Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tahlilan "Malam Cinta dan Doa untuk Gus Dur" di KPK

Kompas.com - 02/01/2010, 20:07 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com- Puluhan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Bersatu (Gema Satu) menggelar "Malam Cinta dan Doa untuk Guru Bangsa" berupa tahlilan yang ditujukan untuk almarhum KH Abdurrahman Wahid alias Gus Dur.

Tahlilan digelar di halaman depan Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Kuningan, Jakarta Selatan, Sabtu ( 2/1/2010 ) malam. Selain para mahasiswa, tahlilan ini turut pula dihadiri oleh Wakil Ketua KPK Bibit Samad Rianto dan tamu undangan lainnya, diantaranya mantan juru bicara Gus Dur semasa menjadi Presiden, Adhie Massardi dan anggota DPR asal Fraksi Partai Gerindra, Permadi.

Menurut informasi, KH Mustofa Bisri dan putri Gus Dur, Yenny Wahid, juga menyatakan konfirmasi akan menghadiri tahlilan ini. Akan tetapi, hingga doa dilayangkan, keduanya belum terihat.

Bibit, ketika ditanya kesannya akan sosok Gus Dur mengatakan sangat mengapresiasi keterbukaan Gus Dur terhadap berbagai kelompok yang ada di Indonesia. Menurutnya, sebutan sebagai tokoh pluralitas layak diberikan kepada mantan Presiden keempat itu.

"Gus Dur mengakui adanya pluralisme. Yang jelas, menurut saya, Beliau juga tokoh perubahan," ujar Bibit.

Disamping itu, kesahajaan dan kesederhanaan Gus Dur, juga diharapkannya bisa ditiru oleh seluruh bangsa. "Beliau itu sangat kerakyatan, tidak membedakan antara pejabat atau rakyat, menerima siapa saja," kata Bibit.

Pantauan Kompas.com, para tokoh lintas agama yang terdiri dari pemuka berbagai agama juga tampak sudah hadir di Gedung KPK. Rencananya, doa bagi Gus Dur juga akan dikirimkan oleh para pemuka lintas agama.

Selain di halaman KPK, doa untuk Gus Dur juga dilakukan berbagai kalangan di Tugu Proklamasi Jakarta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bocorkan Duet Khofifah-Emil di Pilkada, Airlangga: Semua Akan Positif...

Bocorkan Duet Khofifah-Emil di Pilkada, Airlangga: Semua Akan Positif...

Nasional
Airlangga Bertemu Khofifah Malam Ini, Bahas soal Emil Dardak di Pilkada Jatim

Airlangga Bertemu Khofifah Malam Ini, Bahas soal Emil Dardak di Pilkada Jatim

Nasional
Prabowo Sebut Punya Gaya Kepemimpinan Sendiri, PDI-P: Kita Berharap Lebih Baik

Prabowo Sebut Punya Gaya Kepemimpinan Sendiri, PDI-P: Kita Berharap Lebih Baik

Nasional
RUU Penyiaran Larang Jurnalisme Investigasi, PDI-P: Akibat Ketakutan yang Berlebihan

RUU Penyiaran Larang Jurnalisme Investigasi, PDI-P: Akibat Ketakutan yang Berlebihan

Nasional
Prabowo Ingin Jadi Diri Sendiri Saat Memerintah, PDI-P: Kita Akan Melihat Nanti

Prabowo Ingin Jadi Diri Sendiri Saat Memerintah, PDI-P: Kita Akan Melihat Nanti

Nasional
Sepanjang 2023, Pertamina Hulu Rokan Jadi Penghasil Migas Nomor 1 Indonesia

Sepanjang 2023, Pertamina Hulu Rokan Jadi Penghasil Migas Nomor 1 Indonesia

Nasional
Djarot dan Risma Dinilai Lebih Berpotensi Diusung PDI-P pada Pilkada DKI 2024 ketimbang Ahok

Djarot dan Risma Dinilai Lebih Berpotensi Diusung PDI-P pada Pilkada DKI 2024 ketimbang Ahok

Nasional
Polri Pastikan Kasus Pembunuhan 'Vina Cirebon' Masih Berjalan, Ditangani Polda Jawa Barat

Polri Pastikan Kasus Pembunuhan "Vina Cirebon" Masih Berjalan, Ditangani Polda Jawa Barat

Nasional
KPK Dalami Gugatan Sengketa Lahan di MA

KPK Dalami Gugatan Sengketa Lahan di MA

Nasional
KPK Duga Tahanan Korupsi Setor Uang Pungli ke Rekening Orang Dekat Eks Karutan Achmad Fauzi

KPK Duga Tahanan Korupsi Setor Uang Pungli ke Rekening Orang Dekat Eks Karutan Achmad Fauzi

Nasional
Status Gunung Ibu di Halmahera Meningkat, Warga di 3 Desa Dievakuasi

Status Gunung Ibu di Halmahera Meningkat, Warga di 3 Desa Dievakuasi

Nasional
Pakar: Tidak Ada Urgensi Merevisi UU Kementerian Negara

Pakar: Tidak Ada Urgensi Merevisi UU Kementerian Negara

Nasional
Mesin Pesawat yang Ditumpanginya Sempat Terbakar Saat Baru Terbang, Rohani: Tidak Ada yang Panik

Mesin Pesawat yang Ditumpanginya Sempat Terbakar Saat Baru Terbang, Rohani: Tidak Ada yang Panik

Nasional
Prabowo Berharap Bisa Tinggalkan Warisan Baik buat Rakyat

Prabowo Berharap Bisa Tinggalkan Warisan Baik buat Rakyat

Nasional
Bertemu David Hurley, Jokowi Ingin Perkuat Pengajaran Bahasa Indonesia di Australia

Bertemu David Hurley, Jokowi Ingin Perkuat Pengajaran Bahasa Indonesia di Australia

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com