Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hakim "Bali Nine" Disebut Terima Suap, Jaksa Agung Minta Bukti

Kompas.com - 27/04/2015, 21:15 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Jaksa Agung HM Prasetyo heran mengapa pemberitaan soal dua hakim yang menerima suap dalam kasus "Bali Nine" baru muncul saat ini. Ia minta dugaan tersebut dibuktikan.

"Semua proses sudah berjalan, dari pengadilan negeri, banding, sampai kasasi, semuanya sudah. Kenapa baru di detik-detik akhir seperti ini disampaikan?" ujar HM Prasetyo di kantornya, Senin (27/4/2015).

"Kalau memang ada ya silakan buktikan saja. Jangan cuma karena pengacaranya menyebut begitu, lalu keluar itu," lanjut dia.

Prasetyo menegaskan, selama tidak ada bukti, pemberitaan tersebut tidak akan berpengaruh dengan pelaksanaan eksekusi mati duo "Bali Nine".

Seperti diberitakan, media Australia, Sydney Morning Herald, menyebutkan bahwa Hakim Achmad Yamanie diduga menerima suap. Hal itu didasarkan pada rekam jejak Yamanie yang dianggap bermasalah. Yamanie dilaporkan mengundurkan diri seusai dirundung masalah soal kejanggalan putusan terhadap gembong narkotika, Hengky Gunawan. (Baca: Yamanie Diberhentikan dengan Tidak Hormat)

Yamanie mengurangi hukuman Hengky dari 15 tahun menjadi 12 tahun kurungan penjara. Fairfax Media juga memublikasikan tuduhan korupsi yang dilakukan hakim yang mengadili duo "Bali Nine" pada 2006 silam. Tuduhan itu menunjukkan bahwa hakim meminta uang lebih dari Rp 1 miliar agar ia memberikan ganjaran hukuman penjara kurang dari 20 tahun. (Baca: Mengundurkan Diri, Ini Rekam Jejak Hakim Achmad Yamanie)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

Nasional
Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Nasional
Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Nasional
Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com