Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nunun Akan Ditahan di Rutan Pondok Bambu

Kompas.com - 11/12/2011, 00:05 WIB
Maria Natalia

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pemberantasan Korupsi berencana malam ini, Sabtu (10/12/2011), akan melakukan penahanan terhadap tersangka kasus suap cek pelawat pemilihan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia 2004, Nunun Nurbaeti ke Rumah Tahanan Pondok Bambu, Jakarta Timur. Penahanan akan dilakukan setelah Nunun selesai menjalani pemeriksaan oleh tim dokter KPK.

"Nunun akan ditahan di Rumah Tahanan Pondok Bambu malam ini," ujar Wakil Ketua KPK, Chandra M Hamzah saat jumpa pers di Gedung KPK, Sabtu.

Seperti yang diketahui, Nunun diduga menebar suap lewat ratusan cek pelawat bernilai Rp 24 miliar beberapa jam setelah Miranda Swaray Goeltom terpilih sebagai Gubernur Bank Indonesia 2004. Sejumlah saksi dan terdakwa kasus ini mengungkapkan cek pelawat mengucur dari kantor perusahaan Nunun, PT Wahana Eka Sembada, di Jalan Riau, Jakarta Pusat.

Cek dibagikan Arie Malangjudo, Direktur PT Wahana, kepada anggota Komisi Keuangan dan Perbankan DPR periode 1999-2004. Nunun pernah beberapa kali dipanggil KPK untuk diperiksa. Namun, dokter pribadi Nunun dan kuasa hukumnya menolak jika Nunun diperiksa dengan alasan kondisi kesehatan istri bekas Wakil Kepala Polri Adang Daradjatun itu tidak memungkinkan.

Mereka berdalih Nunun menderita penyakit lupa berat. Keberadaan Nunun juga tidak pernah dapat dipastikan. Pihak keluarga selalu menyatakan Nunun dirawat di Singapura. Namun, Nunun juga dikabarkan tinggal di Bangkok, Thailand.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Puan Minta MKD Ungkap Nama Anggota DPR yang Main Judi 'Online'

    Puan Minta MKD Ungkap Nama Anggota DPR yang Main Judi "Online"

    Nasional
    Kejagung: Harvey Moeis Bukan Pemilik Jet Pribadi, tetapi 32 Kali Jadi Penumpang

    Kejagung: Harvey Moeis Bukan Pemilik Jet Pribadi, tetapi 32 Kali Jadi Penumpang

    Nasional
    KY Loloskan 19 Calon Hakim Agung dan 3 Ad Hoc HAM untuk MA

    KY Loloskan 19 Calon Hakim Agung dan 3 Ad Hoc HAM untuk MA

    Nasional
    Loyalitas Pegawai KPK Dikeluhkan, Rekrutmen Independen Patut Dipertimbangkan

    Loyalitas Pegawai KPK Dikeluhkan, Rekrutmen Independen Patut Dipertimbangkan

    Nasional
    KPK Mesti Lakukan Terobosan Supaya Pegawai Independen dan Loyal

    KPK Mesti Lakukan Terobosan Supaya Pegawai Independen dan Loyal

    Nasional
    Belum Lirik Sandiaga, PKB Masih Prioritaskan Marzuki Mustamar untuk Pilkada Jatim

    Belum Lirik Sandiaga, PKB Masih Prioritaskan Marzuki Mustamar untuk Pilkada Jatim

    Nasional
    Menkes Sebut Dokter Asing Didatangkan untuk Selamatkan Bayi Kelainan Jantung

    Menkes Sebut Dokter Asing Didatangkan untuk Selamatkan Bayi Kelainan Jantung

    Nasional
    MKD Sebut Perputaran Dana Dugaan Judi Online di DPR Capai Rp 1,9 Miiar

    MKD Sebut Perputaran Dana Dugaan Judi Online di DPR Capai Rp 1,9 Miiar

    Nasional
    DPR Desak Kapolri Buka Lagi Kasus Afif yang Tewas Diduga Dianiaya Polisi

    DPR Desak Kapolri Buka Lagi Kasus Afif yang Tewas Diduga Dianiaya Polisi

    Nasional
    Bantah KPK, Kejagung: Kami Terbuka Jalankan Fungsi Koordinasi dan Supervisi

    Bantah KPK, Kejagung: Kami Terbuka Jalankan Fungsi Koordinasi dan Supervisi

    Nasional
    Soal Revisi UU Polri, Pengawasan Eksternal Harusnya Ditingkatkan lewat Dewan Kepolisian Nasional

    Soal Revisi UU Polri, Pengawasan Eksternal Harusnya Ditingkatkan lewat Dewan Kepolisian Nasional

    Nasional
    Jokowi, Luhut Hingga Sri Mulyani Bahas Aturan IUPK Batu Bara, Pajaknya Bakal Naik?

    Jokowi, Luhut Hingga Sri Mulyani Bahas Aturan IUPK Batu Bara, Pajaknya Bakal Naik?

    Nasional
    Menkes Akui Harga Obat di Indonesia Lebih Mahal Dibanding Malaysia, Inefisiensi Penyebabnya

    Menkes Akui Harga Obat di Indonesia Lebih Mahal Dibanding Malaysia, Inefisiensi Penyebabnya

    Nasional
    Redupnya Politik Buruh di Panggung Elektoral

    Redupnya Politik Buruh di Panggung Elektoral

    Nasional
    DPR Undang Para Eks Mendikbud Bahas Biaya Pendidikan, Anies Tak Hadir

    DPR Undang Para Eks Mendikbud Bahas Biaya Pendidikan, Anies Tak Hadir

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com