Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Try Sutrisno Pernah Berjualan Air dan Rokok Saat Masih Kecil

Kompas.com - 18/05/2015, 05:22 WIB
Icha Rastika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Selalu ada kisah inspiratif di balik kesuksesan seorang tokoh, tak terkecuali pengalaman hidup mantan Wakil Presiden Try Sutrisno.

Jenderal purnawirawan TNI ini ternyata pernah menjadi penjual air untuk menghidupi ibu dan adiknya. Ketika itu, ayah Try tak bisa menafkahi keluarga mereka lantaran tengah menjadi pejuang kemerdekaan.

"Waktu itu ayah kami berjuang dan saat itu gabung dalam ketentaraan. Betul-betul pejuang Indonesia yang tidak terima gaji. Saya dan adik berdua mau survive bagaimana di pengungsian," kata Try saat menjadi pembicara dalam acara Supermentor6 di Jakarta, Minggu (17/5/2015).

Untuk menghidupi diri dan keluarganya, Try pun mencoba berdagang. Ia memulai usahanya dengan menjual air yang tidak perlu uang sebagai modal. Setelah bisa berkembang, Try lantas mencoba peruntungannya dengan berjualan koran. Hingga pada akhirnya Try menjual rokok.

"Dari air naik menjadi penjual koran, dari koran meningkat akhirnya menjual rokok," tutur Try.

Namun, Try tidak selamanya menjadi penjual. Ketika bertemu dengan ayahnya, Try pun mencoba masuk ke dunia militer. Ia mengawalinya dengan menjadi kacung atau pembantu para tentara.

"Membantu tentara membersihkan sepatunya, bersihkan senjatanya, angkat makanannya," ucap Try.

Terpanggil

Hingga pada 1948, atau ketika berumur 13 tahun, Try merasa terpanggil untuk ikut membantu perjuangan para prajurit. Ia pun membantu prajurit Indonesia dengan menjadi penyelidik dalam atau semacam intelijen.

Dengan profesi barunya itu, Try diminta menyusup melalui daerah pendudukan Belanda untuk mengantarkan dokumen. Ia pun kerap diminta memberikan obat kepada prajurit di wilayah lain yang kesulitan.

Dari sanalah Try merasa terpanggil menjadi tentara. Kemudian ia masuk akademi Zeni, hingga akhirnya mendapatkan pangkat jenderal.

"Setelah tamat SMA, maka saya ingin mengabdikan terus karier saya itu dalam ketentaraan. Waktu itu belum ada akademi militer, saya masuk ke Akademi Zeni Angkatan Darat yang kemudian berubah jadi Akademi Teknik Angkatan Darat. Saya bisa merasakan pengalaman dalam proses dibentuk sebagai seorang perwira," kenang Try.

Kemudian pada 1992, Try pensiun dari militer dan mulai memasuki dunia politik dengan menjadi wapres.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wapres Doakan Timnas Indonesia Melaju ke Final Piala Asia U23

Wapres Doakan Timnas Indonesia Melaju ke Final Piala Asia U23

Nasional
Ada 297 Sengketa Pileg 2024, KPU Siapkan Pengacara dari 8 Firma Hukum

Ada 297 Sengketa Pileg 2024, KPU Siapkan Pengacara dari 8 Firma Hukum

Nasional
Novel Baswedan dkk Laporkan Nurul Ghufron ke Dewas KPK, Dianggap Rintangi Pemeriksaan Etik

Novel Baswedan dkk Laporkan Nurul Ghufron ke Dewas KPK, Dianggap Rintangi Pemeriksaan Etik

Nasional
Kumpulkan Seluruh Kader PDI-P Persiapan Pilkada, Megawati: Semangat Kita Tak Pernah Pudar

Kumpulkan Seluruh Kader PDI-P Persiapan Pilkada, Megawati: Semangat Kita Tak Pernah Pudar

Nasional
Indonesia U-23 Kalahkan Korsel, Wapres: Kita Gembira Sekali

Indonesia U-23 Kalahkan Korsel, Wapres: Kita Gembira Sekali

Nasional
Jokowi Tunjuk Luhut Jadi Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional

Jokowi Tunjuk Luhut Jadi Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional

Nasional
Di Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional, Fahira Idris Sebut Indonesia Perlu Jadi Negara Tangguh Bencana

Di Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional, Fahira Idris Sebut Indonesia Perlu Jadi Negara Tangguh Bencana

Nasional
297 Sengketa Pileg 2024, KPU Siapkan Bukti Hadapi Sidang di MK

297 Sengketa Pileg 2024, KPU Siapkan Bukti Hadapi Sidang di MK

Nasional
Meski Anggap Jokowi Bukan Lagi Kader, Ini Alasan PDI-P Tak Tarik Menterinya dari Kabinet

Meski Anggap Jokowi Bukan Lagi Kader, Ini Alasan PDI-P Tak Tarik Menterinya dari Kabinet

Nasional
Rancangan Peraturan KPU, Calon Kepala Daerah Daftar Pilkada 2024 Tak Perlu Lampirkan Tim Kampanye

Rancangan Peraturan KPU, Calon Kepala Daerah Daftar Pilkada 2024 Tak Perlu Lampirkan Tim Kampanye

Nasional
Nasdem dan PKB Dukung Prabowo-Gibran, PAN Sebut Jatah Kursi Menteri Parpol Koalisi Tak Terganggu

Nasdem dan PKB Dukung Prabowo-Gibran, PAN Sebut Jatah Kursi Menteri Parpol Koalisi Tak Terganggu

Nasional
Bilang Jokowi Sangat Nyaman, PAN Janjikan Jabatan Berpengaruh

Bilang Jokowi Sangat Nyaman, PAN Janjikan Jabatan Berpengaruh

Nasional
KPU Godok Aturan Baru Calon Kepala Daerah Pakai Ijazah Luar Negeri

KPU Godok Aturan Baru Calon Kepala Daerah Pakai Ijazah Luar Negeri

Nasional
Status Perkawinan Prabowo-Titiek Tertulis 'Pernah', Apa Maknanya?

Status Perkawinan Prabowo-Titiek Tertulis "Pernah", Apa Maknanya?

Nasional
Wamenhan Terima Kunjungan Panglima AU Singapura, Bahas Area Latihan Militer

Wamenhan Terima Kunjungan Panglima AU Singapura, Bahas Area Latihan Militer

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com