Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Pilu Suparman dan Nisan Tanpa Nama Korban Tragedi Mei 1998

Kompas.com - 15/05/2016, 08:12 WIB
Fachri Fachrudin

Penulis

"Saya lihat sampai di sana (RSCM) sudah kantong plastik hitam (kantong jenazah) semua. Kalau enggak salah, ada 250 kantong," kata Suparman.

Satu per satu jenazah itu diperhatikan. Namun, karena kondisinya yang rusak parah, ia pun ragu untuk menunjuk salah satu jenazah sebagai Zulkifli.

"Melihat (jenazah) di Cipto (RSCM), ada yang sudah enggak ada tangan, enggak ada kaki, kepala udah pada botak itu, hangus. Saya kan enggak bisa mengenali jenazah," tutur dia.

Makam tanpa nama

Pihak RSCM mengabarkan, korban kebakaran Yogya dimakamkan di TPU Pondok Rangon.

"RS Cipto (RSCM), pas saya di kamar mayat, memberi tahu; (jenazah para korban) untuk tragedi Klender hari ini bakal dikirim ke TPU Pondok Rangon," kata Suparman.

Setelah mendapat kabar tersebut, Suparman bersama keluarga berangkat menuju TPU dengan maksud mengiringi jenazah, yang salah satunya diyakini sebagai jasad Zulkifli, ke tempat peristirahatan terakhir.

Sejak empat belas tahun lalu itulah, Suparman bersama ayah, ibu, dan keluarga Zulkifli selalu hadir di pemakaman ini. Niatnya hanya satu, memanjatkan doa agar semua korban merasa tenang di akhirat.

Menurut pantauan Kompas.com, ratusan makam korban peristiwa Mei 1998 mengisi area tengah TPU Pondok Rangon.

Batu nisan di setiap makam yang ada di area itu hanya bertuliskan "Korban Tragedi 13-15 Mei 1998 Jakarta".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

Nasional
Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Nasional
Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Nasional
Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Nasional
Waspada MERS-CoV, Jemaah Haji Indonesia Diminta Melapor Jika Alami Demam Tinggi

Waspada MERS-CoV, Jemaah Haji Indonesia Diminta Melapor Jika Alami Demam Tinggi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com