Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melihat Kerusuhan Jakarta '98 dari Kairo

Kompas.com - 01/02/2011, 08:52 WIB

KOMPAS.com — Ketika Jakarta diporakporandakan orang-orang tak dikenal dan menjadi lautan api pada Mei 1998, Presiden Soeharto dan rombongannya, termasuk sekelompok wartawan, berada di Kairo, ibu kota Mesir.

Presiden Soeharto bersama rombongan resminya menginap di Hotel Sheraton Heliopolis. Para wartawan di Soneta Hotel, penginapan resmi bagi seluruh wartawan peliput acara Konferensi Tingkat Tinggi 15 negara Gerakan Nonblok.

Sabtu malam Minggu (9 Mei 1998), sejumlah wartawan menonton tari perut di rumah makan di kapal yang berlayar di Sungai Nil. Menurut Damanhuri, wartawan dari sebuah surat kabar di Jakarta, penari perutnya bernama Saudah.

Sementara itu, tiga wartawan lainnya, yakni dari Kompas, Antara, dan Suara Pembaruan, tinggal di hotel dan makan malam di sebuah kafe di hotel itu. Ketika itu seorang pramusaji mendekati wartawan Indonesia dan bertanya, ”Saya dengar Pak Harto itu orang terkaya di dunia dan kekayaannya disimpan di Swiss.” Wartawan kantor berita Antara menjawab, ”Mungkin begitu.”

Senin (11/5/1998), KTT G-15 yang dihadiri Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Madeleine Albright dibuka oleh Presiden Mesir Hosni Mubarak. Para wartawan dari berbagai negara lain selalu bertanya soal gelombang aksi unjuk rasa di Jakarta kepada beberapa wartawan Indonesia. Seorang wartawan Jepang dengan sinis berkomentar, ”Bagaimana mungkin kalian bisa datang ke sini, sementara negeri sedang krisis.”

Selasa (12/5/1998), Soeharto mengikuti pertemuan tertutup KTT G-15 di luar Kairo. Sementara itu, televisi sedang menayangkan aksi unjuk rasa di dekat Universitas Trisakti, Jakarta, termasuk penembakan para mahasiswa. Kemudian kerusuhan dan penjarahan terjadi.

Rabu (13/5/1998) malam, Soeharto bicara tentang kelengserannya di gedung kedutaan Indonesia di Mesir. Di Jakarta ribuan mahasiswa turun ke jalan menuntut Soeharto mundur dari kursi presiden.

Kamis (14/5/1998) pagi Soeharto memutuskan pulang ke Jakarta. Mubarak datang ke hotel menemui Soeharto sebelum terbang. Saat Mubarak masuk pintu hotel, puluhan perempuan cantik yang berjajar sebagai pagar ayu bertepuk tangan menyambutnya.

Ketika pesawat Soeharto sampai di atas Jakarta, Jumat dini hari, kota terlihat merah membara. Kemudian Soeharto lengser dan diganti BJ Habibie.

Kini, tiga belas tahun setelah itu, situasi Jakarta di tahun 1998 seperti berpindah ke Mesir. Giliran negeri itu dilanda kerusuhan politik. Mubarak yang berkuasa selama 30 tahun didemo jutaan masyarakat Mesir yang menuntutnya lengser. Akankah sejarah Indonesia berulang di sana? (J OSDAR)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

Nasional
Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

Nasional
KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

Nasional
Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

BrandzView
Saksi Sebut SYL Bayar Biduan Rp 100 Juta Pakai Duit Kementan

Saksi Sebut SYL Bayar Biduan Rp 100 Juta Pakai Duit Kementan

Nasional
Dukung Pemasyarakatan Warga Binaan Lapas, Dompet Dhuafa Terima Penghargaan dari Kemenkumham

Dukung Pemasyarakatan Warga Binaan Lapas, Dompet Dhuafa Terima Penghargaan dari Kemenkumham

Nasional
Menginspirasi, Local Hero Pertamina Group Sabet 8 Penghargaan dari Kementerian LHK

Menginspirasi, Local Hero Pertamina Group Sabet 8 Penghargaan dari Kementerian LHK

Nasional
Prabowo Terima Menhan Malaysia, Jalin Kerja Sama Industri Pertahanan dan Pertukaran Siswa

Prabowo Terima Menhan Malaysia, Jalin Kerja Sama Industri Pertahanan dan Pertukaran Siswa

Nasional
Satgas Rafi 2024 Usai, Pertamina Patra Niaga Apresiasi Penindakan Pelanggaran SPBU oleh Aparat

Satgas Rafi 2024 Usai, Pertamina Patra Niaga Apresiasi Penindakan Pelanggaran SPBU oleh Aparat

Nasional
TNI dan Perwakilan Militer Indo-Pasifik Gelar Perencanaan Akhir Latma Super Garuda Shield 2024

TNI dan Perwakilan Militer Indo-Pasifik Gelar Perencanaan Akhir Latma Super Garuda Shield 2024

Nasional
Cegah Penyalahgunaan, Satgas Pangan Polri Awasi Distribusi Perusahaan Gula di Jawa Timur

Cegah Penyalahgunaan, Satgas Pangan Polri Awasi Distribusi Perusahaan Gula di Jawa Timur

Nasional
Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali, Panglima Agus Minta Bais TNI Mitigasi Ancaman

Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali, Panglima Agus Minta Bais TNI Mitigasi Ancaman

Nasional
Kisah Ayu, Bidan Dompet Dhuafa yang Bantu Persalinan Saat Karhutla 

Kisah Ayu, Bidan Dompet Dhuafa yang Bantu Persalinan Saat Karhutla 

Nasional
Dinilai Berhasil, Zulhas Diminta PAN Jatim Jadi Ketum PAN 2025-2030

Dinilai Berhasil, Zulhas Diminta PAN Jatim Jadi Ketum PAN 2025-2030

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com