Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Parpol, Ganjalan RUU Tipikor

Kompas.com - 08/02/2009, 15:04 WIB

JAKARTA, MINGGU - Tahun 2009 sebenarnya tahun penentuan 'hidup-matinya' pengadilan tindak pidana korupsi (Tipikor). Mahkamah Konstitusi, melalui putusan nomor 012-016-019/PUU-IV/2006, 'menitahkan' pemerintah dan DPR segera memperkuat basis konstitusi pemberantasan korupsi melalui pembentukan Undang-Undang Pengadilan Tipikor, dengan batas waktu 19 Desember 2009.

Dengan mempertimbangkan bahwa perhelatan pesta demokrasi legislatif dan presiden pada bulan April dan Juli, yang akan membuat sibuk para anggota dewan yang kembali mencalonkan diri, maka tidak berlebihan jika dikatakan batas waktu pembahasan RUU Pengadilan Tipikor sudah mencapai ambang titik krisis.

Faktanya, di Pansus RUU Pengadilan Tipikor sendiri, hampir 70 persen anggotanya mencalonkan kembali di pemilihan legislatif 2009. Beberapa di antaranya adalah T Gayus Lumbuun, anggota FPDIP daerah pemilihan (dapil) Jawa Timur I, Lukman Hakim Saifuddin, anggota FPPP dapil Jawa Tengah VI, dan Mustokoweni Murdi, anggota F Golkar dapil Jatim VII.Sampai saat ini pembahasan rancangan undang-undang tersebut masih dalam tahap rapat dengar pendapat umum.

Belum ada satu pun fraksi di DPR yang menyetorkan daftar isian masalah (DIM). Padahal, masa sidang DPR segera berakhir pada tanggal 6 Maret 2009.

Menurut Koordinator Bidang Hukum dan Monitoring Peradilan Indonesia Corruption Watch Emerson Juntho, belum tuntasnya pembahasan ini dapat dimaknai bahwa partai politik yang memiliki fungsionaris di DPR tidak memiliki komitmen kuat dalam pemberantasan korupsi, termasuk RUU Pengadilan Tipikor.

"Sampai saat ini belum ada penyataan dari masing-masing pimpinan parpol bahwa mereka mendukung keberadaan pengadilan tipikor. Tidak ada pimpinan parpol yang menginstruksikan kadernya yang menjadi anggota Pansus RUU Pengadilan Tipikor untuk mempercepat proses pembahasan tersebut," ujar Emerson pada konferensi pers, Minggu (8/2) di kantor ICW, Jakarta.

Dengan demikian, lanjut Emerson, ada kesan pimpinan parpol membiarkan proses pembahasan tanpa ada kepastian. Bahkan, bukan tidak mungkin jika pimpinan parpol sengaja membiarkan pengadilan tipikor dibubarkan dan persidangan terdakwa korupsi kembali ke pengadilan umum.

Dikatakan Emerson, ada tanda-tanda bahwa terkatung-katungnya RUU Pengadilan Tipikor adalah bentuk ketidaksukaan sebagian anggota DPR terhadap keberadaan pengadilan tipikor. Dalam kurun waktu singkat saja, setidaknya delapan anggota DPR telah diseret ke pengadilan tipikor. Enam di antaranya, Saleh Djasit, Noor Adenan Razak, Al Amin Nasution, Hamka Yamdu, Anthony Zedra, dan Sarjan Taher, telah divonis.

Sementara itu, dua orang lainnya, Bulyan Royan dan Yusuf Emir Faisal, masih menjalani proses persidangan. Bahkan,  Yusuf Faisal telah didakwa hukuman 10 tahun kurungan penjara oleh tim jaksa penuntut umum, Minggu lalu.

Saat ini sebenarnya sejumlah fungsionaris dari fraksi Golkar, PDIP, Demokrat, dan PKS, telah menyatakan komitmennya dalam menyelesaikan RUU Pengadilan Tipikor sebelum pemilu legislatif.

Ketua DPR Agung Laksono, yang berasal dari fraksi Golkar, bahkan telah menyampaikan komitmennya secara terbuka. Namun, di sinilah konsistensi partai politik diuji.

Menurut Emerson, jika keempat parpol tersebut benar-benar berkomitmen, dia optimis pembahasan RUU Pengadilan Tipikor bakal rampung. Pasalnya jumlah kursi keempat parpol tersebut berjumlah 337 kursi, atau lebih dari separuh kursi di DPR yang berjumlah 550.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute Transjakarta 9F Rusun Tambora - Pluit

Rute Transjakarta 9F Rusun Tambora - Pluit

Nasional
Tanggal 4 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 4 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

Nasional
Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

Nasional
KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

Nasional
Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

BrandzView
Saksi Sebut SYL Bayar Biduan Rp 100 Juta Pakai Duit Kementan

Saksi Sebut SYL Bayar Biduan Rp 100 Juta Pakai Duit Kementan

Nasional
Dukung Pemasyarakatan Warga Binaan Lapas, Dompet Dhuafa Terima Penghargaan dari Kemenkumham

Dukung Pemasyarakatan Warga Binaan Lapas, Dompet Dhuafa Terima Penghargaan dari Kemenkumham

Nasional
Menginspirasi, Local Hero Pertamina Group Sabet 8 Penghargaan dari Kementerian LHK

Menginspirasi, Local Hero Pertamina Group Sabet 8 Penghargaan dari Kementerian LHK

Nasional
Prabowo Terima Menhan Malaysia, Jalin Kerja Sama Industri Pertahanan dan Pertukaran Siswa

Prabowo Terima Menhan Malaysia, Jalin Kerja Sama Industri Pertahanan dan Pertukaran Siswa

Nasional
Satgas Rafi 2024 Usai, Pertamina Patra Niaga Apresiasi Penindakan Pelanggaran SPBU oleh Aparat

Satgas Rafi 2024 Usai, Pertamina Patra Niaga Apresiasi Penindakan Pelanggaran SPBU oleh Aparat

Nasional
TNI dan Perwakilan Militer Indo-Pasifik Gelar Perencanaan Akhir Latma Super Garuda Shield 2024

TNI dan Perwakilan Militer Indo-Pasifik Gelar Perencanaan Akhir Latma Super Garuda Shield 2024

Nasional
Cegah Penyalahgunaan, Satgas Pangan Polri Awasi Distribusi Perusahaan Gula di Jawa Timur

Cegah Penyalahgunaan, Satgas Pangan Polri Awasi Distribusi Perusahaan Gula di Jawa Timur

Nasional
Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali, Panglima Agus Minta Bais TNI Mitigasi Ancaman

Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali, Panglima Agus Minta Bais TNI Mitigasi Ancaman

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com