Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggaran Rumah Mantan Presiden dan Wakil Presiden Lebih dari Rp 20 Miliar

Kompas.com - 13/06/2014, 13:25 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Menteri Keuangan Chatib Basri menyatakan, pihaknya belum menetapkan anggaran pembangunan rumah mantan presiden dan wakil presiden. Tim dari Kementerian Keuangan akan melakukan survei terlebih dulu untuk menetapkan anggaran rumah itu. Namun, Chatib memastikan anggaran rumah bagi mantan presiden dan wakil presiden akan lebih dari Rp 20 miliar.

"Logika saya ya (di atas Rp 20 miliar) karena inflasinya sudah berapa dari 2004?" ucap Chatib di Istana Negara, Jumat (13/6/2014).

Chatib menuturkan, Keputusan Presiden nomor 81 tahun 2004 tentang pengadaan rumah bagi mantan presiden, dan atau wakil presiden RI, ditentukan bahwa anggaran rumah presiden mencapai Rp 20 miliar. Jumlah itu berdasarkan harga rumah pada tahun 2004.

Lantaran harga properti yang terus melonjak, kata Chatib, pihaknya tidak bisa memasang target harga yang akan ditetapkan pemerintah. (baca: Jelang Lengser, SBY Teken Perpres Rumah bagi Mantan Presiden dan Wapres)

"Karena kalau ditargetkan, bikin peraturan berdasarkan harga, harga properti sudah berapa persen naiknya? Itu bisa 30 persen setahun. Jadi, kalau ditaruh harga, itu setiap tahun perpresnya harus diubah. Ini menjadi tidak efisien," ujarnya.

Oleh karena itu, Chatib menyatakan, tim dari Kemenkeu akan menetapkan wilayah yang menjadi preferensi untuk menentukan harga rumah. Wilayah yang akan menjadi preferensi itu adalah wilayah pejabat tinggi negara. Di wilayah itu, luas dan harga tanahnya akan dihitung.

"Jadi, tidak disebutkan tentang harga, tetapi refer-nya adalah areal dan luas bangunan. Harganya sesuai valuasi, berdasarkan luas dan lokasi," imbuh Chatib.

Dari hitungan itu, mantan presiden dan wakil presiden dipersilakan untuk memanfaatkannya. Cara pemanfaatan fasilitas ini, sebut Chatib, bisa dengan membangun rumah di lokasi yang telah ditentukan atau hanya mengambil uang sebesar harga pembangunan rumah di wilayah itu.

Menurut Chatib, hal itu dilakukan untuk memberikan pilihan kepada mantan presiden dan wakil presiden yang ingin memiliki rumah di wilayah lain.

Untuk pengadaan rumah bagi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Wakil Presiden Boediono yang akan segera mengakhiri masa jabatannya, Chatib menyatakan, anggaran itu akan masuk dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2014.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

Nasional
Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com