Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei: Perempuan Masih Dipandang Sebelah Mata di Dunia Politik Indonesia

Kompas.com - 11/02/2014, 21:59 WIB
Ihsanuddin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
– Meski emansipasi perempuan terus dikampanyekan oleh berbagai pihak, namun di Indonesia, perempuan masih dianggap berbeda dengan pria, khususnya di dunia politik. Hal tersebut diketahui berdasarkan survei yang dirilis Lembaga Survei Indonesia (LSI) bekerjasama dengan lembaga survei asal Washington DC, IFES.

Awalnya, ketika melakukan survei, sejumlah pertanyaan yang diajukan kepada responden masih berupa pertanyaan terbuka, tanpa membandingkan antara pria dan perempuan. Mayoritas masyarakat di Indonesia terlihat sangat mendukung perempuan untuk maju kedalam dunia politik.

“Kami menanyakan, sejauh mana Anda mendukung atau menolak peran-peran perempuan dalam politik berikut ini,” kata Peneliti IFES Rakesh Sharma saat merilis hasil survei di Jakarta, Selasa (11/2/2014).

Hasilnya, saat dimintai pendapat soal perempuan yang terjun di dunia pemerintahan, menjadi pegawai pemerintah (PNS), sebanyak 88 persen responden mengaku setuju. Saat ditanya soal perempuan yang berkarir menjadi anggota DPR/DPD/DPRD, sebanyak 83 persen responden juga mengaku setuju.

Saat diberikan pernyataan perempuan menjadi anggota partai politik, sebanyak 81 persen responden juga mengaku mendukung. Suara responden turun saat dimintai pendapat perempuan ikut dalam demonstrasi. Tinggal 60 persen responden yang setuju.

“Tapi angka ini masih cukup besar dan menunjukkan masyarakat Indonesia mendukung perempuan untuk maju ke politik,” ujar Rakesh.

Namun, saat diajukan pertanyaan yang membandingkan antara laki-laki dan perempuan secara langsung, jawaban responden terlihat berubah. Pertanyaan yang diajukan adalah, jika terdapat dua kandidat yang berkampanye dalam pemilihan untuk menduduki sebuah posisi tertentu, dengan kualitas yang sama, tetapi seorang kandidat adalah laki-laki dan seorang lagi adalah perempuan, calon mana yang lebih Anda pilih?

Hasilnya, sebanyak 55 persen responden memilih kandidat laki-laki. Hanya 11 persen responden memilih kandidat perempuan. Sebanyak 32 persen lainnya menjawab tidak ada perbedaan antara perempuan dan laki-laki. Sisanya, 2 persen mengaku tidak tahu/tidak menjawab.

“Hasil ini cukup mengejutkan, karena kalau di negara-negara lain, mayoritas akan menjawab tidak ada perbedaaan antara perempuan dan laki-laki. Ini menunjukkan perempuan masih dipandang sebelah mata untuk memasuki dunia politik di Indonesia,” pungkas Rakesh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pastikan Keamanan Pasokan Energi, Komut dan Dirut Pertamina Turun Langsung Cek Kesiapan di Lapangan

Pastikan Keamanan Pasokan Energi, Komut dan Dirut Pertamina Turun Langsung Cek Kesiapan di Lapangan

Nasional
Bersikeras Usung Ridwan Kamil di Jawa Barat, Golkar: Di Jakarta Surveinya Justru Nomor 3

Bersikeras Usung Ridwan Kamil di Jawa Barat, Golkar: Di Jakarta Surveinya Justru Nomor 3

Nasional
Soal Tawaran Masuk Kabinet Prabowo-Gibran, Sandiaga: Lebih Berhak Pihak yang Berkeringat

Soal Tawaran Masuk Kabinet Prabowo-Gibran, Sandiaga: Lebih Berhak Pihak yang Berkeringat

Nasional
PPP Tak Lolos Parlemen, Sandiaga: Saya Sudah Dievaluasi

PPP Tak Lolos Parlemen, Sandiaga: Saya Sudah Dievaluasi

Nasional
Respons Menko PMK, Komisi VIII DPR: Memberi Bansos Tidak Hentikan Kebiasaan Berjudi

Respons Menko PMK, Komisi VIII DPR: Memberi Bansos Tidak Hentikan Kebiasaan Berjudi

Nasional
Eks Penyidik Sebut KPK Tak Mungkin Asal-asalan Sita HP Hasto PDI-P

Eks Penyidik Sebut KPK Tak Mungkin Asal-asalan Sita HP Hasto PDI-P

Nasional
Disebut Copot Afriansyah Noor dari Sekjen PBB, Yusril: Saya Sudah Mundur, Mana Bisa?

Disebut Copot Afriansyah Noor dari Sekjen PBB, Yusril: Saya Sudah Mundur, Mana Bisa?

Nasional
Video Bule Sebut IKN 'Ibu Kota Koruptor Nepotisme' Diduga Direkam Dekat Proyek Kantor Pemkot Bogor Baru

Video Bule Sebut IKN "Ibu Kota Koruptor Nepotisme" Diduga Direkam Dekat Proyek Kantor Pemkot Bogor Baru

Nasional
Ahli Pidana: Bansos untuk “Korban” Judi Online Sama Saja Kasih Narkoba Gratis ke Pengguna…

Ahli Pidana: Bansos untuk “Korban” Judi Online Sama Saja Kasih Narkoba Gratis ke Pengguna…

Nasional
KPK Akan Gelar Shalat Idul Adha Berjamaah untuk Tahanan Kasus Korupsi

KPK Akan Gelar Shalat Idul Adha Berjamaah untuk Tahanan Kasus Korupsi

Nasional
Ahli Sebut Judi Online seperti Penyalahgunaan Narkoba, Pelakunya Jadi Korban Perbuatan Sendiri

Ahli Sebut Judi Online seperti Penyalahgunaan Narkoba, Pelakunya Jadi Korban Perbuatan Sendiri

Nasional
PBB Copot Afriansyah Noor dari Posisi Sekjen

PBB Copot Afriansyah Noor dari Posisi Sekjen

Nasional
Anies, JK, hingga Sandiaga Nonton Bareng Film LAFRAN yang Kisahkan Pendiri HMI

Anies, JK, hingga Sandiaga Nonton Bareng Film LAFRAN yang Kisahkan Pendiri HMI

Nasional
Respons KPK Soal Harun Masiku Nyaris Tertangkap pada 2021

Respons KPK Soal Harun Masiku Nyaris Tertangkap pada 2021

Nasional
55.000 Jemaah Haji Indonesia Ikuti Murur di Muzdalifah Usai Wukuf

55.000 Jemaah Haji Indonesia Ikuti Murur di Muzdalifah Usai Wukuf

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com