Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketua Fraksi Minta Nazar Segera Pulang

Kompas.com - 13/06/2011, 11:20 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Fraksi Demokrat DPR RI Jafar Hafsah melayangkan imbauan keras kepada Anggota Komisi VII DPR RI dari Fraksi Demokrat M Nazaruddin untuk segera pulang ke tanah air.

Pasalnya, Nazaruddin sudah dua kali alpa memenuhi panggilan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk dimintai keterangannya sebagai saksi terkait penyelidikan pengadaan dan revitalisasi sarana prasarana di Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan Departemen Pendidikan Nasional 2007 (Kementerian Pendidikan Nasional).

"Ini sudah panggilan kedua. Sekarang kami sampaikan kepada Nazaruddin supaya dia datang untuk memenuhi panggilan itu. Karena tidak ada satupun dari kita yang tidak menjalankan proses hukum apabila itu yang diminta sehingga proses hukum berjalan. Sebagai warga negara dia tentunya sebaiknya menghadiri. Kita harapkan Nazaruddin tetap akan hadir untuk memenuhi panggilan aparat hukum," katanya di ruang kerjanya di Gedung Nusantara I DPR RI, Senin (13/6/2011).

Jafar mengatakan pada saat KPK melayangkan surat panggilan untuk Nazaruddin, Jumat lalu, fraksi memperoleh surat tembusannya. Surat itu, lanjutnya, sudah disampaikan kepada Nazaruddin, baik melalui pesan singkat dan juga sekretarisnya.

Dalam kunjungan tim khusus ke Singapura sebelumnya pun, Jafar mengatakan fraksi sudah menekankan kepada Nazaruddin untuk pulang jika aparat penegak hukum memanggil. Menurutnya, mantan Bendahara Umum Demokrat itu pun sudah berjanji akan pulang.

"Dia berjanji pada saatnya kalau hukum yang memprosesnya memanggil dan kesehatannya memungkinkan, saya akan datang. Itu yang kami pegang," tambahnya.

Jafar menegaskan bahwa fraksi dan partai sudah melakukan tindakan yang optimal untuk mengimbau Nazaruddin pulang ke tanah air. Tak ada niat dari Demokrat untuk melindungi Nazaruddin.

Demokrat, lanjutnya, tak memiliki kewenangan untuk menjemput Nazaruddin pulang seperti kewenangan yang dimiliki oleh penegak hukum. Oleh karena itu, jika tak bisa hadir memenuhi panggilan KPK, Wakil Ketua Komisi IV DPR RI ini mengatakan Nazaruddin sebaiknya mengirimkan pernyataan resmi.

"Kalau dia tidak bisa datang, harusnya dijawab ke KPK. Dia harusnya kirim surat keterangan ke KPK. Itu sudah diatur oleh aspek-aspek hukum," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Tanggal 4 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 4 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

    Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

    Nasional
    Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

    Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

    Nasional
    KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

    KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

    Nasional
    Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

    Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

    BrandzView
    Saksi Sebut SYL Bayar Biduan Rp 100 Juta Pakai Duit Kementan

    Saksi Sebut SYL Bayar Biduan Rp 100 Juta Pakai Duit Kementan

    Nasional
    Dukung Pemasyarakatan Warga Binaan Lapas, Dompet Dhuafa Terima Penghargaan dari Kemenkumham

    Dukung Pemasyarakatan Warga Binaan Lapas, Dompet Dhuafa Terima Penghargaan dari Kemenkumham

    Nasional
    Menginspirasi, Local Hero Pertamina Group Sabet 8 Penghargaan dari Kementerian LHK

    Menginspirasi, Local Hero Pertamina Group Sabet 8 Penghargaan dari Kementerian LHK

    Nasional
    Prabowo Terima Menhan Malaysia, Jalin Kerja Sama Industri Pertahanan dan Pertukaran Siswa

    Prabowo Terima Menhan Malaysia, Jalin Kerja Sama Industri Pertahanan dan Pertukaran Siswa

    Nasional
    Satgas Rafi 2024 Usai, Pertamina Patra Niaga Apresiasi Penindakan Pelanggaran SPBU oleh Aparat

    Satgas Rafi 2024 Usai, Pertamina Patra Niaga Apresiasi Penindakan Pelanggaran SPBU oleh Aparat

    Nasional
    TNI dan Perwakilan Militer Indo-Pasifik Gelar Perencanaan Akhir Latma Super Garuda Shield 2024

    TNI dan Perwakilan Militer Indo-Pasifik Gelar Perencanaan Akhir Latma Super Garuda Shield 2024

    Nasional
    Cegah Penyalahgunaan, Satgas Pangan Polri Awasi Distribusi Perusahaan Gula di Jawa Timur

    Cegah Penyalahgunaan, Satgas Pangan Polri Awasi Distribusi Perusahaan Gula di Jawa Timur

    Nasional
    Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali, Panglima Agus Minta Bais TNI Mitigasi Ancaman

    Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali, Panglima Agus Minta Bais TNI Mitigasi Ancaman

    Nasional
    Kisah Ayu, Bidan Dompet Dhuafa yang Bantu Persalinan Saat Karhutla 

    Kisah Ayu, Bidan Dompet Dhuafa yang Bantu Persalinan Saat Karhutla 

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com