Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

MK Tak Bisa Diskualifikasi Prabowo atau Jokowi

Kompas.com - 04/08/2014, 17:19 WIB
Indra Akuntono

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Mahkamah Konstitusi (MK) dianggap tidak dapat mendiskualifikasi salah satu pasangan kandidat dalam Pemilu Presiden 2014. Meski hasil pilpres tengah diperkarakan ke MK, putusan akhirnya hanya akan berupa pemungutan suara ulang.

Mantan hakim MK, Ahmad Syarifuddin Natabaya, menjelaskan, MK hanya berada pada posisi menyelesaikan sengketa hasil pemilu. Kalaupun ditemukan masalah yang sifatnya besar, penyelesaian dari MK hanyalah putusan menggelar pemungutan suara ulang. Terlebih lagi, kandidat pada Pilpres 2014 hanya dua pasangan sehingga tak dimungkinkan menggugurkan salah satu kandidat yang ada.

"Tidak bisa didiskualifikasi. MK hanya menyelesaikan sengketa hasil. Bahwa umpama hasilnya adalah pemungutan (suara) ulang, memang itu hasilnya," kata Natabaya, Senin (4/8/2014), di Jakarta.

Hanya, kata Natabaya, MK harus bekerja cermat dalam menangani sengketa hasil pilpres. Semua hal harus dicermati, mulai dari verifikasi bukti dari penggugat dengan data sebenarnya sampai pada pemeriksaan saksi di persidangan.

Di lokasi yang sama, pakar hukum tata negara dari Universitas Hassanudin, Makassar, Margarito Kamis, melontarkan hal yang sama. Menurut Margarito, MK juga tidak akan menggugurkan salah satu kandidat yang bertarung pada Pilpres 2014. Margarito mendorong MK bekerja secara jujur dan berani dalam mengambil putusan terkait pilpres tahun ini, termasuk jika memang harus menggelar pemungutan suara ulang. Dengan catatan, semua putusan itu dilandasi bukti dan argumentasi kuat mengenai pelanggaran luar biasa yang terjadi secara masif dan terstruktur.

"Tidak perlu sampai menggugurkan kandidat, tapi lakukan secara konstitusi dengan pemungutan suara ulang," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 2 Juli 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 2 Juli 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Anggota DPR: PDN Itu Seperti Brankas Berisi Emas dan Berlian, Obyek Vital

Anggota DPR: PDN Itu Seperti Brankas Berisi Emas dan Berlian, Obyek Vital

Nasional
Kuasa Hukum Sebut Staf Hasto Minta Perlindungan ke LPSK karena Merasa Dijebak KPK

Kuasa Hukum Sebut Staf Hasto Minta Perlindungan ke LPSK karena Merasa Dijebak KPK

Nasional
Kuasa Hukum Bantah Hasto Menghilang Setelah Diperiksa KPK

Kuasa Hukum Bantah Hasto Menghilang Setelah Diperiksa KPK

Nasional
Pejabat Pemerintah Dinilai Tak 'Gentle' Tanggung Jawab Setelah PDN Diretas

Pejabat Pemerintah Dinilai Tak "Gentle" Tanggung Jawab Setelah PDN Diretas

Nasional
Tutup Bulan Bung Karno, PDI-P Gelar 'Fun Run' hingga Konser di GBK Minggu Besok

Tutup Bulan Bung Karno, PDI-P Gelar "Fun Run" hingga Konser di GBK Minggu Besok

Nasional
Beri Sinyal Poros Ketiga di Pilkada Jakarta, PDI-P: Kami Poros Rakyat

Beri Sinyal Poros Ketiga di Pilkada Jakarta, PDI-P: Kami Poros Rakyat

Nasional
Kasus Ahli Waris Krama Yudha Jadi Momentum Reformasi Hukum Kepailitan dan PKPU di Indonesia

Kasus Ahli Waris Krama Yudha Jadi Momentum Reformasi Hukum Kepailitan dan PKPU di Indonesia

Nasional
Gaspol! Hari Ini: Di Balik Layar Pencalonan Anies Baswedan-Sohibul Iman

Gaspol! Hari Ini: Di Balik Layar Pencalonan Anies Baswedan-Sohibul Iman

Nasional
PAN Pertimbangkan Kaesang jika Ridwan Kamil Tak Maju di Pilkada DKI

PAN Pertimbangkan Kaesang jika Ridwan Kamil Tak Maju di Pilkada DKI

Nasional
PDI-P Buka Peluang Usung Anies Baswedan, tapi Tunggu Restu Megawati

PDI-P Buka Peluang Usung Anies Baswedan, tapi Tunggu Restu Megawati

Nasional
38 DPW PAN Dukung Zulhas untuk jadi Ketum Lagi

38 DPW PAN Dukung Zulhas untuk jadi Ketum Lagi

Nasional
PKS Usung Duet Anies-Sohibul, PDI-P Utamakan Kader Sendiri

PKS Usung Duet Anies-Sohibul, PDI-P Utamakan Kader Sendiri

Nasional
Waketum Nasdem: Kalau Parpol Punya Prinsip, Kenapa Tergantung 'Cawe-cawe' Jokowi?

Waketum Nasdem: Kalau Parpol Punya Prinsip, Kenapa Tergantung "Cawe-cawe" Jokowi?

Nasional
Ajak Hidup Sehat, Bank Mandiri Gelar Program Bakti Kesehatan untuk Abdi Dalem Keraton Ngayogyakarta

Ajak Hidup Sehat, Bank Mandiri Gelar Program Bakti Kesehatan untuk Abdi Dalem Keraton Ngayogyakarta

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com