Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dalam Tahanan, Nunun Tetap Sehat

Kompas.com - 11/12/2011, 12:31 WIB
Ary Wibowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Dirjen Pemasyarakatan Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia Sihabudin memastikan Nunun Nurbaeti, tersangka kasus suap cek pelawat dalam pemilihan Gubernur Senior BI, hingga saat ini dalam keadaan sehat. Hal itu dikemukakan Sihabudin setelah pihaknya mengirimkan tim dokter untuk mengecek kesehatan Nunun.

"Diperiksa secara umum saja. Secara fisik dikatakan sehat. Semua tahanan di sini diperiksa dokter," ujar Sihabudin di Rutan Pondok Bambu, Jakarta, Minggu (11/12/2011).

Nunun berangkat menuju Jakarta dari Bandara Svarnabhumi Bangkok, Thailand, Sabtu (10/12/2011) sekitar pukul 14.30 waktu setempat. Nunun yang dikabarkan mengalami hilang ingatan itu ditangkap Kepolisian Thailand pada Rabu (7/12/2011) malam di sebuah rumah berlantai dua yang disewa Nunun di distrik Suphan Sung, Bangkok.

Sihabudin mengatakan, saat pengecekan kesehatan tersebut, pihaknya tidak secara spesifik memeriksa penyakit lupa Nunun itu. Menurutnya, tim dokter hanya memeriksa kondisi Nunun sehat untuk ditempatkan di rutannya.

"Dan sekarang kondisi Ibu Nunun lagi tidur nyenyak, jadi tidak bisa kita komunikasi," kata Sihabudin.

Nunun menempati salah satu kamar Mapenaling (masa pengenalan lingkungan), Paviliun Edelweis berukuran 5,7 x 4 meter persegi di rumah tahanan Pondok Bambu. Sihabudin mengatakan, dalam ruangan istri mantan Wakil Kepolisian RI tersebut, hanya terdapat satu buah tempat tidur dengan kasur busa, dan satu bantal. Tidak ada penjagaan khusus dalam kamar dengan kapasitas 10 sampai 15 orang tersebut.

"Tapi ruangan itu sekarang dihuni oleh 33 orang. Jadi untuk semua tahanan baru kan masuk mepenaling, itu masa perkenalan lingkungan atau ruang admisi orientasi," katanya.

Seperti diberitakan, Nunun diduga menyebarkan cek pelawat 480 lembar senilai Rp 24 miliar untuk para anggota DPR RI periode 1999-2004, agar dapat memenangkan Miranda Swaray Goeltom sebagai Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia. KPK menetapkan Nunun sebagai tersangka sejak Februari 2011, atau setahun setelah dia bertolak ke Singapura.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Proses Pelanggaran Etik Majelis Hakim Perkara Gazalba Saleh, KY Mintai Keterangan Pihak Terkait

    Proses Pelanggaran Etik Majelis Hakim Perkara Gazalba Saleh, KY Mintai Keterangan Pihak Terkait

    Nasional
    Mengaku Punya Opsi Lain untuk Pilkada Jakarta, PKB Munculkan Duet Anies-Ida Fauziyah

    Mengaku Punya Opsi Lain untuk Pilkada Jakarta, PKB Munculkan Duet Anies-Ida Fauziyah

    Nasional
    Periksa Sejumlah Saksi, KPK Dalami Investasi Sukuk PT Taspen

    Periksa Sejumlah Saksi, KPK Dalami Investasi Sukuk PT Taspen

    Nasional
    Sosok yang Ancam 'Buldozer' Kominfo Divonis 5 Tahun Penjara

    Sosok yang Ancam "Buldozer" Kominfo Divonis 5 Tahun Penjara

    Nasional
    Jokowi Tinjau Pemberian 300 Pompa Sawah Tadah Hujan di Bone Sulsel

    Jokowi Tinjau Pemberian 300 Pompa Sawah Tadah Hujan di Bone Sulsel

    Nasional
    Komnas Perempuan Sebut Ada 4 Kasus Kekerasan Seksual di KPU, 2 Libatkan Hasyim

    Komnas Perempuan Sebut Ada 4 Kasus Kekerasan Seksual di KPU, 2 Libatkan Hasyim

    Nasional
    Komnas Perempuan Apresiasi Pemecatan Ketua KPU yang Terbukti Lakukan Tindak Asusila

    Komnas Perempuan Apresiasi Pemecatan Ketua KPU yang Terbukti Lakukan Tindak Asusila

    Nasional
    Soal PDN Diretas, Puan: Yang Merasa Lalai Sebaiknya Evaluasi Diri

    Soal PDN Diretas, Puan: Yang Merasa Lalai Sebaiknya Evaluasi Diri

    Nasional
    Usai Hasyim Dipecat, KPU ingin Fokus Selesaikan Persoalan MK dan Persiapan Pilkada

    Usai Hasyim Dipecat, KPU ingin Fokus Selesaikan Persoalan MK dan Persiapan Pilkada

    Nasional
    KY Ungkap Alasan Ikut Pantau Sidang Praperadilan Pegi Setiawan

    KY Ungkap Alasan Ikut Pantau Sidang Praperadilan Pegi Setiawan

    Nasional
    Sandiaga Masuk Bursa Cagub Jabar, PDI-P Masih Jaring Aspirasi Publik

    Sandiaga Masuk Bursa Cagub Jabar, PDI-P Masih Jaring Aspirasi Publik

    Nasional
    Jaksa Agung Lantik 4 Kajati Baru

    Jaksa Agung Lantik 4 Kajati Baru

    Nasional
    KPU Pastikan Pemecatan Hasyim Asy'ari Tak Ganggu Tahapan Pilkada 2024

    KPU Pastikan Pemecatan Hasyim Asy'ari Tak Ganggu Tahapan Pilkada 2024

    Nasional
    Imigrasi Amankan 28 Imigran Gelap dan WNI yang Jadi Penyelundup di Sukabumi

    Imigrasi Amankan 28 Imigran Gelap dan WNI yang Jadi Penyelundup di Sukabumi

    Nasional
    Bareskrim Usut Korupsi di Kementerian ESDM, Kerugian Negara Ditaksir Capai Rp 64 Miliar

    Bareskrim Usut Korupsi di Kementerian ESDM, Kerugian Negara Ditaksir Capai Rp 64 Miliar

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com