Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Chappy Hakim
KSAU 2002-2005

Penulis buku "Tanah Air Udaraku Indonesia"

Kecerobohan Fatal, Salah Urus Bandara Cengkareng Dilimpahkan ke Lanud Halim

Kompas.com - 07/04/2016, 11:04 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
EditorWisnu Nugroho

KOMPAS.com — Tidak sempat berselang satu hari, saya menerima pesan melalui Whatsapp dari sahabat dekat di Washington DC. Dia menanyakan tabrakan dua pesawat terbang sipil komersial yang terjadi di Halim Air Force Base dengan menggunakan terminologi cukup menarik, yaitu "the stupid accident".

Awalnya, saya merasa tersinggung juga dengan istilah yang digunakan itu. Namun, setelah merenung sejenak, saya dapat memahami bahwa memang kecelakaan itu adalah sebuah "man made accident".

Bagaimana tidak? Halim yang sudah begitu padat dibebani lagi dengan "tumpahan" traffic dari Cengkareng. Tidak cukup dengan itu, justru kemudian ditambah lagi beberapa maskapai lain dengan penambahan rute-rute baru pula. Benar-benar satu keputusan yang sangat jauh dari pemikiran akal sehat.

Coba bayangkan, Halim yang merupakan home base dari 4 skuadron angkut dan VIP Angkatan Udara, konon belakangan ini setiap harinya sudah dibebani dengan lebih dari 70 take off-landing pesawat terbang sipil komersial.

Lalu, mau ke mana para pilot Angkatan Udara penjaga kedaulatan negara di udara itu jika akan berlatih dan beroperasi?

Lebih lucu lagi, saat diberi tahu bahwa landasan pacu di Halim hanya satu, ada yang menanggapinya bahwa memang biasanya bandarahanya memiliki satu landasan pacu, kecuali di Cengkareng.

Benar-benar tanggapan yang sangat amat "naif", yang tidak menyadari bahwa dengan satu landasan pacu di Halim yang sudah terbebani dengan 4 skuadron udara dan satu skuadron teknik perawatan pesawat terbang, itu masih dianggap "biasa-biasa" saja untuk ditambah lagi dengan "tumpahan" traffic yang tidak terurus di Cengkareng. Belum lagi ditambah rute-rute baru, mumpung banyak minat dari penumpang di Jakarta yang ingin bepergian melalui Halim yang lebih dekat, daripada harus jauh-jauh ke Cengkareng.

Ini dianggap biasa karena memang yang hendak dicapai adalah keuntungan finansial belaka.

Puluhan pesawat tempur

Walau kecelakaan di Halim sudah telanjur tejadi, Senin lalu, ada dua hal yang patut disyukuri, yaitu tidak terdapat korban jiwa dan kebakaran. Posisi puluhan pesawat terbang tempur Angkatan Udara diparkir tidak jauh dari lokasi tabrakan malam itu.

Puluhan pesawat terbang tempur tersebut ada di Halim dalam rangka memperingati Air Force Day pada tanggal 9 April.

Bisa dibayangkan bila kebakaran itu sampai terjadi, puluhan pesawat terbang tempur Angkatan Udara Republik Indonesia hancur lebur bukan oleh musuh, melainkan oleh kebodohan pemiliknya sendiri.

Itu sebabnya saya kemudian cepat memahami apa maksud dari istilah yang digunakan teman saya itu, "the stupid accident".

Halim memang sebenarnya sangat tidak layak untuk digunakan bagi operasi penerbangan sipil komersial. Halim adalah sebuah pangkalan udara Angkatan Udara. Sekadar untuk diketahui saja bahwa pemakaian Pangkalan Udara Halim sudah "lebih" dari optimal.

Penggunaan satu pangkalan udara militer tidak bisa diukur dengan parameter operasional dari kegiatan penerbangan sipil. Pangkalan udara militer sepanjang tahun sudah diplot dengan ketat penggunaannya, yang tidak hanya untuk pelaksanaan operasi penerbangan rutin, tetapi juga untuk operasi penerbangan latihan berjadwal.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Halalbihalal dan Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin Ditunda Pekan Depan

Halalbihalal dan Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin Ditunda Pekan Depan

Nasional
Hadiri KTT OKI, Menlu Retno Akan Suarakan Dukungan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Hadiri KTT OKI, Menlu Retno Akan Suarakan Dukungan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Nasional
PM Singapura Bakal Kunjungi RI untuk Terakhir Kali Sebelum Lengser

PM Singapura Bakal Kunjungi RI untuk Terakhir Kali Sebelum Lengser

Nasional
Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

Nasional
Timnas Kalahkan Korea Selatan, Jokowi: Pertama Kalinya Indonesia Berhasil, Sangat Bersejarah

Timnas Kalahkan Korea Selatan, Jokowi: Pertama Kalinya Indonesia Berhasil, Sangat Bersejarah

Nasional
Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

Nasional
Ibarat Air dan Minyak, PDI-P dan PKS Dinilai Sulit untuk Solid jika Jadi Oposisi Prabowo

Ibarat Air dan Minyak, PDI-P dan PKS Dinilai Sulit untuk Solid jika Jadi Oposisi Prabowo

Nasional
Jokowi Doakan Timnas U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris 2024

Jokowi Doakan Timnas U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris 2024

Nasional
Menlu Retno Laporkan Hasil Kunjungan ke Vietnam ke Jokowi

Menlu Retno Laporkan Hasil Kunjungan ke Vietnam ke Jokowi

Nasional
Gugatan di PTUN Jalan Terus, PDI-P Bantah Belum 'Move On'

Gugatan di PTUN Jalan Terus, PDI-P Bantah Belum "Move On"

Nasional
Menlu Singapura Temui Jokowi, Bahas Kunjungan PM untuk Leader's Retreat

Menlu Singapura Temui Jokowi, Bahas Kunjungan PM untuk Leader's Retreat

Nasional
Hasto Sebut Ganjar dan Mahfud Akan Dapat Tugas Baru dari Megawati

Hasto Sebut Ganjar dan Mahfud Akan Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Kejagung Sita 2 Ferrari dan 1 Mercedes-Benz dari Harvey Moies

Kejagung Sita 2 Ferrari dan 1 Mercedes-Benz dari Harvey Moies

Nasional
Gerindra Dukung Waketum Nasdem Ahmad Ali Maju ke Pilkada Sulteng

Gerindra Dukung Waketum Nasdem Ahmad Ali Maju ke Pilkada Sulteng

Nasional
Tepati Janji, Jokowi Kirim Mobil Listrik ke SMK 1 Rangas Sulbar

Tepati Janji, Jokowi Kirim Mobil Listrik ke SMK 1 Rangas Sulbar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com