Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ikatan Cendekiawan Dukung Cara Jokowi Sikapi Kasus Pencatutan Nama

Kompas.com - 08/12/2015, 19:28 WIB
Indra Akuntono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Presidium Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) mendukung cara Presiden Joko Widodo menyikapi kasus dugaan pencatutan nama yang dilakukan Ketua DPR Setya Novanto. Sikap Jokowi dianggap tepat dan menunjukkan ketegasan seorang pemimpin.

"Kami terpesona dengan jargon Pak Presiden, 'Kami ora popo dan ora sudi'. Beliau menunjukkan bahasa tubuh seorang pemimpin dan ICMI sepakat dengan Presiden," kata anggota Presidium ICMI Priyo Budi Santoso, seusai bertemu Presiden Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (8/12/2015).

Dia menjelaskan, ICMI tidak membahas secara khusus kasus dugaan pencatutan nama dan proses persidangan Mahkamah Kehormatan Dewan saat bertemu Jokowi. (Baca: Jokowi: Tak Apa Saya Dibilang "Koppig", tetapi kalau Sudah Meminta Saham, Tak Bisa!)

Akan tetapi, kata Priyo, ICMI merasa perlu menyampaikan dukungan karena berkomitmen untuk memperbaiki moral dan etika politik yang terus merosot.

Presiden Jokowi, pada Senin (7/12/2015) mengungkapkan kemarahannya karena namanya dicatut untuk meminta saham kepada PT Freeport Indonesia. Menurut Jokowi, pencatutan namanya itu mencoreng etika, moral dan wibawa negara.

"ICMI khawatir hari-hari ini banyak moral elite merosot. Kami setuju dengan Presiden supaya pimpinan lembaga negara memiliki etika moral," ungkap Priyo. (Baca: Jokowi Marah, Apa Kata Pengacara Setya Novanto?)

Saat bertemu Presiden, Priyo hadir bersama Ketua Presidium ICMI Sugiharto dan Jimly Asshidique serta Marwah Daud.

Pimpinan ICMI menemui Presiden Jokowi untuk menyampaikan persiapan muktamar dan peringatan hari jadi ke-25 ICMI pada 11-13 Desember 2015 di Mataram. (Baca: MKD Jadikan Amarah Presiden Jokowi sebagai Masukan)

Kehadiran Jokowi dalam muktamar dan peringatan hari jadi ICMI rencananya akan diwakili Wapres Jusuf Kalla.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ibu Negara Beli Batik dan Gelang di UMKM Mitra Binaan Pertamina

Ibu Negara Beli Batik dan Gelang di UMKM Mitra Binaan Pertamina

Nasional
GWK Jadi Lokasi Jamuan Makan Malam WWF Ke-10, Luhut: Sudah Siap Menyambut Para Tamu

GWK Jadi Lokasi Jamuan Makan Malam WWF Ke-10, Luhut: Sudah Siap Menyambut Para Tamu

Nasional
Hujan Kritik ke DPR dalam Sepekan karena Pembahasan 3 Aturan: RUU MK, Penyiaran, dan Kementerian

Hujan Kritik ke DPR dalam Sepekan karena Pembahasan 3 Aturan: RUU MK, Penyiaran, dan Kementerian

Nasional
Yusril Ihza Mahendra Mundur dari Ketum PBB, Digantikan Fahri Bachmid

Yusril Ihza Mahendra Mundur dari Ketum PBB, Digantikan Fahri Bachmid

Nasional
PDI-P Dianggap Tak Solid, Suara Megawati dan Puan Disinyalir Berbeda

PDI-P Dianggap Tak Solid, Suara Megawati dan Puan Disinyalir Berbeda

Nasional
Jokowi Disebut Titipkan 4 Nama ke Kabinet Prabowo, Ada Bahlil hingga Erick Thohir

Jokowi Disebut Titipkan 4 Nama ke Kabinet Prabowo, Ada Bahlil hingga Erick Thohir

Nasional
Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

Nasional
Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Nasional
Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Nasional
Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Nasional
Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri 'Drone AI' Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri "Drone AI" Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Nasional
Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com