Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polri: Tak Ada Hambatan Tangkap Nunun

Kompas.com - 27/10/2011, 10:10 WIB
Maria Natalia

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Divisi Hubungan Internasional Mabes Polri Inspektur Jenderal Boy Salamuddin menyatakan, Interpol tidak mengalami hambatan dalam pencarian buronan Komisi Pemberantasan Korupsi, Nunun Nurbaeti, di luar negeri.

Hal ini diungkapkan Boy untuk menanggapi pernyataan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Busyro Muqqodas dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi III Hukum di DPR RI, Rabu (26/10/2011). Dalam rapat itu disebutkan adanya kekuatan-kekuatan besar yang diduga menghalangi KPK untuk menangkap istri mantan Wakapolri Irjen (Purn)Adang Daradjatun tersebut. Nunun adalah tersangka kasus suap cek pelawat pemilihan Deputi Gubernur Senior 2004.

"Itu kan statement beliau (Busyro Muqqodas). Misalkan ada kekuatan menghambat, mekanisme interpol tidak bisa dihambat oleh kekuatan itu. Tidak ada hambatan. Ini organisasi yang memiliki kekuatan global," ujar Boy di Gedung Barhakam, Mabes Polri, Kamis (27/10/2011).

Ditanya, apakah kepolisian mengetahui adanya kekuatan besar yang dimaksud Busyro, Boy menyatakan tak tahu. "Kalau itu silahkan dikonfirmasi pada Ketua KPK. Area saya cuma memastikan kerjasama kawasan ini berjalan efekif," sambungnya.

Menurutnya, dalam pengejaran Nunun, interpol tidak bekerja sendiri tapi juga dibantu oleh polisi di kawasan ASEAN. Komunikasi pun masih terus dilakukan dengan negara-negara anggota interpol. "Komunkasi lancar. Pasti kalau ada informasi-informasi akan diteruskan," jelasnya.

Seperti diberitakan, Nunun telah meninggalkan Indonesia sejak ia menjadi saksi dalam kasus suap tersebut. Direktorat Jenderal Imigrasi RI mencatat, sosialita itu telah meninggalkan Jakarta sejak 23 Februari 2010. Sementara 26 pelaku penerima suap yang berasal dari kalangan anggota DPR RI periode 1999-2004 telah menjalani proses hukum.

Namun sejak dijadikan tersangka penyuap para anggota dewan, Nunun belum sekalipun diperiksa karena menghilang dengan alibi sakit. Hari terakhirnya di Indonesia, tercatat Nunun berangkat dengan tujuan Frankfurt International APT-Federal Republic of Germany. Ia menumpang pesawat Lufthansa LH 00779 pada pukul 19.06 WIB. Sejak saat itu, ia tidak pernah kembali ke Indonesia.

Nunun menjadi buronan internasional sejak KPK mengirimkan permintaan red notice ke Polri, Juni lalu. Belakangan, ia dikabarkan pindah-pindah tempat dari Singapura, Thailand dan Kamboja. Namun, keberadaannya belum terlacak hingga saat ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Demokrat Sarankan Anies Masuk Parpol: Kalau Menang di Jakarta, Bisa Diperjuangkan Maju Capres 2029

    Demokrat Sarankan Anies Masuk Parpol: Kalau Menang di Jakarta, Bisa Diperjuangkan Maju Capres 2029

    Nasional
    Belum Pasti Jadi Oposisi Pemerintah, PKS: Tergantung Prabowo, Mengajak atau Tidak?

    Belum Pasti Jadi Oposisi Pemerintah, PKS: Tergantung Prabowo, Mengajak atau Tidak?

    Nasional
    Bela Jokowi yang Dituding Sodorkan Nama Kaesang di Pilkada Jakarta, Luhut: Jangan Asal Ngomong

    Bela Jokowi yang Dituding Sodorkan Nama Kaesang di Pilkada Jakarta, Luhut: Jangan Asal Ngomong

    Nasional
    Survei LSI: Kaesang, Kapolda Jateng, Eks Ajudan Prabowo, dan Raffi Ahmad Ramaikan Bursa Pilkada Jateng 2024

    Survei LSI: Kaesang, Kapolda Jateng, Eks Ajudan Prabowo, dan Raffi Ahmad Ramaikan Bursa Pilkada Jateng 2024

    Nasional
    Mahasiswa Tak Bisa Cairkan Bantuan Usai PDN Diretas, Anggota DPR Minta KIP Kuliah Segera Dipulihkan

    Mahasiswa Tak Bisa Cairkan Bantuan Usai PDN Diretas, Anggota DPR Minta KIP Kuliah Segera Dipulihkan

    Nasional
    Survei LSI: Mayoritas Masyarakat Belum Punya Pilihan, Pilkada Jateng Masih Terbuka Semua Calon

    Survei LSI: Mayoritas Masyarakat Belum Punya Pilihan, Pilkada Jateng Masih Terbuka Semua Calon

    Nasional
    Di Depan AS-Rusia, Delegasi RI Minta Kemampuan Pasukan Perdamaian Dunia Ditingkatkan

    Di Depan AS-Rusia, Delegasi RI Minta Kemampuan Pasukan Perdamaian Dunia Ditingkatkan

    Nasional
    Satgas Judi 'Online' Diharap Bekerja Tak Terlibat Konflik Kepentingan

    Satgas Judi "Online" Diharap Bekerja Tak Terlibat Konflik Kepentingan

    Nasional
    PPATK Didesak Segera Serahkan Daftar Anggota DPR Main Judi 'Online' ke MKD

    PPATK Didesak Segera Serahkan Daftar Anggota DPR Main Judi "Online" ke MKD

    Nasional
    MPR Dukung Sanksi Berat Buat Legislator Main Judi 'Online'

    MPR Dukung Sanksi Berat Buat Legislator Main Judi "Online"

    Nasional
    Buka Peluang Kerja Sama dengan PDI-P, PKS: Kami Sudah Berkali-kali Koalisi di Pilkada

    Buka Peluang Kerja Sama dengan PDI-P, PKS: Kami Sudah Berkali-kali Koalisi di Pilkada

    Nasional
    PKS Bakal Temui Cak Imin dan PKB, Bahas Rencana Duet Anies-Sohibul di Pilkada Jakarta

    PKS Bakal Temui Cak Imin dan PKB, Bahas Rencana Duet Anies-Sohibul di Pilkada Jakarta

    Nasional
    Dompet Dhuafa Hadiri Kegiatan Peletakan Batu Pertama Pembangunan Masjid di Vietnam

    Dompet Dhuafa Hadiri Kegiatan Peletakan Batu Pertama Pembangunan Masjid di Vietnam

    Nasional
    Yakin Tak Blunder Usung Anies-Sohibul di Pilkada, PKS: Kami Bukan Pemain Baru di Jakarta

    Yakin Tak Blunder Usung Anies-Sohibul di Pilkada, PKS: Kami Bukan Pemain Baru di Jakarta

    Nasional
    Demo Tolak Revisi UU Polri, Aliansi Masyarakat Sipil: Kekuasaan Polisi Bakal Melebihi Presiden

    Demo Tolak Revisi UU Polri, Aliansi Masyarakat Sipil: Kekuasaan Polisi Bakal Melebihi Presiden

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com