Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fadjroel: Prabowo Akui Jokowi Lebih Bagus

Kompas.com - 16/06/2014, 09:15 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Aktivis reformasi pendukung Joko Widodo-Jusuf Kalla, Fadjroel Rachman, menilai Prabowo Subianto melakukan kesalahan besar dalam debat kandidat capres, Minggu (15/6/2014) malam. Kesalahan yang dimaksud yaitu mengakui kebenaran pihak lawan.

"Dengan pengakuan itu sebenarnya Prabowo mengakui lawannya lebih bagus jawabannya. Itu cara untuk mengatasi bahwa gua enggak bisa jawab," ujarnya usai acara debat di Gran Melia, Jakarta, Minggu malam.

"Tapi dalam debat, itu kesalahan yang seharusnya tidak perlu dilakukan. Tidak penting," sambung Fadjroel.

Fadjroel mengatakan, publik ingin mencari hal yang beda dari dua calon presiden melalui acara debat tersebut. Publik ingin melihat bagaimana kedua calon pemimpinnya menjawab persoalan-persoalan yang ditanyakan.

Oleh sebab itu, dalam enam sesi debat, Fadjroel memberikan skor 4-2 untuk Jokowi. Jokowi dianggap menguasai detil persoalan. Sementara Prabowo kalah paling telak berada di tataran detil, terutama soal ketidaktahuannya atas singkatan TPID (Tim Pengendalian Inflasi Daerah).

"Dia (Prabowo) hanya mengandalkan retorika. Di sesi satu dan dua retorikanya bagus, selebihnya dia kelabakan," ucap Fadjroel.

Sebelumnya, Komisi Pemilihan Umum (KPU) menggelar acara debat kandidat kedua di Gran Melia, Jakarta, Minggu malam. Jika dalam debat pertama menghadirkan capres dan cawapres, debat kali ini hanya menghadirkan capres saja.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anies, JK, hingga Sandiaga Nonton Bareng Film LAFRAN yang Kisahkan Pendiri HMI

Anies, JK, hingga Sandiaga Nonton Bareng Film LAFRAN yang Kisahkan Pendiri HMI

Nasional
Respons KPK Soal Harun Masiku Nyaris Tertangkap pada 2021

Respons KPK Soal Harun Masiku Nyaris Tertangkap pada 2021

Nasional
55.000 Jemaah Haji Indonesia Ikuti Murur di Muzdalifah Usai Wukuf

55.000 Jemaah Haji Indonesia Ikuti Murur di Muzdalifah Usai Wukuf

Nasional
Anggota Komisi I DPR Dukung Kemenkominfo Ancam Blokir X/Twitter karena Izinkan Konten Porno

Anggota Komisi I DPR Dukung Kemenkominfo Ancam Blokir X/Twitter karena Izinkan Konten Porno

Nasional
Sindir Wacana Bansos untuk Penjudi Online, Kriminolog: Sekalian Saja Kasih Koruptor yang Dimiskinkan...

Sindir Wacana Bansos untuk Penjudi Online, Kriminolog: Sekalian Saja Kasih Koruptor yang Dimiskinkan...

Nasional
Pemerintah Semestinya Bikin Orang Lepas dari Judi Online, Bukan Memberikan Bansos

Pemerintah Semestinya Bikin Orang Lepas dari Judi Online, Bukan Memberikan Bansos

Nasional
Soal Duet Anies dan Kaesang, PKS: Status Anak Jokowi Belum Tentu Jadi Nilai Tambah

Soal Duet Anies dan Kaesang, PKS: Status Anak Jokowi Belum Tentu Jadi Nilai Tambah

Nasional
Kepala BNPT Apresiasi Densus 88 yang Proaktif Tangkap Residivis Teroris di Cikampek

Kepala BNPT Apresiasi Densus 88 yang Proaktif Tangkap Residivis Teroris di Cikampek

Nasional
Pertamina Luncurkan 'Gerbang Biru Ciliwung' untuk Kembangkan Ekosistem Sungai

Pertamina Luncurkan "Gerbang Biru Ciliwung" untuk Kembangkan Ekosistem Sungai

Nasional
Kriminolog Nilai Penjudi Online Mesti Dipandang sebagai Pelaku Pidana

Kriminolog Nilai Penjudi Online Mesti Dipandang sebagai Pelaku Pidana

Nasional
Harun Masiku Nyaris Diringkus di 2021, tapi Gagal Akibat KPK Ribut Internal

Harun Masiku Nyaris Diringkus di 2021, tapi Gagal Akibat KPK Ribut Internal

Nasional
Satgas Pangan Polri Awasi Impor Gula yang Masuk ke Tanjung Priok Jelang Idul Adha 2024

Satgas Pangan Polri Awasi Impor Gula yang Masuk ke Tanjung Priok Jelang Idul Adha 2024

Nasional
Eks Penyidik KPK Curiga Harun Masiku Tak Akan Ditangkap, Cuma Jadi Bahan 'Bargain'

Eks Penyidik KPK Curiga Harun Masiku Tak Akan Ditangkap, Cuma Jadi Bahan "Bargain"

Nasional
Sosiolog: Penjudi Online Bisa Disebut Korban, tapi Tak Perlu Diberi Bansos

Sosiolog: Penjudi Online Bisa Disebut Korban, tapi Tak Perlu Diberi Bansos

Nasional
KPK Hampir Tangkap Harun Masiku yang Nyamar Jadi Guru di Luar Negeri, tapi Gagal karena TWK

KPK Hampir Tangkap Harun Masiku yang Nyamar Jadi Guru di Luar Negeri, tapi Gagal karena TWK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com