya kira PDI-P punya perhitungan matang dan cermat,” kata Dadang saat dihubungi, Selasa (7/6/2016).

Menurut Dadang, PDI-P selama ini terlalu menunjukkan sikap defensif. Salah satunya dengan mengajak Ahok untuk meninggalkan jalur perseorangan dan kembali ke jalur partai politik.

(baca: Minta Ahok "Balik Kandang", PDI-P Dianggap Tak Mampu Temukan Pesaing)

Namun, jika sikap defensi dipertahankan, hal tersebut tidak akan menguntungkan bagi PDI-P. Sebagai magnet politik, dukungan masyarakat terhadap Ahok cukup besar.

“Kalau menurut saya sebaiknya PDI-P mendukung saja langsung, nggak usah defensif,” ujarnya.

Dadang menambahkan, jika PDI-P mendukung Ahok, tak menutup kemungkinan format pencalonan berubah. Dengan demikian, ada empat partai yang kemungkinan akan mendukungnya, yakni Golkar, Hanura, Nasdem dan PDI Perjuangan.

(baca: PDI-P: Kami Tidak Pernah Tidak Memperhitungkan Ahok Selama Ini)

Dengan adanya perubahan format tersebut, ia mengatakan, tak menutup kemungkinan juga terjadi perubahan calon wakil gubernur yang akan mendampingi Ahok.

Djarot Saiful Hidayat, sebut dia, dapat mendampingi Ahok apabila PDI-P memberi dukungan.

“Kalau kita melihat, pasangan Ahok-Djarot ini adalah pasangan yang kuat. Didukung oleh mayoritas masyarakat, dan tentu akan lebih stabil dalam pemerintahan kalau partai pemerintah berada pada sisi Ahok,” ujarnya.

Ahok sebelumnya menyatakan, jumlah data KTP yang dikumpulkan "Teman Ahok" akan mencapai 1 juta pada 20 Juni ini.

(baca: Ahok: Tanggal 20 Juni, Data KTP Sudah Mencapai 1 Juta)

Informasi itu diungkapkannya untuk menanggapi berbagai gosip yang menyebutkan bahwa ia akan batal maju melalui jalur independen.

"Wong sudah ngumpulin 1 juta. Mau dibatalin gimana? Katanya tanggal 20 (Juni) ini bisa sejuta," ujar Ahok.

Atas dasar itu, Ahok menegaskan bahwa ia masih berusaha agar bisa maju melalui jalur independen. Ia juga menegaskan, orang yang akan digandengnya sebagai pasangan tetap yang ada saat ini, yakni Heru Budi Hartono.

"Nanti akan diverifikasi. Walaupun diverifikasi ada kemungkinan gagal, ya kami jalan terus saja," kata Ahok.

Kompas TV Beredar Spanduk Duet Ahok-Djarot
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

Nasional
Timnas Kalahkan Korea Selatan, Jokowi: Pertama Kalinya Indonesia Berhasil, Sangat Bersejarah

Timnas Kalahkan Korea Selatan, Jokowi: Pertama Kalinya Indonesia Berhasil, Sangat Bersejarah

Nasional
Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

Nasional
Ibarat Air dan Minyak, PDI-P dan PKS Dinilai Sulit untuk Solid jika Jadi Oposisi Prabowo

Ibarat Air dan Minyak, PDI-P dan PKS Dinilai Sulit untuk Solid jika Jadi Oposisi Prabowo

Nasional
Jokowi Doakan Timnas U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris 2024

Jokowi Doakan Timnas U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris 2024

Nasional
Menlu Retno Laporkan Hasil Kunjungan ke Vietnam ke Jokowi

Menlu Retno Laporkan Hasil Kunjungan ke Vietnam ke Jokowi

Nasional
Gugatan di PTUN Jalan Terus, PDI-P Bantah Belum 'Move On'

Gugatan di PTUN Jalan Terus, PDI-P Bantah Belum "Move On"

Nasional
Menlu Singapura Temui Jokowi, Bahas Kunjungan PM untuk Leader's Retreat

Menlu Singapura Temui Jokowi, Bahas Kunjungan PM untuk Leader's Retreat

Nasional
Hasto Sebut Ganjar dan Mahfud Akan Dapat Tugas Baru dari Megawati

Hasto Sebut Ganjar dan Mahfud Akan Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Kejagung Sita 2 Ferrari dan 1 Mercedes-Benz dari Harvey Moies

Kejagung Sita 2 Ferrari dan 1 Mercedes-Benz dari Harvey Moies

Nasional
Gerindra Dukung Waketum Nasdem Ahmad Ali Maju ke Pilkada Sulteng

Gerindra Dukung Waketum Nasdem Ahmad Ali Maju ke Pilkada Sulteng

Nasional
Tepati Janji, Jokowi Kirim Mobil Listrik ke SMK 1 Rangas Sulbar

Tepati Janji, Jokowi Kirim Mobil Listrik ke SMK 1 Rangas Sulbar

Nasional
Konsumsi Avtur Naik 10 Persen Selama Ramadhan dan Idul Fitri 2024

Konsumsi Avtur Naik 10 Persen Selama Ramadhan dan Idul Fitri 2024

Nasional
Kekuatan Koalisi Vs Oposisi jika PDI-P dan PKS Tak Merapat ke Prabowo-Gibran

Kekuatan Koalisi Vs Oposisi jika PDI-P dan PKS Tak Merapat ke Prabowo-Gibran

Nasional
Soal Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra Sebut Sudah Komunikasi dengan Puan

Soal Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra Sebut Sudah Komunikasi dengan Puan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com