Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polri Diminta Ungkapkan Kasus yang Menjerat Capim KPK

Kompas.com - 28/08/2015, 16:27 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepolisian diminta mengungkapkan kepada publik duduk perkara yang menyangkut calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi. Dikhawatirkan, proses penyelidikan yang berjalan di kepolisian terkait capim KPK ini merupakan bagian dari kriminalisasi.

"Tersangka dalam hal apa dulu. Kalau ditetapkan sebagai tersangka kasus kriminal dalam kaitannya korupsi, ya sudah digituin saja, tetapi kalau dia cuma misalnya seperti dituduh, misalnya teman saya, Bambang Widjojanto, dituduh melakukan ini itu, padahal itu sebagai bagian tugasnya sebagai pengacara, dan Anda tahu kalau berperkara di MK itu harus demikian, memberikan suatu arahan, tapi bukan penipuan, so what?" kata peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Ikrar Nusa Bhakti, di Jakarta, Jumat (28/8/2015).

Kepala Badan Reserse Kriminal Mabes Polri Komisaris Jenderal Budi Waseso sebelumnya mengungkapkan bahwa polisi telah menetapkan satu calon pimpinan KPK sebagai tersangka. Namun, Budi tidak menyebut nama calon yang dimaksudnya itu serta kasus yang menjerat sang calon.

Menurut Ikrar, sedianya Polri sejak awal menyampaikan kepada Panitia Seleksi KPK mengenai calon yang dinilainya berpotensi menjadi tersangka. Dengan demikian, pansel bisa mencegah sejak awal calon tersebut mengikuti seleksi pimpinan KPK.

"Saya tidak tahu motifnya apa, tetapi yang jelas sebaiknya ketika proses awal dilakukan, saat pansel ke Mabes Polri, ke Bareskrim untuk meminta data para calon, itu disampaikan. Karena kalau dilakukan, itu akan enak prosesnya dan di ujungnya dia baru ngomong begitu? Jika sejak awal, pansel masih bisa melakukan penyelidikan," ujar Ikrar.

Anggota Koalisi Masyarakat Sipil Antikorupsi Julius Ibrani menilai, pernyataan Budi yang mengindikasikan adanya capim KPK bermasalah berpotensi mengintervensi proses seleksi yang dilakukan pansel. Sejak awal proses seleksi capim KPK berjalan, kata dia, Budi sudah menyampaikan bahwa kepolisian memiliki fakta dan data mengenai capim KPK bermasalah.

"Jauh-jauh hari dia bilang ada fakta, kenapa pas dekat-dekat diproses, kami pertanyakan itu betul-betul penegakan hukum atau bukan?" ucap Julius.

Ia pun menganalogikan penetapan tersangka capim KPK oleh kepolisian dengan penetapan Budi Gunawan sebagai tersangka KPK. Budi ditetapkan KPK sebagai tersangka saat mengikuti proses seleksi calon kepala Kepolisian RI. Penetapan tersangka Budi kemudian dibatalkan melalui putusan praperadilan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

Nasional
Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com