Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Debat Tak Tajam, Prabowo dan Jokowi Cuma "Jualan" Jargon dan Pengalaman

Kompas.com - 16/06/2014, 07:13 WIB
Indra Akuntono

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat politik Universitas Gadjah Mada Arie Sudjito menilai, debat calon presiden Prabowo Subianto vs Joko Widodo (Jokowi) yang berlangsung Minggu (15/6/2014) malam, tak tajam membahas substansi persoalan. Arie mengatakan, waktu lebih banyak dihabiskan Prabowo untuk menjual jargon politiknya dan Jokowi menjual pengalamannya.

"Enggak cukup cuma jargon dan pengalaman, tapi bagaimana merangkai dan menjalankan semua itu," kata Arie, saat dihubungi Minggu malam.

Arie menjelaskan, salah satu jargon politik yang disampaikan Prabowo adalah mengenai program Rp 1 miliar untuk satu desa. Program tersebut dianggap menjadi jargon Prabowo karena sering disampaikan ke publik dalam kampanye atau melalui media.

Sementara Jokowi, kata Arie, lebih banyak menyampaikan pengalamannya saat menjadi kepala daerah. Jokowi juga berulang kali "jualan" Kartu Indonesia Pintar dan Kartu Indonesia Sehat yang diklaimnya sebagai bukti kesuksesan di DKI Jakarta.

Menurut Arie, kedua capres tak memanfaatkan terbatasnya waktu untuk menjawab tuntas semua pertanyaan. Selain itu, keduanya juga dianggapnya tak terlalu menguasai isu ekonomi sesuai dengan topik debat "Pembangunan Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial".

"Keduanya enggak punya pengalaman soal teknokrasi ekonomi. Jokowi hanya menyajikan data, dan Prabowo mengeksplorasi jargon-jargon itu," kata Arie.

Setelah debat kedua ini, masih tersisa tiga debat, yang akan kembali mempertemukan Jokowi dan Prabowo, Jusuf Kalla dan Hatta Rajasa, serta debat terakhir antarpasangan. Debat ketiga akan digelar pada 22 Juni 2014 dengan topik "Politik Internal dan Ketahanan Nasional". Berikutnya, debat cawapres pada 29 Juni 2014 dengan tema "Pembangunan Sumber Daya Manusia dan Iptek"; dan debat terakhir antarpasangan pada 5 Juli 2014 dengan topik "Pangan, Energi, dan Lingkungan".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pakar Hukum Sebut Kecil Kemungkinan Gugatan PDI-P ke KPU Dikabulkan PTUN

Pakar Hukum Sebut Kecil Kemungkinan Gugatan PDI-P ke KPU Dikabulkan PTUN

Nasional
Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Gratifikasi Rp 650 Juta Bersama Pengacara

Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Gratifikasi Rp 650 Juta Bersama Pengacara

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Pengamat: Siapa Pun yang Jadi Benalu Presiden

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Pengamat: Siapa Pun yang Jadi Benalu Presiden

Nasional
Syarat Usia Masuk TK, SD, SMP, dan SMA di PPDB 2024

Syarat Usia Masuk TK, SD, SMP, dan SMA di PPDB 2024

Nasional
Jokowi Sebut Semua Negara Takuti 3 Hal, Salah Satunya Harga Minyak

Jokowi Sebut Semua Negara Takuti 3 Hal, Salah Satunya Harga Minyak

Nasional
Demokrat Anggap SBY dan Jokowi Dukung “Presidential Club”, tetapi Megawati Butuh Pendekatan

Demokrat Anggap SBY dan Jokowi Dukung “Presidential Club”, tetapi Megawati Butuh Pendekatan

Nasional
Demokrat Bilang SBY Sambut Baik Ide “Presidential Club” Prabowo

Demokrat Bilang SBY Sambut Baik Ide “Presidential Club” Prabowo

Nasional
Jokowi Kembali Ingatkan agar Anggaran Tidak Habis Dipakai Rapat dan Studi Banding

Jokowi Kembali Ingatkan agar Anggaran Tidak Habis Dipakai Rapat dan Studi Banding

Nasional
Jaksa Ungkap Ayah Gus Muhdlor Hubungkan Terdakwa dengan Hakim Agung Gazalba lewat Pengacara

Jaksa Ungkap Ayah Gus Muhdlor Hubungkan Terdakwa dengan Hakim Agung Gazalba lewat Pengacara

Nasional
Disebut PAN Calon Menteri Prabowo, Eko Patrio Miliki Harta Kekayaan Rp 131 Miliar

Disebut PAN Calon Menteri Prabowo, Eko Patrio Miliki Harta Kekayaan Rp 131 Miliar

Nasional
Termohon Salah Baca Jawaban Perkara, Hakim MK: Kemarin Kalah Badminton Ada Pengaruhnya

Termohon Salah Baca Jawaban Perkara, Hakim MK: Kemarin Kalah Badminton Ada Pengaruhnya

Nasional
Suhu Udara Panas, BMKG: Indonesia Tak Terdampak 'Heatwave'

Suhu Udara Panas, BMKG: Indonesia Tak Terdampak "Heatwave"

Nasional
Jumlah Dokter Spesialis Indonesia Kecil Dibanding Negara ASEAN, Jokowi: Masuk 3 Besar, tapi dari Bawah

Jumlah Dokter Spesialis Indonesia Kecil Dibanding Negara ASEAN, Jokowi: Masuk 3 Besar, tapi dari Bawah

Nasional
Jokowi Sebut Minimnya Dokter Spesialis Kerap Jadi Keluhan Warga

Jokowi Sebut Minimnya Dokter Spesialis Kerap Jadi Keluhan Warga

Nasional
Bappenas Integrasikan Rencana Pemerintah dengan Program Kerja Prabowo

Bappenas Integrasikan Rencana Pemerintah dengan Program Kerja Prabowo

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com