Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sulit Mencari Kapolri seperti Hoegeng

Kompas.com - 26/05/2016, 06:23 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Jenderal Hoegeng Imam Santoso, Kepala Kepolisian RI 1969-1971, menjadi sosok ideal yang memimpin lembaga kepolisian.

Kejujuran dan kesederhanaannya dianggap sulit ditemukan pada polisi masa kini.

Menjelang suksesi di Polri, kenangan akan sosok Hoegeng kembali muncul. Ada harapan, Kapolri pengganti Jenderal Badrodin Haiti yang akan memasuki masa pensiun pada Juli mendatang, berkepribadian seperti Hoegeng. (Baca: Kisah Jenderal Hoegeng, Nasi Garam, dan Toko Bunga)

Politisi PDI Perjuangan Trimedya Panjaitan mengakui, sulit mencari sosok Kapolri seperti Jenderal Hoegeng.

"Sulit mencari yang seperti Hoegeng. Seperempatnya Hoegeng saja lah, kita bisa membawa Polri lebih baik," kata Trimedya, dalam program "Satu Meja" yang ditayangkan Kompas TV, Rabu (25/5/2016) malam.

Peneliti Indonesia Corruption Watch Emerson Yuntho juga menyatakan hal yang sama. Figur Hoegeng susah ditemukan di era reformasi saat ini. (Baca: Belajar Jujur dari Hoegeng)

Ia menilai, Hoegeng merupakan sosok yang sederhana, tegas, dan antikorupsi.

"Susah sekali, tidak kita temukan saat ini," kata dia.

Emerson menekankan, Kapolri mendatang harus kapabel dan bersih. Ia menyebutkan, dua hal yang harus diperhatikan dalam memilih Kapolri.

Pertama, jangan memilih karena adanya balas budi dan politik dagang sapi. Kedua, tidak memilih calon yang berpotensi menimbulkan masalah dan kegaduhan. (Baca: Belajar Kejujuran dan Kasih Sayang dari Hoegeng dan Merry Roeslani)

"Karena akan berpengaruh pada kredibilitas pemerintahan Jokowi-JK. Kalau bermasalah, bisa menimbulkan kegaduhan baru," kata Emerson.

Badrodin Haiti akan memasuki masa pensiun pada 24 Juli mendatang. Hingga saat ini, Dewan Kepangkatan dan Jabatan Tinggi Polri belum mengadakan pertemuan untuk membahas nama-nama yang akan dicalonkan kepada Presiden Joko Widodo.

Demikian pula Komisi Kepolisian Nasional yang akan memberikan sejumlah kriteria Kapolri yang akan dipilih Presiden.

Sempat muncul wacana, Presiden akan memperpanjang masa jabatan Badrodin. Wacana ini muncul karena dianggap belum ada calon ideal yang dinilai layak untuk menjadi Kapolri. (Baca: PDI-P Tetap Dukung Budi Gunawan Jadi Kapolri)

Akan tetapi, wacana ini menimbulkan pro dan kontra. Ada yang menilai, tak ada dasar hukum bagi Presiden untuk memperpanjang masa jabatan Kapolri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] Para Sesepuh Kopassus Bertemu | Prabowo Ingin Libatkan Megawati Susun Kabinet

[POPULER NASIONAL] Para Sesepuh Kopassus Bertemu | Prabowo Ingin Libatkan Megawati Susun Kabinet

Nasional
Rute Transjakarta 9F Rusun Tambora - Pluit

Rute Transjakarta 9F Rusun Tambora - Pluit

Nasional
Tanggal 4 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 4 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

Nasional
Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

Nasional
KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

Nasional
Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

BrandzView
Saksi Sebut SYL Bayar Biduan Rp 100 Juta Pakai Duit Kementan

Saksi Sebut SYL Bayar Biduan Rp 100 Juta Pakai Duit Kementan

Nasional
Dukung Pemasyarakatan Warga Binaan Lapas, Dompet Dhuafa Terima Penghargaan dari Kemenkumham

Dukung Pemasyarakatan Warga Binaan Lapas, Dompet Dhuafa Terima Penghargaan dari Kemenkumham

Nasional
Menginspirasi, Local Hero Pertamina Group Sabet 8 Penghargaan dari Kementerian LHK

Menginspirasi, Local Hero Pertamina Group Sabet 8 Penghargaan dari Kementerian LHK

Nasional
Prabowo Terima Menhan Malaysia, Jalin Kerja Sama Industri Pertahanan dan Pertukaran Siswa

Prabowo Terima Menhan Malaysia, Jalin Kerja Sama Industri Pertahanan dan Pertukaran Siswa

Nasional
Satgas Rafi 2024 Usai, Pertamina Patra Niaga Apresiasi Penindakan Pelanggaran SPBU oleh Aparat

Satgas Rafi 2024 Usai, Pertamina Patra Niaga Apresiasi Penindakan Pelanggaran SPBU oleh Aparat

Nasional
TNI dan Perwakilan Militer Indo-Pasifik Gelar Perencanaan Akhir Latma Super Garuda Shield 2024

TNI dan Perwakilan Militer Indo-Pasifik Gelar Perencanaan Akhir Latma Super Garuda Shield 2024

Nasional
Cegah Penyalahgunaan, Satgas Pangan Polri Awasi Distribusi Perusahaan Gula di Jawa Timur

Cegah Penyalahgunaan, Satgas Pangan Polri Awasi Distribusi Perusahaan Gula di Jawa Timur

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com