Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penangkapan Nunun Jangan Tutupi Skandal Asmara Angie

Kompas.com - 11/12/2011, 09:50 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Penangkapan tersangka kasus dugaan suap pemilihan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Nunun Nurbaeti di Bangkok, Thailand, diminta jangan menutupi skandal hubungan asmara Angelina Sondakh (Angie) dengan seorang penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Hal itu dikatakan Neta S Pane, Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) melalui pesan singkat, Minggu ( 11/12/2011 ).

"Tidak ada sedikit pun yang perlu dibanggakan dengan gegap gempita dari tertangkapnya Nunun. Sebab dia (Nunun) sama sekali bukan koruptor kelas kakap yang dalam waktu lama merampok uang negara," kata Neta.

Menurut Neta, KPK harus segera mengembalikan penyidik yang disebut terlibat hubungan dengan Angie itu ke institusinya, Polri. Meski perwira menengah itu tak ikut menangani kasus suap Wisma Atlet SEA Games, kata Neta, dikhawatirkan akan terjadi intervensi jika yang bersangkutan masih di internal KPK.

"Diingatkan, sebelumnya Ketua KPK Busyro Muqoddas sudah mengatakan ada tersangka baru dalam kasus Wisma Atlet. KPK segera mebuktikannya," kata Neta.

Seperti diberitakan, sebelum Nunun ditangkap, KPK disorot terkait kedekatan penyidiknya dengan Angie, saksi dalam kasus M Nazaruddin. Menurut Busyro, KPK sudah memeriksa penyidik itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Mengaku Punya Opsi Lain untuk Pilkada Jakarta, PKB Munculkan Duet Anies-Ida Fauziyah

    Mengaku Punya Opsi Lain untuk Pilkada Jakarta, PKB Munculkan Duet Anies-Ida Fauziyah

    Nasional
    Periksa Sejumlah Saksi, KPK Dalami Investasi Sukuk PT Taspen

    Periksa Sejumlah Saksi, KPK Dalami Investasi Sukuk PT Taspen

    Nasional
    Sosok yang Ancam 'Buldozer' Kominfo Divonis 5 Tahun Penjara

    Sosok yang Ancam "Buldozer" Kominfo Divonis 5 Tahun Penjara

    Nasional
    Jokowi Tinjau Pemberian 300 Pompa Sawah Tadah Hujan di Bone Sulsel

    Jokowi Tinjau Pemberian 300 Pompa Sawah Tadah Hujan di Bone Sulsel

    Nasional
    Komnas Perempuan Sebut Ada 4 Kasus Kekerasan Seksual di KPU, 2 Libatkan Hasyim

    Komnas Perempuan Sebut Ada 4 Kasus Kekerasan Seksual di KPU, 2 Libatkan Hasyim

    Nasional
    Komnas Perempuan Apresiasi Pemecatan Ketua KPU yang Terbukti Lakukan Tindak Asusila

    Komnas Perempuan Apresiasi Pemecatan Ketua KPU yang Terbukti Lakukan Tindak Asusila

    Nasional
    Soal PDN Diretas, Puan: Yang Merasa Lalai Sebaiknya Evaluasi Diri

    Soal PDN Diretas, Puan: Yang Merasa Lalai Sebaiknya Evaluasi Diri

    Nasional
    Usai Hasyim Dipecat, KPU ingin Fokus Selesaikan Persoalan MK dan Persiapan Pilkada

    Usai Hasyim Dipecat, KPU ingin Fokus Selesaikan Persoalan MK dan Persiapan Pilkada

    Nasional
    KY Ungkap Alasan Ikut Pantau Sidang Praperadilan Pegi Setiawan

    KY Ungkap Alasan Ikut Pantau Sidang Praperadilan Pegi Setiawan

    Nasional
    Sandiaga Masuk Bursa Cagub Jabar, PDI-P Masih Jaring Aspirasi Publik

    Sandiaga Masuk Bursa Cagub Jabar, PDI-P Masih Jaring Aspirasi Publik

    Nasional
    Jaksa Agung Lantik 4 Kajati Baru

    Jaksa Agung Lantik 4 Kajati Baru

    Nasional
    KPU Pastikan Pemecatan Hasyim Asy'ari Tak Ganggu Tahapan Pilkada 2024

    KPU Pastikan Pemecatan Hasyim Asy'ari Tak Ganggu Tahapan Pilkada 2024

    Nasional
    Imigrasi Amankan 28 Imigran Gelap dan WNI yang Jadi Penyelundup di Sukabumi

    Imigrasi Amankan 28 Imigran Gelap dan WNI yang Jadi Penyelundup di Sukabumi

    Nasional
    Bareskrim Usut Korupsi di Kementerian ESDM, Kerugian Negara Ditaksir Capai Rp 64 Miliar

    Bareskrim Usut Korupsi di Kementerian ESDM, Kerugian Negara Ditaksir Capai Rp 64 Miliar

    Nasional
    Komisi III DPR Bakal Kunker Ke Sumbar untuk Tindak Lanjuti Kasus Afif Maulana

    Komisi III DPR Bakal Kunker Ke Sumbar untuk Tindak Lanjuti Kasus Afif Maulana

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com