"Anggaran rencananya dari dukungan luar negeri. Kalau kita lihat kerusakan ekosistem atau gambut ini menjadi concern internasional dan kawan-kawan ikuti dalam diskusi internasional banyak unsur luar simpati dan membantu," ujar Siti di kantor Wakil Presiden, Jakarta, Selasa (24/11/2015).
Lebih lanjut, dia merinci negara-negara yang akan memberikan bantuan dana tersebut yakni Norwegia sekitar 800.000 sampai 1 juta dollar AS, Inggris sekitar 3 juta dollar AS, Amerika Serikat sebesar 2,9 juta dollar AS.
Selain itu, kemungkian akan ada dana tambahan dari Bank Dunia. Meski begitu, dana Bank Dunia itu masih perlu dibahas.
"(Dana itu) Hibah. Kita maunya hibah," kata Siti.
Berbagai instansi pun akan dilibatkan untuk membantu Badan Restorasi Ekosistem tersebut. Di antaranya, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Selain itu ada pula Kementerian Agraria, Kementerian Pertanian, Kementerian Koordinator Perekonomian, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN), dan Badan Informasi Geospasial. Nantinya, Badan Restorasi Ekosistem akan diisi oleh orang-orang profesional.
Badan tersebut juga akan memiliki askes langsung kepada Presiden dan Wakil Presiden. Pembentukan badan itu sendiri belum pasti kapan waktunya. Hanya saja, pemerintah mengatakan ingin sesegera mungkin badan tersebut terbentuk