Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Pilu Suparman dan Nisan Tanpa Nama Korban Tragedi Mei 1998

Kompas.com - 15/05/2016, 08:12 WIB
Fachri Fachrudin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — "Tidak tahu yang mana makamnya." Kalimat itulah yang diucapkan Onim Suparman (79) ketika menjawab pertanyaan perihal letak makam keponakannya, Zulkifli bin Dasman.

Zulkifli adalah salah satu dari ratusan korban tragedi kebakaran pusat perbelanjaan Yogya, Klender, Jakarta Timur, pada 14 Mei 1998. Saat ini, pusat perniagaan itu lebih dikenal dengan sebutan Citra Mall Klender.

Suparman tak pernah menyangka, empat belas tahun lalu menjadi hari terakhir dirinya melihat keponakan yang telah lama tinggal bersamanya itu.

Saat itu, kata Suparman, Zulkifli tiba di rumah di Jalan Cipinang Muara III sekitar pukul 14.00 WIB.

Memang tidak seperti biasanya, sekolah tingkat menengah (STM) di bilangan Pondok Kelapa yang menjadi tempat Zulkifli menimba ilmu hingga kelas II itu mengizinkan para siswa pulang lebih cepat.

Di rumah, tidak ada yang berbeda dengan sikap Zulkifli, sampai akhirnya sekitar pukul 16.00 WIB, salah seorang teman mengajak keluar dari rumah.

"Ya, biasanya main palingan, sama temen-temennya," tutur Suparman di TPU Pondok Rangon, Jakarta Timur, Sabtu (14/5/2016).

Setelah itu, Zulkifli tak kunjung pulang.

"Sampai pukul 06.00 (18.00 WIB), saya khawatir. Kan orang-orang pada bilang ada rusuh di mana-mana," tutur dia.

"Nah, (sentra perbelanjaan) Yogya juga sudah kebakar katanya orang-orang, jarahan," lanjut Suparman.

Ratusan mayat di RSCM

Suparman mengatakan, saat itu, pencarian terhadap Zulkifli terus dilakukan. Tetangga sekitar pun ditanyakan satu per satu.

Kekhawatirannya semakin menjadi karena para tetangga tidak melihat ke mana Zulkifli pergi.

Pada 15 Mei 1998 sekitar pukul 02.00 WIB, tersiar kabar bahwa korban-korban kebakaran Yogya dibawa ke RS Cipto Mangunkusumo (RSCM).

Suparman pun bergegas ke sana. Sesampainya di RSCM, ratusan jenazah terbungkus kantong sudah dijajarkan. Tangis histeris keluarga korban menambah pilu suasana saat itu.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PDI-P Bakal Jemput Bola Kader untuk Maju di Pilkada Sumut

PDI-P Bakal Jemput Bola Kader untuk Maju di Pilkada Sumut

Nasional
Jadi Perempuan Pertama Berpangkat Mayjen TNI AD, Dian Andriani Harap Kowad Lain Menyusul

Jadi Perempuan Pertama Berpangkat Mayjen TNI AD, Dian Andriani Harap Kowad Lain Menyusul

Nasional
Jokowi Bakal Tinjau Lokasi Banjir Lahar di Sumbar Pekan Depan

Jokowi Bakal Tinjau Lokasi Banjir Lahar di Sumbar Pekan Depan

Nasional
Nurul Ghufron Tak Hadir karena Belum Tuntas Siapkan Pembelaan, Dewas KPK Tunda Sidang Etik

Nurul Ghufron Tak Hadir karena Belum Tuntas Siapkan Pembelaan, Dewas KPK Tunda Sidang Etik

Nasional
PDI-P Tuding Jokowi Cawe-cawe Pilkada dengan Bansos Beras, Ngabalin: Segera Lah Move on

PDI-P Tuding Jokowi Cawe-cawe Pilkada dengan Bansos Beras, Ngabalin: Segera Lah Move on

Nasional
Soal Revisi UU Kementerian Negara, Ngabalin: Mudah-mudahan Cepat, Itu Arah Haluan Prabowo-Gibran

Soal Revisi UU Kementerian Negara, Ngabalin: Mudah-mudahan Cepat, Itu Arah Haluan Prabowo-Gibran

Nasional
Risma Relokasi 2 Posko Pengungsian Banjir Lahar Dingin di Sumbar yang Berada di Zona Merah

Risma Relokasi 2 Posko Pengungsian Banjir Lahar Dingin di Sumbar yang Berada di Zona Merah

Nasional
Ahok Masuk Bursa Bacagub Sumut, PDI-P: Prosesnya Masih Panjang

Ahok Masuk Bursa Bacagub Sumut, PDI-P: Prosesnya Masih Panjang

Nasional
Bantah PDI-P soal Jokowi Menyibukkan Diri, Ali Ngabalin: Jadwal Padat, Jangan Gitu Cara Ngomongnya...

Bantah PDI-P soal Jokowi Menyibukkan Diri, Ali Ngabalin: Jadwal Padat, Jangan Gitu Cara Ngomongnya...

Nasional
Pimpin Langsung ‘Tactical Floor Game’ WWF di Bali, Luhut: Pastikan Prajurit dan Komandan Lapangan Paham yang Dilakukan

Pimpin Langsung ‘Tactical Floor Game’ WWF di Bali, Luhut: Pastikan Prajurit dan Komandan Lapangan Paham yang Dilakukan

Nasional
Setara Institute: RUU Penyiaran Berpotensi Perburuk Kebebasan Berekspresi melalui Pemasungan Pers

Setara Institute: RUU Penyiaran Berpotensi Perburuk Kebebasan Berekspresi melalui Pemasungan Pers

Nasional
Masuk Daftar Cagub DKI dari PDI-P, Risma: Belum Tahu, Wong Masih di Kantong...

Masuk Daftar Cagub DKI dari PDI-P, Risma: Belum Tahu, Wong Masih di Kantong...

Nasional
KPK Geledah Lagi Rumah di Makassar Terkait TPPU SYL

KPK Geledah Lagi Rumah di Makassar Terkait TPPU SYL

Nasional
Puan Minta DPR dan IPU Fokus Sukseskan Pertemuan Parlemen pada Forum Air Dunia Ke-10

Puan Minta DPR dan IPU Fokus Sukseskan Pertemuan Parlemen pada Forum Air Dunia Ke-10

Nasional
Yusril: Serahkan kepada Presiden untuk Bentuk Kabinet Tanpa Dibatasi Jumlah Kementeriannya

Yusril: Serahkan kepada Presiden untuk Bentuk Kabinet Tanpa Dibatasi Jumlah Kementeriannya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com