Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Megawati, Puan, Justin Bieber, dan Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan

Kompas.com - 27/10/2014, 15:38 WIB
Sandro Gatra

Penulis

"Puan itu politisi yang networking-nya cukup luas, baik latar belakang keluarga maupun pengalaman politiknya di DPR dan DPP. Saya kira untuk kategori politisi sudah cukup layak," katanya.

Dalam catatan Qodari, Puan juga pernah menjadi Ketua Tim Pemenangan Pilkada Gubernur Jawa Tengah dan mampu memenanginya. Puan juga teruji karena beberapa kali menjadi ketua panitia dalam pelaksanaan perhelatan besar PDI-P dan acara itu sukses.

Sementara itu, pengamat politik, Lucius Karus, mengatakan sangat tidak etis dan subyektif jika menilai kapasitas Puan hanya dari latar belakang keluarga dan menghilangkan fakta lain yang dialami atau diperjuangkannya. Menurut peneliti senior pada Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) itu, Puan bukanlah kader instan karena telah melewati berbagai pengaderan di PDI Perjuangan.

"Puan Maharani harus diberi peluang yang sama dengan profesional lainnya. Selain punya latar belakang pendidikan yang terverifikasi, Puan juga meraih banyak prestasi di partai dalam mengantarkan Jokowi-Jusuf Kalla memenangi Pilpres 2014," katanya.

Ia menjelaskan, dalam dunia politik, kepercayaan rakyat saat pemilu selalu menjadi indikator kesuksesan politikus. Dalam menjawab hal ini, Puan sudah bisa membuktikannya dengan meraih suara terbanyak secara nasional dalam Pemilu 2014 dan memenangkan Jokowi-Jusuf Kalla.

"Jadi, dengan modal ini sudah layak sebenarnya Puan Maharani diberi apresiasi, salah satunya menjadi menteri yang sesuai dengan kemampuannya," kata Lucius.

Oleh karena itu, Lucius meminta semua pihak tidak memandang Puan secara "sebelah mata" karena silsilah keluarganya. Lucius berharap publik juga tidak menghakiminya sebagai figur yang tak berprestasi hanya karena opini yang dibangun lawan politiknya. Penilaian semestinya harus datang setelah melihat hasil kerja.

"Jika kini jadi anggota kabinet, ini adalah ajang pembuktian diri seorang Puan Maharani. Apakah dia mampu atau tidak, diberi kesempatan dulu," katanya.

Kini pekerjaan rumah menanti Puan. Salah satunya adalah menjaga agar anak muda Indonesia tidak melupakan budaya dan seni Nusantara, merevolusi generasi penerus agar tidak hanya mengidolakan Justin Bieber dan seabrek budaya asing, tetapi juga menggandrungi batik, reog, wayang, dan kekayaan warisan leluhur di Tanah Air.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengendara Motor Tewas Akibat Tabrak Separator Busway di Kebon Jeruk

Pengendara Motor Tewas Akibat Tabrak Separator Busway di Kebon Jeruk

Nasional
Ajak Hidup Sehat, Bank Mandiri Gelar Program Bakti Kesehatan untuk Abdi Dalem Keraton Ngayogyakarta

Ajak Hidup Sehat, Bank Mandiri Gelar Program Bakti Kesehatan untuk Abdi Dalem Keraton Ngayogyakarta

Nasional
Kisah VoB: Pernah DO, Manggung di Glastonbury, dan Kritiknya ke Dunia Pendidikan Kita

Kisah VoB: Pernah DO, Manggung di Glastonbury, dan Kritiknya ke Dunia Pendidikan Kita

Nasional
Soal Peluang Nasdem Dukung Anies di Jakarta, Ahmad Ali: Hanya Allah dan Surya Paloh yang Tahu

Soal Peluang Nasdem Dukung Anies di Jakarta, Ahmad Ali: Hanya Allah dan Surya Paloh yang Tahu

Nasional
Safenet: Kalau 'Gentleman', Budi Arie Harusnya Mundur

Safenet: Kalau "Gentleman", Budi Arie Harusnya Mundur

Nasional
Kemenag: Jumlah Jemaah Haji Wafat Capai 316 Orang

Kemenag: Jumlah Jemaah Haji Wafat Capai 316 Orang

Nasional
Haji, Negara, dan Partisipasi Publik

Haji, Negara, dan Partisipasi Publik

Nasional
Tak Percaya Jokowi Sodorkan Kaesang ke Sejumlah Parpol untuk Pilkada DKI, Zulhas: Kapan Ketemunya? Tahu dari Mana?

Tak Percaya Jokowi Sodorkan Kaesang ke Sejumlah Parpol untuk Pilkada DKI, Zulhas: Kapan Ketemunya? Tahu dari Mana?

Nasional
Kemenag: Jemaah Haji Sedang Haid Tidak Wajib Ikuti Tawaf Wada'

Kemenag: Jemaah Haji Sedang Haid Tidak Wajib Ikuti Tawaf Wada'

Nasional
Safenet: Petisi Tuntut Menkominfo Mundur Murni karena Kinerja, Bukan Politik

Safenet: Petisi Tuntut Menkominfo Mundur Murni karena Kinerja, Bukan Politik

Nasional
Pakar: PDN Selevel Amazon, tapi Administrasinya Selevel Warnet

Pakar: PDN Selevel Amazon, tapi Administrasinya Selevel Warnet

Nasional
Sepekan Pemulangan Jemaah Haji, Lebih 50 Persen Penerbangan Garuda Alami Keterlambatan

Sepekan Pemulangan Jemaah Haji, Lebih 50 Persen Penerbangan Garuda Alami Keterlambatan

Nasional
PAN Resmi Dukung Waketum Nasdem Ahmad Ali Maju Pilkada Sulteng

PAN Resmi Dukung Waketum Nasdem Ahmad Ali Maju Pilkada Sulteng

Nasional
Sesalkan Tak Ada Pihak Bertanggung Jawab Penuh atas Peretasan PDN, Anggota DPR: Ini Soal Mental Penjabat Kita...

Sesalkan Tak Ada Pihak Bertanggung Jawab Penuh atas Peretasan PDN, Anggota DPR: Ini Soal Mental Penjabat Kita...

Nasional
Data Kementerian Harus Masuk PDN tapi Tak Ada 'Back Up', Komisi I DPR: Konyol Luar Biasa

Data Kementerian Harus Masuk PDN tapi Tak Ada "Back Up", Komisi I DPR: Konyol Luar Biasa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com