"Beliau keberatan jangan jadi LP khusus. Tapi kegiatan deradikalisasi akan jalan terus," ujar Kepala BNPT Ansyaad Mbaai di IPSC, Senin (8/9/2014).
Ansyaad sebelumnya sempat berdebat panjang dengan Presiden SBY. Dia menilai LP khusus napi teroris sangat diperlukan. Pasalnya, saat ini 28 kepala LP mengeluhkan keberadaan napi teroris yang justru mendoktrin napi biasa hingga sipir.
Oleh karena itu, Ansyaad mengatakan, BNPT membangun sel tahanan khusus yang terdiri dari 38 kamar dengan kapasitas 144 orang. Sel tahanan ini juga dilengkapi ruang konsultasi dengan ulama, psikolog, hingga para mantan napi teroris sebagai upaya deradikalisasi.
Namun, gedung yang sudah dibangun dan tinggal menyusun petunjuk teknis dengan Kementerian Hukum dan HAM itu tidak disetujui Presiden SBY. (baca: Anggap Berbahaya, Presiden dan Kapolri Tolak Lapas Teroris yang Sudah Dibangun di IPSC)
Ansyaad menuturkan, gedung itu tetap akan digunakan, tetapi hanya untuk program deradikalisasi. Jadi, nantinya napi teroris yang dinilai radikal dan militan akan dibawa ke IPSC untuk mendapat program deradikalisasi, setelah itu napi akan dikembalikan ke tahanan asalnya.
"Sementara untuk LP khusus nanti akan dibicarakan," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.