Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban Novel Baswedan Bantah Miliki Niat Politis

Kompas.com - 15/02/2016, 18:50 WIB
Indra Akuntono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengacara korban penganiayaan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan, Yuliswan, menegaskan bahwa tidak ada unsur politis saat kliennya kembali muncul dan menuntut keadilan hukum.

Yuliswan menjadi pengacara untuk empat orang yang mengaku sebagai korban penganiayaan Novel saat masih menjadi Kepala Satuan Reskrim Polres Bengkulu pada 2004.

Yuliswan \mulai mendampingi kliennya mencari keadilan setelah bertemu dengan Irwansyah Siregar pada 2010. Irwansyah menjadi bagian dari keluarga Yuliswan setelah menikah dengan keponakannya pada 2008 di Lampung.

"Waktu ketemu Irwansyah, saya bingung kok dia jalannya pincang," kata Yuliswan, dalam audiensi bersama anggota Komisi III DPR, di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (15/2/2016).

Setelah itu, kata Yuliswan, Irwansyah menceritakan bahwa kakinya pincang karena bekas luka tembak atas kasus pencurian sarang burung walet, di Bengkulu, pada 2004. Sejak 2004-2010, di kaki Irwansyah masih tersisa proyektil bekas penembakan.

(Baca: Dedi Menangis Ceritakan Penganiayaan yang Dilakukan Novel Baswedan)

"Dia jalannya pincang. Kalau hujan, dia enggak bisa tidur karena luka itu bikin dia kedinginan, sangat kedinginan," ujarnya.

Yuliswan lalu meminta Polri untuk membantu operasi pengangkatan proyektil di kaki Irwansyah. Operasi tersebut berhasil dilakukan pada 2010 dan proyektil yang diangkat diminta oleh penyidik kepolisian.

Setelah mengalami kejadian itu, Irwansyah mengalami trauma mendalam karena selalu teringat penganiayaan yang dilakukan Novel. Selain ditembak, luka di kakinya juga diinjak, ditelanjangi, dan kemaluannya disetrum.

Berdasarkan pengakuan Irwansyah di hadapan anggota Komisi III DPR, pelaku yang menganiayanya adalah Novel. Saat audiensi, Irwansyah menyerahkan sejumlah foto untuk memperkuat tuduhan penganiayaan yang dilakukan Novel.

(Baca: Tarik Berkas Dakwaan, Jaksa Agung Masih Belum Punya Solusi untuk Kasus Novel)

"Kenapa kasus ini lama dilaporkan? Karena itu, korban trauma, takut dituntut balik," ungkap Yuliswan.

Korban sempat berharap Novel atau perwakilannya datang untuk mengakui kesalahan dan meminta maaf. Tetapi, sampai saat ini harapan itu tidak pernah terjadi.

"Sampai sekarang kami masih menunggu, kalau-kalau Novel datang dan meminta maaf," ungkap Yuliswan.

Yuliswan menemui anggota Komisi III DPR bersama empat korban penganiayaan Novel lainnya, Doni (32), Ali (33), Iswansyah Siregar dan Dedi Muryadi (33).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Momen Anies Mampir Kondangan Warga Muara Baru sebelum ke Halalbihalal PKL dan JRMK di Jakut

Momen Anies Mampir Kondangan Warga Muara Baru sebelum ke Halalbihalal PKL dan JRMK di Jakut

Nasional
8 Kloter Jemaah Haji Indonesia Siap Bergerak ke Makkah, Ambil Miqat di Bir Ali

8 Kloter Jemaah Haji Indonesia Siap Bergerak ke Makkah, Ambil Miqat di Bir Ali

Nasional
Jokowi Terbang ke Bali, Bakal Buka KTT WWF ke-10 Besok

Jokowi Terbang ke Bali, Bakal Buka KTT WWF ke-10 Besok

Nasional
MPR Bakal Safari Temui Tokoh Bangsa, Dimulai dengan Try Sutrisno Besok

MPR Bakal Safari Temui Tokoh Bangsa, Dimulai dengan Try Sutrisno Besok

Nasional
Utarakan Idenya Bareng Maruarar Sirait, Bamsoet: Kami Siapkan Gagasan Rekonsiliasi Nasional Pertemukan Paslon 01, 02 dan 03

Utarakan Idenya Bareng Maruarar Sirait, Bamsoet: Kami Siapkan Gagasan Rekonsiliasi Nasional Pertemukan Paslon 01, 02 dan 03

Nasional
Bamsoet Goda Maruarar Sirait, Qodari, dan Anas Urbaningrum Masuk Golkar

Bamsoet Goda Maruarar Sirait, Qodari, dan Anas Urbaningrum Masuk Golkar

Nasional
Pemerintah Diminta Ambil Kendali Penetapan UKT PTN

Pemerintah Diminta Ambil Kendali Penetapan UKT PTN

Nasional
Indonesia Jadi Tuan Rumah Forum Air Dunia Ke-10 di Bali

Indonesia Jadi Tuan Rumah Forum Air Dunia Ke-10 di Bali

Nasional
Gantikan Yusril Jadi Ketum PBB, Fahri Bahcmid Fokus Jaring Kandidat Pilkada

Gantikan Yusril Jadi Ketum PBB, Fahri Bahcmid Fokus Jaring Kandidat Pilkada

Nasional
APEC 2024, Mendag Zulhas Sebut Indonesia-Korsel Sepakati Kerja Sama di Sektor Mobil Listrik dan IKN

APEC 2024, Mendag Zulhas Sebut Indonesia-Korsel Sepakati Kerja Sama di Sektor Mobil Listrik dan IKN

Nasional
Kebebasan Pers Vs RUU Penyiaran: Tantangan Demokrasi Indonesia

Kebebasan Pers Vs RUU Penyiaran: Tantangan Demokrasi Indonesia

Nasional
Tanggapi Keluhan Warga, Mensos Risma Gunakan Teknologi dalam Pencarian Air Bersih

Tanggapi Keluhan Warga, Mensos Risma Gunakan Teknologi dalam Pencarian Air Bersih

Nasional
Profil Fahri Bachmid Gantikan Yusril Ihza Mahendra Jadi Ketum PBB

Profil Fahri Bachmid Gantikan Yusril Ihza Mahendra Jadi Ketum PBB

Nasional
Ibu Negara Beli Batik dan Gelang di UMKM Mitra Binaan Pertamina

Ibu Negara Beli Batik dan Gelang di UMKM Mitra Binaan Pertamina

Nasional
GWK Jadi Lokasi Jamuan Makan Malam WWF Ke-10, Luhut: Sudah Siap Menyambut Para Tamu

GWK Jadi Lokasi Jamuan Makan Malam WWF Ke-10, Luhut: Sudah Siap Menyambut Para Tamu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com