Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Mengembangkan Indonesia Kecil", dari Kompas Gramedia untuk Indonesia

Kompas.com - 09/09/2013, 21:24 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kompas Gramedia meluncurkan buku berjudul Mengembangkan Indonesia Kecil pada hari jadinya yang ke-50 tahun ini. Buku itu berkisah tentang perjalanan kelompok usaha yang didirikan oleh Jakob Oetama dan almarhum PK Ojong pada 50 tahun lalu. Buku setebal 446 halaman itu ditulis oleh tim penulis yang diketuai St Sularto.

"Buku ini merefleksikan bagaimana perjalanan sebuah usaha, di mana tahun 1963 masih hanya berkisar 20 karyawan dan menjadi 21.000 karyawan di tahun 2013 ini," kata CEO Kompas Gramedia Agung Adiprasetyo dalam perayaan puncak hari ulang tahun ke-50 Kompas Gramedia, di Ballroom Ritz-Carlton Hotel, Jakarta, Senin (9/9/2013) malam.

Agung menuturkan, catatan-catatan dalam buku tersebut merefleksikan tentang kerja keras yang didasari oleh semangat kemanusiaan. Hingga hari ini Kompas Gramedia tak henti menempatkan manusia dan kemanusiaan sebagai pilar utama budaya perusahaan.

Buku itu juga bertutur bagaimana kemanusiaan menembus sekat-sekat suku, agama, ras, dan antar-golongan hingga akhirnya terbentuk Indonesia kecil di lingkungan kerja Kompas Gramedia. Menurut Agung, Kompas Gramedia hadir dalam kesamaan cita-cita, persepsi, dan impian, bersama semua potensi bangsa untuk ikut ambil bagian dalam mengembangkan Indonesia. Kebinekaan Indonesia dan penghormatan atas perbedaan bisa diwujudkan dalam lingkungan-lingkungan kecil.

Agung berharap, buku yang disebutnya jauh dari sebuah catatan biografi itu dapat berkontribusi bagi pembangunan bangsa dan negara.

"(Buku tersebut dapat dipandang) sebagai refleksi ide besar dalam menjunjung kebinekaan dan wujud syukur kepada Tuhan yang lebih luas. Kami harapkan buku ini juga dapat menjadi inspirasi dan berkontribusi untuk Indonesia yang lebih baik," kata Agung.

Dari sebuah kantor kecil di Jalan Pintu Besar Selatan, Jakarta Pusat, kini Kompas Gramedia berkembang dalam beragam bentuk usaha. Saat ini Kompas Gramedia memiliki dua surat kabar nasional, 24 stasiun radio yang tersebar di 17 kota di Indonesia, 105 toko buku yang tersebar di 40 kota di Indonesia, tujuh penerbit buku, lebih dari 55 media online, lebih dari 300.000 anggota KG Value Card, 26 koran daerah, jaringan 17 stasiun televisi yang terpancar ke 80 kota di Indonesia, 55 hotel, 85 percetakan, satu pabrik tisu terbesar di Indonesia, dan satu universitas berbasis information communication technology (ICT).

Secara simbolis, Agung memberikan buku tersebut kepada Wakil Presiden Boediono yang hadir dalam acara tersebut. Selain Boediono, turut hadir pula Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, mantan Wakil Presiden RI Try Sutrisno, sejumlah duta besar negara sahabat, dan para pejabat negeri ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wapres Doakan Timnas Indonesia Melaju ke Final Piala Asia U23

Wapres Doakan Timnas Indonesia Melaju ke Final Piala Asia U23

Nasional
Ada 297 Sengketa Pileg 2024, KPU Siapkan Pengacara dari 8 Firma Hukum

Ada 297 Sengketa Pileg 2024, KPU Siapkan Pengacara dari 8 Firma Hukum

Nasional
Novel Baswedan dkk Laporkan Nurul Ghufron ke Dewas KPK, Dianggap Rintangi Pemeriksaan Etik

Novel Baswedan dkk Laporkan Nurul Ghufron ke Dewas KPK, Dianggap Rintangi Pemeriksaan Etik

Nasional
Kumpulkan Seluruh Kader PDI-P Persiapan Pilkada, Megawati: Semangat Kita Tak Pernah Pudar

Kumpulkan Seluruh Kader PDI-P Persiapan Pilkada, Megawati: Semangat Kita Tak Pernah Pudar

Nasional
Indonesia U-23 Kalahkan Korsel, Wapres: Kita Gembira Sekali

Indonesia U-23 Kalahkan Korsel, Wapres: Kita Gembira Sekali

Nasional
Jokowi Tunjuk Luhut Jadi Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional

Jokowi Tunjuk Luhut Jadi Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional

Nasional
Di Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional, Fahira Idris Sebut Indonesia Perlu Jadi Negara Tangguh Bencana

Di Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional, Fahira Idris Sebut Indonesia Perlu Jadi Negara Tangguh Bencana

Nasional
297 Sengketa Pileg 2024, KPU Siapkan Bukti Hadapi Sidang di MK

297 Sengketa Pileg 2024, KPU Siapkan Bukti Hadapi Sidang di MK

Nasional
Meski Anggap Jokowi Bukan Lagi Kader, Ini Alasan PDI-P Tak Tarik Menterinya dari Kabinet

Meski Anggap Jokowi Bukan Lagi Kader, Ini Alasan PDI-P Tak Tarik Menterinya dari Kabinet

Nasional
Rancangan Peraturan KPU, Calon Kepala Daerah Daftar Pilkada 2024 Tak Perlu Lampirkan Tim Kampanye

Rancangan Peraturan KPU, Calon Kepala Daerah Daftar Pilkada 2024 Tak Perlu Lampirkan Tim Kampanye

Nasional
Nasdem dan PKB Dukung Prabowo-Gibran, PAN Sebut Jatah Kursi Menteri Parpol Koalisi Tak Terganggu

Nasdem dan PKB Dukung Prabowo-Gibran, PAN Sebut Jatah Kursi Menteri Parpol Koalisi Tak Terganggu

Nasional
Bilang Jokowi Sangat Nyaman, PAN Janjikan Jabatan Berpengaruh

Bilang Jokowi Sangat Nyaman, PAN Janjikan Jabatan Berpengaruh

Nasional
KPU Godok Aturan Baru Calon Kepala Daerah Pakai Ijazah Luar Negeri

KPU Godok Aturan Baru Calon Kepala Daerah Pakai Ijazah Luar Negeri

Nasional
Status Perkawinan Prabowo-Titiek Tertulis 'Pernah', Apa Maknanya?

Status Perkawinan Prabowo-Titiek Tertulis "Pernah", Apa Maknanya?

Nasional
Wamenhan Terima Kunjungan Panglima AU Singapura, Bahas Area Latihan Militer

Wamenhan Terima Kunjungan Panglima AU Singapura, Bahas Area Latihan Militer

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com