JAKARTA, KOMPAS.com- Puluhan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Bersatu (Gema Satu) menggelar "Malam Cinta dan Doa untuk Guru Bangsa" berupa tahlilan yang ditujukan untuk almarhum KH Abdurrahman Wahid alias Gus Dur.
Tahlilan digelar di halaman depan Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Kuningan, Jakarta Selatan, Sabtu ( 2/1/2010 ) malam. Selain para mahasiswa, tahlilan ini turut pula dihadiri oleh Wakil Ketua KPK Bibit Samad Rianto dan tamu undangan lainnya, diantaranya mantan juru bicara Gus Dur semasa menjadi Presiden, Adhie Massardi dan anggota DPR asal Fraksi Partai Gerindra, Permadi.
Menurut informasi, KH Mustofa Bisri dan putri Gus Dur, Yenny Wahid, juga menyatakan konfirmasi akan menghadiri tahlilan ini. Akan tetapi, hingga doa dilayangkan, keduanya belum terihat.
Bibit, ketika ditanya kesannya akan sosok Gus Dur mengatakan sangat mengapresiasi keterbukaan Gus Dur terhadap berbagai kelompok yang ada di Indonesia. Menurutnya, sebutan sebagai tokoh pluralitas layak diberikan kepada mantan Presiden keempat itu.
"Gus Dur mengakui adanya pluralisme. Yang jelas, menurut saya, Beliau juga tokoh perubahan," ujar Bibit.
Disamping itu, kesahajaan dan kesederhanaan Gus Dur, juga diharapkannya bisa ditiru oleh seluruh bangsa. "Beliau itu sangat kerakyatan, tidak membedakan antara pejabat atau rakyat, menerima siapa saja," kata Bibit.
Pantauan Kompas.com, para tokoh lintas agama yang terdiri dari pemuka berbagai agama juga tampak sudah hadir di Gedung KPK. Rencananya, doa bagi Gus Dur juga akan dikirimkan oleh para pemuka lintas agama.
Selain di halaman KPK, doa untuk Gus Dur juga dilakukan berbagai kalangan di Tugu Proklamasi Jakarta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.