Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bara JP Akan Hadang Peserta Bali Democracy Forum

Kompas.com - 09/10/2014, 09:42 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com
— Bali Democracy Forum (BDF) dinilai tidak layak lagi dilaksanakan lantaran penggagas forum tersebut, yakni Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), telah memberangus hak demokrasi rakyat. Ketika dunia hendak lebih maju dalam demokrasi, SBY justru merampas hak rakyat.

"Sebagai penyokong demokrasi, kami tidak boleh membiarkan BDF berlangsung. Kami akan unjuk rasa menghadang para peserta supaya mereka langsung angkat koper dan meninggalkan arena," ujar Syafti Hidayat, Ketua DPP Bidang Aksi Barisan Relawan Jokowi Presiden (Bara JP) di Jakarta, Kamis (9/10/2014), seperti dikutip Tribunnews.com.

Syafti mengatakan, SBY harus dilihat sebagai sosok presiden yang mengajukan RUU Pilkada kepada DPR. Kemudian, SBY juga yang memerintahkan "serdadu Demokrat" di DPR agar meninggalkan sidang paripurna pengesahan RUU Pilkada. Akhirnya, kelompok pendukung pilkada lewat DPRD menang telak ketika voting.

"Penerbitan peraturan pengganti undang-undang (perppu) hanya membuktikan SBY memang raja munafik," tegasnya. (Baca: Ini Isi Perppu Pilkada yang Dikeluarkan Presiden SBY)

Bara JP mengingatkan, penerbitan perppu oleh SBY jangan dipandang sebagai bukti bahwa SBY menyesali inkonsistensi dalam melindungi hak politik rakyat. Langkah itu dianggap bukti bahwa SBY hendak menjadi "pahlawan kesiangan".

"Tanpa perppu, UU Pilkada via DPRD pasti batal di meja Mahkamah Konstitusi (MK), maka SBY jangan merasa berjasa," kata Syafti.

Dengan kesemua dosa demokrasi SBY, kata dia, maka BDF tidak relevan dilaksanakan. Indonesia malah akan bertambah malu jika ada forum demokrasi semacam BDF.

Sebelumnya, 11 dari 14 organisasi masyarakat sipil yang diundang ke Bali Civil Society Forum 2014, 8-9 Oktober 2014, menolak hadir. Forum internasional untuk membahas demokrasi itu merupakan forum yang digelar Institute for Peace and Democracy menjelang BDF yang digagas dan akan dihadiri SBY pada 10 Oktober 2014. (Baca: Bali Democracy Forum yang Dihadiri SBY Ditinggalkan Pegiat Demokrasi)

SBY dan Demokrat dikecam publik terkait pengesahan UU Pilkada. SBY lalu mengaku kecewa dengan pengesahan UU Pilkada lewat DPRD. Kemudian, SBY selaku Presiden menerbitkan dua perppu untuk mengembalikan pilkada tetap secara langsung.

Belakangan, SBY mengaku sudah ada perjanjian antara dirinya dan para pemimpin parpol Koalisi Merah Putih (KMP) terkait pemilihan pimpinan DPR dan MPR serta perppu pilkada. KMP adalah kubu yang menolak pilkada langsung dengan berbagai alasan. (Baca: SBY Beberkan Perjanjian dengan Koalisi Merah Putih soal Perppu Pilkada)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bamsoet Sebut Golkar Siapkan Karpet Merah jika Jokowi dan Gibran Ingin Gabung

Bamsoet Sebut Golkar Siapkan Karpet Merah jika Jokowi dan Gibran Ingin Gabung

Nasional
ICW Desak KPK Panggil Keluarga SYL, Usut Dugaan Terlibat Korupsi

ICW Desak KPK Panggil Keluarga SYL, Usut Dugaan Terlibat Korupsi

Nasional
Jokowi Masih Godok Susunan Anggota Pansel Capim KPK

Jokowi Masih Godok Susunan Anggota Pansel Capim KPK

Nasional
Bamsoet Ingin Bentuk Forum Pertemukan Prabowo dengan Presiden Sebelumnya

Bamsoet Ingin Bentuk Forum Pertemukan Prabowo dengan Presiden Sebelumnya

Nasional
Senyum Jokowi dan Puan saat Jumpa di 'Gala Dinner' KTT WWF

Senyum Jokowi dan Puan saat Jumpa di "Gala Dinner" KTT WWF

Nasional
ICW Minta MKD Tegur Hugua, Anggota DPR yang Minta 'Money Politics' Dilegalkan

ICW Minta MKD Tegur Hugua, Anggota DPR yang Minta "Money Politics" Dilegalkan

Nasional
Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum 'Gala Dinner' WWF di Bali

Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum "Gala Dinner" WWF di Bali

Nasional
Anak SYL Percantik Diri Diduga Pakai Uang Korupsi, Formappi: Wajah Buruk DPR

Anak SYL Percantik Diri Diduga Pakai Uang Korupsi, Formappi: Wajah Buruk DPR

Nasional
Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

Nasional
Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

Nasional
Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

Nasional
UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

Nasional
Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

Nasional
MKD DPR Diminta Panggil Putri SYL yang Diduga Terima Aliran Dana

MKD DPR Diminta Panggil Putri SYL yang Diduga Terima Aliran Dana

Nasional
Kemenag: Jemaah Umrah Harus Tinggalkan Saudi Sebelum 6 Juni 2024

Kemenag: Jemaah Umrah Harus Tinggalkan Saudi Sebelum 6 Juni 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com