Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Jawaban SBY soal Arah Koalisi Demokrat

Kompas.com - 07/05/2014, 14:04 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono mengaku menerima banyak pesan bahwa saat ini publik tengah menunggu calon presiden yang akan didukung oleh dirinya. Namun, dia menyatakan, partainya masih menunggu hasil konvensi capres Partai Demokrat. Dengan demikian, hal itu baru dapat diketahui satu atau dua minggu ke depan.

"Intinya sebagian kalangan masyarakat menunggu apakah ada calon yang di-endorse atau didukung SBY, kira-kira Demokrat akan calonkan siapa. Saya berusaha memahami, mengapa ada anggapan dari masyarakat seperti itu karena dukungan terhadap saya masih tinggi atau sekitar 60 persen sama seperti 2004 dan 2009. Pikir mereka pula, kalau saya dukung seseorang ada pengaruhnya," ujar SBY dalam wawancara dengan Suara Demokrat yang diunggah ke YouTube, Rabu (7/5/2014).  

Di dalam video berdurasi 19 menit itu, SBY menyatakan, jika dirinya memilih salah seorang bakal capres, maka hal itu sudah diperhitungkannya dengan baik. Namun, SBY mengingatkan bahwa Partai Demokrat saat ini masih menyelenggarakan konvensi capres.

Namun, dengan perolehan suara Partai Demokrat yang diperkirakan hanya sekitar 10 persen, maka SBY menyatakan, partainya tak bisa mencalonkan presiden sendiri. Saat ini, lanjut SBY, tahapan konvensi memasuki tahap pelaksanaan survei.

"Manakala hasil survei tidak ada satu pun peserta konvensi yang elektabilitasnya tinggi dan bisa bersaing dengan capres papan atas, tentu kami tidak memiliki peluang baik untuk calonkan capresnya sendiri," kata SBY.

Akan tetapi, jika elektabilitas peserta konvensi dianggap bisa bersaing dengan calon presiden lainnya, maka Partai Demokrat akan berkoalisi dengan partai lain. "Bulan lalu saya sampaikan ada beberapa opsi Partai Demokrat, yaitu bisa mencalonkan calonnya sendiri, bisa dukung calon lain, ataupun ada opsi tertentu lain. Kita tunggu saja satu atau dua minggu yang akan datang," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Selain Rakernas, PDI-P Buka Kemungkinan Tetapkan Sikap Politik terhadap Pemerintah Saat Kongres Partai

Selain Rakernas, PDI-P Buka Kemungkinan Tetapkan Sikap Politik terhadap Pemerintah Saat Kongres Partai

Nasional
Korban Dugaan Asusila Sempat Konfrontasi Ketua KPU saat Sidang DKPP

Korban Dugaan Asusila Sempat Konfrontasi Ketua KPU saat Sidang DKPP

Nasional
Covid-19 di Singapura Naik, Imunitas Warga RI Diyakini Kuat

Covid-19 di Singapura Naik, Imunitas Warga RI Diyakini Kuat

Nasional
WWF 2024 Jadi Komitmen dan Aksi Nyata Pertamina Kelola Keberlangsungan Air

WWF 2024 Jadi Komitmen dan Aksi Nyata Pertamina Kelola Keberlangsungan Air

Nasional
Menhub Targetkan Bandara VVIP IKN Beroperasi 1 Agustus 2024

Menhub Targetkan Bandara VVIP IKN Beroperasi 1 Agustus 2024

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Sempat Ditangani Psikolog saat Sidang

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Sempat Ditangani Psikolog saat Sidang

Nasional
Polri: Kepolisian Thailand Akan Proses TPPU Istri Fredy Pratama

Polri: Kepolisian Thailand Akan Proses TPPU Istri Fredy Pratama

Nasional
Polri dan Kepolisian Thailand Sepakat Buru Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polri dan Kepolisian Thailand Sepakat Buru Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Lewat Ajudannya, SYL Minta Anak Buahnya di Kementan Sediakan Mobil Negara Dipakai Cucunya

Lewat Ajudannya, SYL Minta Anak Buahnya di Kementan Sediakan Mobil Negara Dipakai Cucunya

Nasional
KPK Duga Eks Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin Terima Fasilitas di Rutan Usai Bayar Pungli

KPK Duga Eks Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin Terima Fasilitas di Rutan Usai Bayar Pungli

Nasional
Desta Batal Hadir Sidang Perdana Dugaan Asusila Ketua KPU

Desta Batal Hadir Sidang Perdana Dugaan Asusila Ketua KPU

Nasional
Soal Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura, Kemenkes Sebut Skrining Ketat Tak Dilakukan Sementara Ini

Soal Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura, Kemenkes Sebut Skrining Ketat Tak Dilakukan Sementara Ini

Nasional
DKPP Akan Panggil Sekjen KPU soal Hasyim Asy'ari Pakai Fasilitas Jabatan untuk Goda PPLN

DKPP Akan Panggil Sekjen KPU soal Hasyim Asy'ari Pakai Fasilitas Jabatan untuk Goda PPLN

Nasional
Menhub Usul Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Masuk PSN

Menhub Usul Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Masuk PSN

Nasional
SYL Diduga Minta Uang ke Para Pegawai Kementan untuk Bayar THR Sopir hingga ART

SYL Diduga Minta Uang ke Para Pegawai Kementan untuk Bayar THR Sopir hingga ART

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com