Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bingung dengan Rapor Menteri Yuddy

Kompas.com - 06/01/2016, 15:54 WIB

Hal lain yang membuat evaluasi sulit dikaitkan dengan isu pergantian menteri, khususnya kinerja menteri, karena baik-buruk evaluasi tak bergantung pada menterinya.

"Baik-buruknya evaluasi terutama tergantung dari kinerja kolektif seluruh unit kerja di setiap instansi pemerintah," ujar Deputi Inovasi Administrasi Negara, Lembaga Administrasi Negara Tri Widodo.

Sekretaris Jenderal Kementerian Dalam Negeri Yuswandi A Temenggung juga menilai, tak ada yang keliru dengan evaluasi oleh Kementerian PAN dan RB. Evaluasi disebutnya sudah terukur.

"Sudah lama evaluasi itu dilakukan. Itu hal rutin yang dilakukan Kementerian PAN dan RB. Tidak ada yang aneh," katanya.

Ateh pun membantah tak adanya advokasi dari Kementerian PAN dan RB kepada tiap instansi pemerintah yang dievaluasi.

Menurut dia, tiap pertengahan tahun timnya selalu datang ke setiap instansi, tim tak hanya mengevaluasi, tetapi juga mengingatkan kekurangan yang harus diperbaiki.

"Kami tunggu dua sampai tiga bulan untuk lihat perbaikannya, kemudian kekurangan yang masih ada kami ingatkan lagi sebelum akhirnya penilaian keluar," ujarnya.

Sayangnya, saat tim datang, tim sering kali tidak ditemui pejabat tinggi di instansi pemerintah. Jadi, apa yang disampaikan tim kerap tidak sampai kepada semua unit kerja di instansi pemerintah sehingga perbaikan pun tidak serius dilakukan.

Bisa juga sebaliknya, rekomendasi perbaikan telah disampaikan, tetapi dianggap tak penting.

"Sekarang semua instansi jadi memperhatikan soal pentingnya akuntabilitas kinerja. Jadi, ke depan bisa akuntabilitas kinerja instansi pemerintah semakin baik," kata Ateh.

"Yang terpenting setiap instansi tahu kekurangannya dan berupaya memperbaiki kekurangan itu untuk meningkatkan akuntabilitas kinerjanya," ujarnya. (A PONCO ANGGORO)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com