Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Partai Nasdem Tak Dianggap Ancaman

Kompas.com - 12/03/2012, 19:47 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai politik baru, yakni Partai Nasional Demokrat (Nasdem) dianggap oleh parpol di parlemen bukan sebagai ancaman bagi Pemilu 2014. Pasalnya, Pemilu baru akan digelar dua tahun lagi, dan dukungan publik dapat berubah.

Ketua DPP PPP Arwani Tomafi menganggap Partai Nasdem bukan sebagai ancaman serius bagi PPP lantaran perbedaan basis massa. Menurut dia, tingginya tingkat dukungan terhadap Nasdem saat ini lantaran masifnya iklan di media massa.

"Ini jadi cambuk bagi PPP untuk terus bekerja," kata Arwani di Jakarta, Senin (12/3/2012).

Arwani dimintai tanggapan hasil jajak pendapat terakhir Lembaga Survei Indonesia (LSI). Partai Nasdem disebut berada di posisi keempat menggungguli enam parpol di parlemen dan menempel tiga parpol besar. Hasilnya, Partai Golkar disebut mendapat dukungan sebesar 17,7 persen, PDIP 13,6 persen, Demokrat 13,4 persen, Nasdem 5,9 persen, PKB 5,3 persen, PPP 5,3 persen, PKS 4,2 persen, Gerindra 3,7 persen, PAN 2,7 persen, dan Hanura 0,9 persen.

Sementara itu, Ketua DPP Partai Demokrat Ruhut Sitompul menanggapi santai hasil survei tersebut.

"Biarkan mereka (Nasdem) fly dulu, biar tertidur. Pemilu kan 2014, kita buktikan nanti," kata Ruhut.

Ketua Fraksi PKB Marwan Jafar dan Penasihat DPP Partai Gerindra, Martin Hutabarat, menilai Partai Nasdem bukan menjadi ancaman partainya. Bagi keduanya, Nasdem dianggap sebagai mitra sesama parpol untuk berkerja bersama-sama membangun bangsa.

"Pemilu masih lama, segala sesuatunya masih bisa saja terjadi. Kita optimistis, PKB akan kembali ke kejayaannya seperti tahun 1999 dengan kekuatan anak-anak muda dan dukungan kiai-kiai," kata Marwan.

Adapun anggota Dewan Syuro PKS Tiffatul Sembiring menganggap pergerakan yang dilakukan Nasdem bisa menjadi introspeksi bagi semua parpol yang ada di parlemen. Pasalnya, masyarakat tampaknya menginginkan alternatif. Namun, lanjut Tifatul, jangan sampai hasil survei membuat partai menilai diri sendiri bagus, padahal tidak menurut banyak orang.

Ketua DPP PAN Tjatur Sapto Edi menganggap, hasil LSI sebagai masukan bagi internal PAN. Meski demikian, ia menilai hasil lembaga survei kerap keliru dengan keadaan sebenarnya.

"Patut dicatat, hasil survei jarang yang pas, karena mereka tidak memperhitungkan caleg. Namun, Nasdem kita anggap sebagai kompetitor yang sama," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Said Abdullah Paparkan 2 Agenda PDI-P untuk Tingkatkan Kualitas Demokrasi Elektoral

Said Abdullah Paparkan 2 Agenda PDI-P untuk Tingkatkan Kualitas Demokrasi Elektoral

Nasional
Halalbihalal dan Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin Ditunda Pekan Depan

Halalbihalal dan Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin Ditunda Pekan Depan

Nasional
Hadiri KTT OKI, Menlu Retno Akan Suarakan Dukungan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Hadiri KTT OKI, Menlu Retno Akan Suarakan Dukungan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Nasional
PM Singapura Bakal Kunjungi RI untuk Terakhir Kali Sebelum Lengser

PM Singapura Bakal Kunjungi RI untuk Terakhir Kali Sebelum Lengser

Nasional
Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

Nasional
Timnas Kalahkan Korea Selatan, Jokowi: Pertama Kalinya Indonesia Berhasil, Sangat Bersejarah

Timnas Kalahkan Korea Selatan, Jokowi: Pertama Kalinya Indonesia Berhasil, Sangat Bersejarah

Nasional
Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

Nasional
Ibarat Air dan Minyak, PDI-P dan PKS Dinilai Sulit untuk Solid jika Jadi Oposisi Prabowo

Ibarat Air dan Minyak, PDI-P dan PKS Dinilai Sulit untuk Solid jika Jadi Oposisi Prabowo

Nasional
Jokowi Doakan Timnas U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris 2024

Jokowi Doakan Timnas U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris 2024

Nasional
Menlu Retno Laporkan Hasil Kunjungan ke Vietnam ke Jokowi

Menlu Retno Laporkan Hasil Kunjungan ke Vietnam ke Jokowi

Nasional
Gugatan di PTUN Jalan Terus, PDI-P Bantah Belum 'Move On'

Gugatan di PTUN Jalan Terus, PDI-P Bantah Belum "Move On"

Nasional
Menlu Singapura Temui Jokowi, Bahas Kunjungan PM untuk Leader's Retreat

Menlu Singapura Temui Jokowi, Bahas Kunjungan PM untuk Leader's Retreat

Nasional
Hasto Sebut Ganjar dan Mahfud Akan Dapat Tugas Baru dari Megawati

Hasto Sebut Ganjar dan Mahfud Akan Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Kejagung Sita 2 Ferrari dan 1 Mercedes-Benz dari Harvey Moies

Kejagung Sita 2 Ferrari dan 1 Mercedes-Benz dari Harvey Moies

Nasional
Gerindra Dukung Waketum Nasdem Ahmad Ali Maju ke Pilkada Sulteng

Gerindra Dukung Waketum Nasdem Ahmad Ali Maju ke Pilkada Sulteng

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com