Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anas Ditanya KPK soal Komunikasi dengan Sri Mulyani

Kompas.com - 15/03/2013, 16:31 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum yang juga mantan anggota Dewan Perwakilan Rakyat mengaku diajukan banyak pertanyaan oleh penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi selama diperiksa lebih kurang lima jam sebagai saksi dalam penyidikan kasus dugaan korupsi proyek simulator ujian surat izin mengemudi (SIM), Jumat (15/3/2013). Menurut Anas, salah satu pertanyaan yang diajukan penyidik KPK berkaitan dengan mantan Menteri Keuangan Sri Mulyani.

Anas mengaku ditanya penyidik KPK apakah dia pernah berkomunikasi dengan Sri terkait penerimaan negara bukan pajak (PNBP) Kepolisian RI. "Apakah saya pernah komunikasi dengan Menkeu Sri tentang PNBP, saya jawab tidak pernah komunikasi, kontak soal itu," kata Anas, di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta.

Selebihnya, Anas tidak menjelaskan lagi soal pertanyaan penyidik yang berkaitan dengan Sri Mulyani ini. Saat anggaran simulator dirancang, sekitar 2010, Sri Mulyani masih menjadi Menkeu. KPK memeriksa Anas karena dia dianggap tahu mengenai proyek simulator SIM.

Menurut pemberitaan Tempo, Anas disebut ikut dalam pertemuan di Restoran King Crab pada 2010. Pertemuan itu diduga membahas uang jasa pengurusan anggaran kepolisian. Selain dihadiri Anas, menurut Tempo, pertemuan itu diikuti mantan Bendahara Umum Partai Demokat Muhammad Nazaruddin, Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Saan Mustopa, ketua panitia lelang proyek simulator SIM Ajun Komisaris Besar Teddy Rusmawan, dan Direktur PT Citra Mandiri Metalindo Abadi Budi Susanto.

Informasi yang dimuat Tempo juga menyebutkan, dalam pertemuan di restoran itu, Nazaruddin meminta uang jasa pengurusan anggaran kepolisian. Besarnya sekitar 12 persen dari anggaran yang disetujui. Mengenai pertemuan di Restoran King Crab tersebut, Anas membantahnya. Dia menuding pemberitaan tersebut sebagai bentuk kejahatan opini.

“Ini sadisme opini, kejahatan opini, mestinya menulis berita itu dipastikan betul dulu faktanya,” kata Anas.

Dia juga mengaku tidak tahu-menahu soal proyek simulator SIM ini.

Sebelum ini, Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan Herry Purnomo, saat diperiksa sebagai saksi simulator SIM, mengungkapkan kalau realisasi anggaran proyek pengadaan simulator ujian surat izin mengemudi (SIM) 2011 lebih besar dari anggaran yang semula diajukan Kepolisian RI. Menurut Herry, nilai anggaran yang disahkan DPR bisa lebih besar dari yang semula diajukan karena adanya penambahan PNBP yang disetor Polri pada negara. Lebih jauh Herry mengatakan, semula PNBP ditetapkan pagunya terlebih dahulu melalui pembahasan Kementerian Keuangan dengan kementerian atau lembaga terkait.

Kemudian, data-data yang diperoleh dari pembahasan pagu tersebut dimasukkan dalam RAPBN yang diusulkan pemerintah secara keseluruhan. Usulan pagu tersebut pun diajukan dan dibahas di DPR melalui nota keuangan. Namun, anggota DPR yang diperiksa KPK sebagai saksi simulator SIM membantah ada pembahasan anggaran proyek tersebut di DPR.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Tanggal 4 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 4 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

    Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

    Nasional
    Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

    Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

    Nasional
    KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

    KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

    Nasional
    Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

    Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

    BrandzView
    Saksi Sebut SYL Bayar Biduan Rp 100 Juta Pakai Duit Kementan

    Saksi Sebut SYL Bayar Biduan Rp 100 Juta Pakai Duit Kementan

    Nasional
    Dukung Pemasyarakatan Warga Binaan Lapas, Dompet Dhuafa Terima Penghargaan dari Kemenkumham

    Dukung Pemasyarakatan Warga Binaan Lapas, Dompet Dhuafa Terima Penghargaan dari Kemenkumham

    Nasional
    Menginspirasi, Local Hero Pertamina Group Sabet 8 Penghargaan dari Kementerian LHK

    Menginspirasi, Local Hero Pertamina Group Sabet 8 Penghargaan dari Kementerian LHK

    Nasional
    Prabowo Terima Menhan Malaysia, Jalin Kerja Sama Industri Pertahanan dan Pertukaran Siswa

    Prabowo Terima Menhan Malaysia, Jalin Kerja Sama Industri Pertahanan dan Pertukaran Siswa

    Nasional
    Satgas Rafi 2024 Usai, Pertamina Patra Niaga Apresiasi Penindakan Pelanggaran SPBU oleh Aparat

    Satgas Rafi 2024 Usai, Pertamina Patra Niaga Apresiasi Penindakan Pelanggaran SPBU oleh Aparat

    Nasional
    TNI dan Perwakilan Militer Indo-Pasifik Gelar Perencanaan Akhir Latma Super Garuda Shield 2024

    TNI dan Perwakilan Militer Indo-Pasifik Gelar Perencanaan Akhir Latma Super Garuda Shield 2024

    Nasional
    Cegah Penyalahgunaan, Satgas Pangan Polri Awasi Distribusi Perusahaan Gula di Jawa Timur

    Cegah Penyalahgunaan, Satgas Pangan Polri Awasi Distribusi Perusahaan Gula di Jawa Timur

    Nasional
    Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali, Panglima Agus Minta Bais TNI Mitigasi Ancaman

    Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali, Panglima Agus Minta Bais TNI Mitigasi Ancaman

    Nasional
    Kisah Ayu, Bidan Dompet Dhuafa yang Bantu Persalinan Saat Karhutla 

    Kisah Ayu, Bidan Dompet Dhuafa yang Bantu Persalinan Saat Karhutla 

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com