Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenlu Hadapi Kendala Deteksi dan Pulangkan 1.000 WNI di Suriah

Kompas.com - 29/03/2016, 18:33 WIB
Kristian Erdianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia Kementerian Luar Negeri RI Lalu Muhammad Iqbal mengatakan, saat ini masih ada sekitar 1.000 warga negara Indonesia (WNI) yang berada di Suriah.

Jumlah tersebut diprediksi terus bertambah sejak tahun 2012, kendati Kementerian Luar Negeri terus melakukan upaya pemulangan WNI yang ada di daerah konflik di Suriah.

"Faktanya sekarang masih ada sekitar 1.000 WNI akibat arus kedatangan ke Suriah yang masih ramai secara ilegal," ujar Iqbal saat memberikan keterangan di Kantor Kementerian Luar Negeri RI, Jakarta Pusat, Selasa (29/3/2016).

Menurut dia, ada sejumlah WNI yang memilih untuk tetap bekerja di Suriah karena beberapa daerah relatif aman dari konflik bersenjata.

Namun, pihak Kedutaan Besar Republik Indonesia tetap mengimbau semua WNI untuk mengikuti program pemulangan ke Indonesia.

Selain itu, kata Iqbal, ada beberapa kendala lain yang dihadapi oleh KBRI dalam mendeteksi dan memulangkan WNI dari Suriah.

Pertama, rumah-rumah warga Suriah biasanya sangat tertutup dari orang luar sehingga pihak KBRI kesulitan untuk mengetahui apakah di dalam rumah terdapat WNI yang dipekerjakan sebagai tenaga kerja domestik.

"WNI di sana kan kebanyakan menjadi pekerja di sektor domestik, menjadi pembantu rumah tangga di rumah-rumah warga Arab yang tertutup sehingga kami sulit untuk mendeteksi rumah-rumah mana saja yang masih ada WNI-nya," ujar Iqbal.

Faktor kedua, lanjutnya, sebagian WNI ada yang sudah berada di kota lain karena mengikuti majikannya mengungsi dari Suriah.

Ketiga, sering kali WNI tidak memiliki akses untuk pergi dari rumah majikannya karena dilarang, ataupun kondisi di luar rumah tidak memungkinkan mereka untuk pergi.

"Teman-teman di KBRI terus melakukan deteksi WNI di Suriah dan melakukan upaya pemulangan. Karena sifatnya sukarela, kami akan memulangkan WNI yang memang ingin pulang," kata dia.

Iqbal juga menjelaskan bahwa saat ini KBRI masih terus melakukan upaya deteksi semua WNI yang ada di Suriah.

Semua cara telah ditempuh untuk mendeteksi WNI dan mengimbau mereka pulang ke Indonesia.

KBRI bekerja sama dengan Korps Bulan Sabit Merah, Pemerintah Suriah, dan pengacara-pengacara Suriah yang ditunjuk untuk mewakili kepentingan Indonesia.

Mereka menyebarkan pamflet yang berisi nomor telepon KBRI agar WNI bisa memberitahukan keberadaan mereka dan meminta bantuan jika ingin pulang ke Indonesia.

"KBRI telah bekerja sama dengan berbagai pihak. Bahkan, sampai sopir taksi di kota Alepo dan Damaskus, kami minta bantuannya," ujar Iqbal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 4 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 4 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

Nasional
Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

Nasional
KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

Nasional
Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

BrandzView
Saksi Sebut SYL Bayar Biduan Rp 100 Juta Pakai Duit Kementan

Saksi Sebut SYL Bayar Biduan Rp 100 Juta Pakai Duit Kementan

Nasional
Dukung Pemasyarakatan Warga Binaan Lapas, Dompet Dhuafa Terima Penghargaan dari Kemenkumham

Dukung Pemasyarakatan Warga Binaan Lapas, Dompet Dhuafa Terima Penghargaan dari Kemenkumham

Nasional
Menginspirasi, Local Hero Pertamina Group Sabet 8 Penghargaan dari Kementerian LHK

Menginspirasi, Local Hero Pertamina Group Sabet 8 Penghargaan dari Kementerian LHK

Nasional
Prabowo Terima Menhan Malaysia, Jalin Kerja Sama Industri Pertahanan dan Pertukaran Siswa

Prabowo Terima Menhan Malaysia, Jalin Kerja Sama Industri Pertahanan dan Pertukaran Siswa

Nasional
Satgas Rafi 2024 Usai, Pertamina Patra Niaga Apresiasi Penindakan Pelanggaran SPBU oleh Aparat

Satgas Rafi 2024 Usai, Pertamina Patra Niaga Apresiasi Penindakan Pelanggaran SPBU oleh Aparat

Nasional
TNI dan Perwakilan Militer Indo-Pasifik Gelar Perencanaan Akhir Latma Super Garuda Shield 2024

TNI dan Perwakilan Militer Indo-Pasifik Gelar Perencanaan Akhir Latma Super Garuda Shield 2024

Nasional
Cegah Penyalahgunaan, Satgas Pangan Polri Awasi Distribusi Perusahaan Gula di Jawa Timur

Cegah Penyalahgunaan, Satgas Pangan Polri Awasi Distribusi Perusahaan Gula di Jawa Timur

Nasional
Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali, Panglima Agus Minta Bais TNI Mitigasi Ancaman

Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali, Panglima Agus Minta Bais TNI Mitigasi Ancaman

Nasional
Kisah Ayu, Bidan Dompet Dhuafa yang Bantu Persalinan Saat Karhutla 

Kisah Ayu, Bidan Dompet Dhuafa yang Bantu Persalinan Saat Karhutla 

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com