Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gara-gara Nomor Urut, Dua Caleg Berkelahi

Kompas.com - 10/09/2008, 13:57 WIB

JAKARTA, RABU — Beginilah kualitas politisi kita. Gara-gara saling tuding soal pengaturan nomor urut calon anggota legislatif (caleg), anggota Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Djoko Edhi Abdurrahman terlibat perkelahian dengaan Bahrudin Dahlan.

Bahrudin yang kecewa dengan nomor urut pencalegan kemudian menuding adanya jual beli nomor di PPP. Bahkan, ia menuding mantan kader Partai Amanat Nasional (PAN) yang kini menjadi caleg PPP, Djoko Edhi, sebagai "makelar" nomor urut caleg PPP.

Akibat tuduhan tersebut, keduanya berseteru dan Djoko Edhi sempat memukul Bahrudin. Karena tidak terima, Bahrudin melaporkan Djoko Edhi ke polisi dengan tuduhan penganiayaan. Djoko Edhi pun melaporkan Bahrudin dengan tuduhan pencemaran nama baik.

Menanggapi perseteruan itu, Sekjen PPP Irgan Chairul Mahfiz mengatakan, tindakan Djoko Edhi terhadap Bahrudin disebabkan Djoko Edhi emosi dan marah dengan tuduhan yang dilontarkan Bahrudin. Namun, ia berharap persoalan di antara keduanya bisa segera diselesaikan. Menurut Irgan, Bahrudin Dahlan merupakan anggota Departemen Hukum dan Pembelaan DPP PPP. "Kabarnya memang dia mau keluar dari PPP, tetapi sampai sekarang belum ada surat resmi pengunduran dirinya," katanya di Jakarta, Rabu (10/9).

Irgan Chairul Mahfiz membantah tudingan tentang adanya jual beli nomor urut bakal caleg di partainya. "Tuduhan ini terlalu sumir dan tidak punya bukti-bukti yang jelas, asal tuding dan hanya melontarkan isu. Tetapi tudingan ini berdampak terhadap nama baik PPP," katanya.

Menurut Irgan, mekanisme penetapan caleg PPP menjadi kewenangan lembaga "Lajnah Penetapan Caleg", yang terdiri atas lima orang, yakni Ketua Umum, Sekjen, Wakil Ketua Umum, Ketua Bidang Politik, dan Ketua Bidang Organisasi. Dia menjelaskan, caleg PPP pada intinya bersumber dari kader partai, ditambah tokoh-tokoh nonstruktural partai yang dianggap bisa mendongkrak suara PPP, seperti tokoh masyarakat, tokoh agama, olahraga, pemuda, dan artis.

"Ini sumber caleg kita, kemudian nama-nama itu digodok siapa dan di mana ditempatkan. Penempatan nomor urutnya kita sesuaikan dengan loyalitas, kapasitas, dan integritasnya. Jadi, ada ukuran masing-masing berdasarkan skala prioritas dan dilakukan secara proporsional," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 2 Juli 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 2 Juli 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Anggota DPR: PDN Itu Seperti Brankas Berisi Emas dan Berlian, Obyek Vital

Anggota DPR: PDN Itu Seperti Brankas Berisi Emas dan Berlian, Obyek Vital

Nasional
Kuasa Hukum Sebut Staf Hasto Minta Perlindungan ke LPSK karena Merasa Dijebak KPK

Kuasa Hukum Sebut Staf Hasto Minta Perlindungan ke LPSK karena Merasa Dijebak KPK

Nasional
Kuasa Hukum Bantah Hasto Menghilang Setelah Diperiksa KPK

Kuasa Hukum Bantah Hasto Menghilang Setelah Diperiksa KPK

Nasional
Pejabat Pemerintah Dinilai Tak 'Gentle' Tanggung Jawab Setelah PDN Diretas

Pejabat Pemerintah Dinilai Tak "Gentle" Tanggung Jawab Setelah PDN Diretas

Nasional
Tutup Bulan Bung Karno, PDI-P Gelar 'Fun Run' hingga Konser di GBK Minggu Besok

Tutup Bulan Bung Karno, PDI-P Gelar "Fun Run" hingga Konser di GBK Minggu Besok

Nasional
Beri Sinyal Poros Ketiga di Pilkada Jakarta, PDI-P: Kami Poros Rakyat

Beri Sinyal Poros Ketiga di Pilkada Jakarta, PDI-P: Kami Poros Rakyat

Nasional
Kasus Ahli Waris Krama Yudha Jadi Momentum Reformasi Hukum Kepailitan dan PKPU di Indonesia

Kasus Ahli Waris Krama Yudha Jadi Momentum Reformasi Hukum Kepailitan dan PKPU di Indonesia

Nasional
Gaspol! Hari Ini: Di Balik Layar Pencalonan Anies Baswedan-Sohibul Iman

Gaspol! Hari Ini: Di Balik Layar Pencalonan Anies Baswedan-Sohibul Iman

Nasional
PAN Pertimbangkan Kaesang jika Ridwan Kamil Tak Maju di Pilkada DKI

PAN Pertimbangkan Kaesang jika Ridwan Kamil Tak Maju di Pilkada DKI

Nasional
PDI-P Buka Peluang Usung Anies Baswedan, tapi Tunggu Restu Megawati

PDI-P Buka Peluang Usung Anies Baswedan, tapi Tunggu Restu Megawati

Nasional
38 DPW PAN Dukung Zulhas untuk jadi Ketum Lagi

38 DPW PAN Dukung Zulhas untuk jadi Ketum Lagi

Nasional
PKS Usung Duet Anies-Sohibul, PDI-P Utamakan Kader Sendiri

PKS Usung Duet Anies-Sohibul, PDI-P Utamakan Kader Sendiri

Nasional
Waketum Nasdem: Kalau Parpol Punya Prinsip, Kenapa Tergantung 'Cawe-cawe' Jokowi?

Waketum Nasdem: Kalau Parpol Punya Prinsip, Kenapa Tergantung "Cawe-cawe" Jokowi?

Nasional
Ajak Hidup Sehat, Bank Mandiri Gelar Program Bakti Kesehatan untuk Abdi Dalem Keraton Ngayogyakarta

Ajak Hidup Sehat, Bank Mandiri Gelar Program Bakti Kesehatan untuk Abdi Dalem Keraton Ngayogyakarta

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com