Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

'Satria Piningit' Bisa Ungguli Andi-Anas

Kompas.com - 19/05/2010, 16:15 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Persaingan kekuatan calon ketua umum Partai Demokrat, Andi Mallarangeng, Anas Urbaningrum, dan Marzuki Alie, berpeluang memunculkan "Satria Piningit", yakni calon alternatif yang diskenariokan untuk menjaga keutuhan partai.

"Bila persaingan antara Andi dan Anas begitu sengit dan mengancam keutuhan Partai Demokrat, tidak menutup kemungkinan akan muncul calon ketua umum lain untuk jalan kompromi dan berdalih menjaga keutuhan partai. Calon itu bisa lebih kuat dari calon yang saat ini sudah mencalonkan diri," kata Direktur Eksekutif Reform Institute Yudi Latif di sela-sela peluncuran buku Memoar Ang Yun Goan di Kampus Unpad Bandung, Rabu (19/5/2010).

Menurut Yudi, meski persaingan mengerucut pada tiga nama calon dari kalangan muda, yakni Andi Mallarangeng dan Anas Urbaningrum, serta politisi senior Marzuki Alie, peluang tokoh senior seperti Ketua Umum Hadi Utomo masih cukup terbuka untuk terpilih menjadi ketua umum Partai Demokrat lima tahun ke depan.

"Pak Yudhoyono selama ini tidak memperlihatkan dukungannya secara eksplisit. Sebaliknya, ia mendorong kader-kader partai itu untuk berkompetisi gencar pada Kongres. Namun, bila arus bawah tak terkontrol, peluang skenario penempatan calon alternatif itu cenderung lebih besar peluangnya," kata Yudi yang juga staf pengajar di Universitas Paramadina Jakarta itu.

Lebih lanjut, Yudi Latif menyebutkan bahwa partai potensial seperti Partai Demokrat tidak bisa dilepaskan dari peranan politik keluarga trah Susilo Bambang Yudhoyono di dalamnya.

Menurut Yudi, hal itu terlihat dari upaya menempatkan beberapa nama dari keluarga Yudhoyono yang disiapkan untuk menempati posisi strategis di parpol.

"Partai Demokrat tidak bisa dilepaskan dari klan pendiri partai itu, dan itu sebagai upaya untuk memperkuat posisi, pengaruh dan mengontrol partai," kata Yudi.

Yudi Latif menyebutkan, nama Hadi Utomo lebih berpeluang kembali memimpin Partai Demokrat dengan dalih mempertahankan keutuhan partai. Bagaimanapun, kata Yudi, Presiden Yudhoyono saat ini membutuhkan stabilitas Partai Demokrat yang terjaga pada saat kondisi koalisi pemerintahannya masih kerap tergoncang.

"Bila pemilihan Ketua Umum Partai Demokrat memunculkan perpecahan, peluang Hadi Utomo untuk jadi sosok alternatif penjaga stabilitas partai cukup besar. Yang jelas Demokrat saat ini tengah menggenjot prosesi kongres sedemokratis mungkin. Namun, keutuhan partai jadi prioritas," kata Yudi.

Yudi juga berkomentar mengenai peluang Joko Suyanto untuk masuk bursa calon ketua umum pada kongres mendatang.

"Peluangnya memang ada, meski peluangnya untuk maju kecil," kata pakar politik dari Reform Institute itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bamsoet Sebut Golkar Siapkan Karpet Merah jika Jokowi dan Gibran Ingin Gabung

Bamsoet Sebut Golkar Siapkan Karpet Merah jika Jokowi dan Gibran Ingin Gabung

Nasional
ICW Desak KPK Panggil Keluarga SYL, Usut Dugaan Terlibat Korupsi

ICW Desak KPK Panggil Keluarga SYL, Usut Dugaan Terlibat Korupsi

Nasional
Jokowi Masih Godok Susunan Anggota Pansel Capim KPK

Jokowi Masih Godok Susunan Anggota Pansel Capim KPK

Nasional
Bamsoet Ingin Bentuk Forum Pertemukan Prabowo dengan Presiden Sebelumnya

Bamsoet Ingin Bentuk Forum Pertemukan Prabowo dengan Presiden Sebelumnya

Nasional
Senyum Jokowi dan Puan saat Jumpa di 'Gala Dinner' KTT WWF

Senyum Jokowi dan Puan saat Jumpa di "Gala Dinner" KTT WWF

Nasional
ICW Minta MKD Tegur Hugua, Anggota DPR yang Minta 'Money Politics' Dilegalkan

ICW Minta MKD Tegur Hugua, Anggota DPR yang Minta "Money Politics" Dilegalkan

Nasional
Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum 'Gala Dinner' WWF di Bali

Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum "Gala Dinner" WWF di Bali

Nasional
Anak SYL Percantik Diri Diduga Pakai Uang Korupsi, Formappi: Wajah Buruk DPR

Anak SYL Percantik Diri Diduga Pakai Uang Korupsi, Formappi: Wajah Buruk DPR

Nasional
Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

Nasional
Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

Nasional
Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

Nasional
UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

Nasional
Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

Nasional
MKD DPR Diminta Panggil Putri SYL yang Diduga Terima Aliran Dana

MKD DPR Diminta Panggil Putri SYL yang Diduga Terima Aliran Dana

Nasional
Kemenag: Jemaah Umrah Harus Tinggalkan Saudi Sebelum 6 Juni 2024

Kemenag: Jemaah Umrah Harus Tinggalkan Saudi Sebelum 6 Juni 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com