Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Politisi Gerindra: Ketimbang Bikin "Website", Mental Kabinet Perbaiki Dulu

Kompas.com - 26/08/2015, 17:39 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Politisi Partai Gerindra, Elnino M Husein Mohi, mengkritik langkah Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan yang membuat website revolusimental.go.id untuk menyebarkan semangat revolusi mental. Menurut dia, semangat revolusi mental harusnya disampaikan melalui contoh nyata, bukan melalui website atau semacamnya.

"Jadi, ketimbang bikin website, mestinya mental kabinet dan jajarannya diperbaiki dulu," kata Elnino saat dihubungi, Rabu (26/8/2015).

Terlebih lagi, lanjut dia, pengelolaan media komunikasi publik membutuhkan dana sebesar Rp 140 miliar. Dia mencurigai, ada yang mencoba mengambil keuntungan finansial dengan dana sebesar itu, apalagi hingga hari ini website revolusi mental tersebut belum juga dapat diakses.

"Revolusi mental mestinya merupakan pemberian contoh bagaimana semestinya jadi manusia Indonesia seutuhnya, misalnya dengan melatih efisiensi kerja serta menjauhkan diri dari menganggap revolusi mental sebagai proyek yang dapat diambil fee-nya," ucap dia.

Anggota Komisi I DPR tersebut mengatakan, anggaran untuk membuat dan mengelola situs tidaklah mahal. "Semua juga bisa bikin website abal-abal dengan gratis, dan kalaupun bayar, ya enggak sampai 10 jutalah. Mental mark-up seperti itulah salah satu yang mesti direvolusi," ucapnya.

Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) hingga saat ini belum melakukan pencairan anggaran Rp 140 miliar yang diperoleh dari APBN Perubahan 2015. Rencananya, anggaran itu akan digunakan untuk pengelolaan media komunikasi publik yang dibuat dalam bentuk situs revolusimental.go.id.

"Anggaran ini melalui proses dan DIPA (daftar isian pelaksanaan anggaran)-nya baru selesai hari ini sehingga pencairan baru bisa dilakukan 2-3 pekan ke depan," ujar Asisten Deputi Kebudayaan Kemenko PMK Herbin Manihuruk saat ditemui di Kantor Kemenko PMK, Jakarta Pusat, Rabu (26/8/2015).

Herbin mengatakan, karena anggaran dari APBN-P belum bisa dicairkan, pembuatan situs revolusimental.go.id yang baru saja diresmikan menggunakan anggaran yang sudah tersedia, yaitu sebesar Rp 20 juta. (Baca: Kemenko PMK: Dana Buat Situs "Revolusimental.go.id" Tak Lebih dari Rp 20 Juta)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

Nasional
Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com