Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Diminta Jangan Alihkan Keabsahan Video

Kompas.com - 19/12/2011, 15:50 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pemerintah diminta tak mengalihkan perhatian konflik di Mesuji, wilayah perbatasan Lampung dan Sumatera Selatan, dengan mempermasalahkan keabsahan video pemenggalan kepala yang beredar. Keabsahan video dinilai bukan masalah utama.

"Masalah utamanya adalah adanya konflik tanah antara rakyat dan pengusaha berduit yang kemudian di-back up aparat resmi dan menimbulkan pelanggaran HAM," kata TB Hasanuddin, Wakil Ketua Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat, melalui pesan singkat, Senin (19/12/2011).

Hasanuddin mengatakan, bentrok antara warga dan aparat keamanan di Mesuji terus terjadi lantaran negara tak pernah hadir untuk membela kepentingan rakyat. Justru, katanya, negara membiarkan aparat keamanan bertindak sewenang-wenang yang menimbulkan belasan korban.

Pembentukan Tim Gabungan Pencari Fakta Kasus Mesuji bentukan Presiden, menurut Hasanuddin, tak akan efektif karena anggotanya dari kepolisian, Kehutanan, dan instansi lain justru terlibat didalamnya.

"Seharusnya bentuk saja tim investigasi independen dengan Komnas HAM sebagai penjurunya," pungkas politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu.

Seperti diberitakan, kantor berita CBS News merilis, salah satu adegan sadis pemenggalan kepala yang ditampilkan dalam video "Pembantaian Mesuji" diambil dari konflik di Thailand selatan. Tim bentukan pemerintah akan menyelidiki kebenaran video itu.

Video itu pertama kali ditayangkan warga Lampung didampingi beberapa pihak di hadapan para anggota Komisi III pekan lalu. Anggota Komisi III juga telah meninjau lokasi akhir pekan lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    KPK Sita 40 Bidang Tanah Eks Bupati Kepulauan Meranti

    KPK Sita 40 Bidang Tanah Eks Bupati Kepulauan Meranti

    Nasional
    Presiden RI yang Pernah Jalani Operasi Saat Menjabat dan Sudah Lengser

    Presiden RI yang Pernah Jalani Operasi Saat Menjabat dan Sudah Lengser

    Nasional
    PPP: Putusan MA Bukan untuk Kaesang, melainkan Seluruh Rakyat

    PPP: Putusan MA Bukan untuk Kaesang, melainkan Seluruh Rakyat

    Nasional
    PDI-P Prioritaskan Andika Perkasa untuk Maju Pilkada Jakarta 2024

    PDI-P Prioritaskan Andika Perkasa untuk Maju Pilkada Jakarta 2024

    Nasional
    KPK: Kalau Kami Tangkap Jaksa, Kejagung Tutup Pintu Koordinasi, Polisi Juga

    KPK: Kalau Kami Tangkap Jaksa, Kejagung Tutup Pintu Koordinasi, Polisi Juga

    Nasional
    Pemerintah Targetkan Layanan Publik Kembali Normal Bulan Ini Setelah PDN Diserang

    Pemerintah Targetkan Layanan Publik Kembali Normal Bulan Ini Setelah PDN Diserang

    Nasional
    Dugaan Kerugian Negara Bansos Presiden Capai Rp 250 M dan Masih Terus Dihitung

    Dugaan Kerugian Negara Bansos Presiden Capai Rp 250 M dan Masih Terus Dihitung

    Nasional
    Momen Sandiaga Terganggu Klakson Telolet Saat Wawancara di Istana...

    Momen Sandiaga Terganggu Klakson Telolet Saat Wawancara di Istana...

    Nasional
    28.775 Wirausahawan Mandiri Dihasilkan dari Program Pena Kemensos, Lampaui Target

    28.775 Wirausahawan Mandiri Dihasilkan dari Program Pena Kemensos, Lampaui Target

    Nasional
    Wakil Ketua KPK Alexander Marwata: 8 Tahun di KPK, Saya Gagal Berantas Korupsi

    Wakil Ketua KPK Alexander Marwata: 8 Tahun di KPK, Saya Gagal Berantas Korupsi

    Nasional
    Pemerintah Bidik 500 Miliar Dollar AS Dana Kelolaan Family Office di Indonesia

    Pemerintah Bidik 500 Miliar Dollar AS Dana Kelolaan Family Office di Indonesia

    Nasional
    Sandiaga Tunggu Penugasan Partai buat Maju Pilkada 2024

    Sandiaga Tunggu Penugasan Partai buat Maju Pilkada 2024

    Nasional
    Demokrat: Bagi DPR, KPK Seperti 'Teroris', Menakutkan

    Demokrat: Bagi DPR, KPK Seperti "Teroris", Menakutkan

    Nasional
    Indonesia Kecam Israel yang Sahkan Pemukiman Yahudi di Tepi Barat Palestina

    Indonesia Kecam Israel yang Sahkan Pemukiman Yahudi di Tepi Barat Palestina

    Nasional
    Menakar Gagasan Gubernur Tak Lagi Mewakili Pemerintah Pusat

    Menakar Gagasan Gubernur Tak Lagi Mewakili Pemerintah Pusat

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com