Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nunun Jalani Pemeriksaan Kesehatan di KPK

Kompas.com - 11/12/2011, 00:02 WIB
Maria Natalia

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Chandra M Hamzah yang ikut menjemput Nunun Nurbaeti, mengungkapkan pihaknya tak bisa menyimpulkan apakah Nunun dalam keadaan sehat atau sakit lupa berat seperti yang selama ini diungkapkan oleh pihak keluarga pada publik. Oleh karena itu, ia meminta agar publik bersabar karena saat ini Nunun tengah diperiksa kesehatannya oleh tim dokter KPK.

"Kami tidak punya kewenangan untuk mengatakan yang bersangkutan sehat atau tidak sehat. Saat ini ia sedang menjalani pemeriksaan kesehatan, dan administratif. Kita tunggu saja," ujar Chandra saat jumpa pers di KPK, Sabtu (10/12/2011).

Dalam pemeriksaan itu Nunun juga didampingi oleh dokter pribadinya Andreas Harry yang datang dengan baju kemeja kotak-kotak. Andreas datang beberapa jam sesudah Nunun diboyong ke ruang penyidik KPK.

Chandra mengatakan Nunun memang sempat berbicaranya dengan beberapa kali. Namun, ia tak bisa memastikan bahwa itu menunjukkan Nunun sehat dan tak alami lupa ingatan.

Sebelumnya, dikabarkan Nunun mengalami sakit komplikasi akibat pasca-stroke yang dialaminya tahun 2010 lalu. "Kami tak terlampau banyak dialog selama di dalam pesawat. Untuk kesimpulan sehat atau tidak, bukan kewenangan kami," ujar Chandra.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Sebut Wisuda Ajang Kampus Cari Duit, Muhadjir: Kalau Perlu Setruk Keluarganya Datang, Beli Undangan

    Sebut Wisuda Ajang Kampus Cari Duit, Muhadjir: Kalau Perlu Setruk Keluarganya Datang, Beli Undangan

    Nasional
    Puan Minta MKD Ungkap Nama Anggota DPR yang Main Judi 'Online'

    Puan Minta MKD Ungkap Nama Anggota DPR yang Main Judi "Online"

    Nasional
    Kejagung: Harvey Moeis Bukan Pemilik Jet Pribadi, tetapi 32 Kali Jadi Penumpang

    Kejagung: Harvey Moeis Bukan Pemilik Jet Pribadi, tetapi 32 Kali Jadi Penumpang

    Nasional
    KY Loloskan 19 Calon Hakim Agung dan 3 Ad Hoc HAM untuk MA

    KY Loloskan 19 Calon Hakim Agung dan 3 Ad Hoc HAM untuk MA

    Nasional
    Loyalitas Pegawai KPK Dikeluhkan, Rekrutmen Independen Patut Dipertimbangkan

    Loyalitas Pegawai KPK Dikeluhkan, Rekrutmen Independen Patut Dipertimbangkan

    Nasional
    KPK Mesti Lakukan Terobosan Supaya Pegawai Independen dan Loyal

    KPK Mesti Lakukan Terobosan Supaya Pegawai Independen dan Loyal

    Nasional
    Belum Lirik Sandiaga, PKB Masih Prioritaskan Marzuki Mustamar untuk Pilkada Jatim

    Belum Lirik Sandiaga, PKB Masih Prioritaskan Marzuki Mustamar untuk Pilkada Jatim

    Nasional
    Menkes Sebut Dokter Asing Didatangkan untuk Selamatkan Bayi Kelainan Jantung

    Menkes Sebut Dokter Asing Didatangkan untuk Selamatkan Bayi Kelainan Jantung

    Nasional
    MKD Sebut Perputaran Dana Dugaan Judi Online di DPR Capai Rp 1,9 Miiar

    MKD Sebut Perputaran Dana Dugaan Judi Online di DPR Capai Rp 1,9 Miiar

    Nasional
    DPR Desak Kapolri Buka Lagi Kasus Afif yang Tewas Diduga Dianiaya Polisi

    DPR Desak Kapolri Buka Lagi Kasus Afif yang Tewas Diduga Dianiaya Polisi

    Nasional
    Bantah KPK, Kejagung: Kami Terbuka Jalankan Fungsi Koordinasi dan Supervisi

    Bantah KPK, Kejagung: Kami Terbuka Jalankan Fungsi Koordinasi dan Supervisi

    Nasional
    Soal Revisi UU Polri, Pengawasan Eksternal Harusnya Ditingkatkan lewat Dewan Kepolisian Nasional

    Soal Revisi UU Polri, Pengawasan Eksternal Harusnya Ditingkatkan lewat Dewan Kepolisian Nasional

    Nasional
    Jokowi, Luhut Hingga Sri Mulyani Bahas Aturan IUPK Batu Bara, Pajaknya Bakal Naik?

    Jokowi, Luhut Hingga Sri Mulyani Bahas Aturan IUPK Batu Bara, Pajaknya Bakal Naik?

    Nasional
    Menkes Akui Harga Obat di Indonesia Lebih Mahal Dibanding Malaysia, Inefisiensi Penyebabnya

    Menkes Akui Harga Obat di Indonesia Lebih Mahal Dibanding Malaysia, Inefisiensi Penyebabnya

    Nasional
    Redupnya Politik Buruh di Panggung Elektoral

    Redupnya Politik Buruh di Panggung Elektoral

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com