Aliran punk awal mulanya berkembang di Inggris, tahun 1970-an, sebagai bentuk pemberontakan terhadap Ratu Inggris.
Hal itu secara terang-terangan diungkapkan dalam salah satu lirik kelompok musik Sex Pistol berjudul "God Save The Queen" (1977), "God save The Queen/ The fascist regime/ They made you a moron potential H-bomb...,"
Petikan lirik Sex Pistol itu menyebut monarki Inggris sebagai fasis dan menjadikan rakyatnya bagaikan orang bodoh.
Dick menjelaskan, penolakan punk pada pemerintahan yang sah bukan upaya untuk menggulingkan kekuasaan, seperti banyak dituduhkan pada gerakan anarki.
Ia adalah kritik tajam dan pengabaian mutlak atas hal-hal apa pun yang bernada perintah dan penekanan. Punk dengan kata lain ialah anarki yang membebaskan sekalipun banyak pihak menilai punk adalah bagian juga dari komoditas kapitalisme.
Tolak pelemahan
Sore itu, band Marjinal sekali lagi menampilkan pemberontakan ala punk yang mengkritik tajam revisi UU KPK.
DPR sebagai representasi penguasa yang elitis dinilai seenaknya saja ingin melemahkan KPK.
Mike pun lantang berteriak, "KPK sampai kapan pun diperlukan negara ini. Omong kosonglah jika berbicara soal Pancasila, kemanusiaan yang adil dan beradab, dan aturan-aturan lainnya jika KPK pada akhirnya ingin dilemahkan."
Rakyat, menurut Mike, masih amat bergantung pada peran KPK membongkar korupsi. Sebab, korupsilah yang membuat sistem pemerintahan dan hukum di negara ini porak poranda.
Rakyat tidak mendapatkan keuntungan sedikit pun dari revisi UU KPK yang hanya melemahkan peran lembaga anti rasuah itu. Ia mengutip salah satu poin revisi, yakni pembentukan Badan Pengawas yang mengawasi dan mengurus izin penyadapan.
"Kalau penyadapan KPK dibatasi, mereka tidak bebas lagi bergerak. Kami menolak itu. Kami tidak mau KPK dilemahkan," katanya.
Baja, manajer grup Marjinal, menuturkan, kelompok musik itu akan terus datang memberikan dukungan kepada KPK.
"Jika diperlukan, kami akan terus main di sini. Walaupun tidak ada yang menghiraukan, enggak apa-apa, kami terus nyanyi aja. Asyik-asyik aja. Kami dari dulu selalu mendukung KPK karena kami muak dengan korupsi," katanya tajam.