Salin Artikel

Moeldoko Tak Sepakat jika Jokowi Dianggap "Cawe-cawe" Pemerintahan Selanjutnya

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko tak sepakat jika Presiden Joko Widodo dianggap cawe-cawe kepada pemerintahan ke depan.

Baginya, Jokowi hanya merasa harus mengawal transisi pemerintahannya ke pemerintahan yang akan datang dengan baik.

“Apakah presiden itu dalam konteks itu cawe-cawe? Istilahnya bukan cawe-cawe, tapi presiden punya tanggung jawab untuk mengantarkan," ujar Moeldoko dalam program Rosi yang tayang di YouTube Kompas TV, Jumat (1/3/2024).

"Caranya gimana? Apakah Pak Prabowo minta arahan, petunjuk atau informasi pada Pak Jokowi? Bisa saja itu dilakukan karena Pak Jokowi memahami semua persoalan bangsa ini yang lebih senior dalam konteks pemerintahan,” imbuhnya.

Adapun berdasarkan hitung cepat atau quick count sejumlah lembaga survei, pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka unggul.

Bahkan, Jokowi pun mengaku telah memberikan selamat pada keduanya pada 14 Februari 2024 malam.

Moeldoko menyatakan, Prabowo sangat mungkin untuk meminta masukan dari Jokowi terkait dengan berbagai persoalan bangsa. Jokowi pun dengan sangat terbuka bakal memberitahu Prabowo apa saja yang diperlukan.

Menurut dia, sikap itu tak bisa lantas disebut sebagai cawe-cawe Jokowi pada pemerintahan Prabowo.

“Maka, bisa beliau (Prabowo) bertanya dulu pada Presiden Joko Widodo, kira-kira ini bagaimana, ini bagaimana, ini bagaimana. Jadi istilah cawe-cawe itu kurang tepat, tapi siapa pun yang punya tangung jawab penuh terhadap keberlangsungan kepemimpinan ke depan maka pasti, pasti ikut memikirkan ini bisa berjalan dengan baik,” papar dia.

Terakhir, Moeldoko menekankan bahwa Jokowi tak akan ikut campur terlalu jauh pada pemerintahan ke depan, termasuk untuk menyusun formasi kabinet.

Pernyataan itu disampaikan membantah statement Anggota Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Dradjad Wibowo, yang menyebut Jokowi bakal dilibatkan dalam penyusunan kabinet pemerintahan mendatang.

“Itu kan asumsi-asumsi, prediksi-prediksi, dan persepsi. Jadi sebenarnya, tidak seperti itu. Pak Jokowi selalu mengatakan dan secara regulasi sudah jelas dikatakan penentuan kabinet yang akan datang adalah hak prerogatif presiden, bukan hak prerogatif Pak Jokowi,” imbuh dia.

https://nasional.kompas.com/read/2024/03/01/14485921/moeldoko-tak-sepakat-jika-jokowi-dianggap-cawe-cawe-pemerintahan-selanjutnya

Terkini Lainnya

Dugaan Rayu PPLN, Ketua KPU Hadiri Sidang DKPP Bareng Korban

Dugaan Rayu PPLN, Ketua KPU Hadiri Sidang DKPP Bareng Korban

Nasional
Jokowi Ingatkan BPKP untuk Cegah Penyimpangan, Bukan Cari Kesalahan

Jokowi Ingatkan BPKP untuk Cegah Penyimpangan, Bukan Cari Kesalahan

Nasional
Indonesia Jadi Tuan Rumah WWF 2024, Fahira Idris Paparkan Strategi Hadapi Tantangan SDA

Indonesia Jadi Tuan Rumah WWF 2024, Fahira Idris Paparkan Strategi Hadapi Tantangan SDA

Nasional
Asa PPP Tembus Parlemen Jalur MK di Ambang Sirna

Asa PPP Tembus Parlemen Jalur MK di Ambang Sirna

Nasional
Ingatkan BPKP Jangan Cari-cari Kesalahan, Jokowi: Hanya Akan Perlambat Pembangunan

Ingatkan BPKP Jangan Cari-cari Kesalahan, Jokowi: Hanya Akan Perlambat Pembangunan

Nasional
Ada Serangan Teroris di Malaysia, Densus 88 Aktif Monitor Pergerakan di Tanah Air

Ada Serangan Teroris di Malaysia, Densus 88 Aktif Monitor Pergerakan di Tanah Air

Nasional
Mahfud Blak-blakan Hubungannya dengan Megawati Semakin Dekat Sesudah Ditunjuk Jadi Cawapres

Mahfud Blak-blakan Hubungannya dengan Megawati Semakin Dekat Sesudah Ditunjuk Jadi Cawapres

Nasional
Mahfud Nilai Pemikiran Megawati Harus Diperhatikan jika Ingin Jadi Negara Maju

Mahfud Nilai Pemikiran Megawati Harus Diperhatikan jika Ingin Jadi Negara Maju

Nasional
Mahfud Pesimistis dengan Pemberantasan Korupsi di Era Prabowo-Gibran

Mahfud Pesimistis dengan Pemberantasan Korupsi di Era Prabowo-Gibran

Nasional
KPK Akui Langkah Ghufron Laporkan Anggota Dewas ke Polisi Gerus Reputasi Lembaga

KPK Akui Langkah Ghufron Laporkan Anggota Dewas ke Polisi Gerus Reputasi Lembaga

Nasional
Kasus Covid-19 Melonjak di Singapura, Anggota DPR: Kita Antisipasi

Kasus Covid-19 Melonjak di Singapura, Anggota DPR: Kita Antisipasi

Nasional
Mahfud Ungkap Hubungannya dengan Prabowo Selalu Baik, Sebelum atau Setelah Pilpres

Mahfud Ungkap Hubungannya dengan Prabowo Selalu Baik, Sebelum atau Setelah Pilpres

Nasional
Pesimistis KRIS BPJS Terlaksana karena Desain Anggaran Belum Jelas, Anggota DPR: Ini PR Besar Pemerintah

Pesimistis KRIS BPJS Terlaksana karena Desain Anggaran Belum Jelas, Anggota DPR: Ini PR Besar Pemerintah

Nasional
Soal RUU Kementerian Negara, Mahfud: Momentumnya Pancing Kecurigaan Hanya untuk Bagi-bagi Kue Politik

Soal RUU Kementerian Negara, Mahfud: Momentumnya Pancing Kecurigaan Hanya untuk Bagi-bagi Kue Politik

Nasional
Dampak Korupsi Tol MBZ Terungkap dalam Sidang, Kekuatan Jalan Layang Berkurang hingga 6 Persen

Dampak Korupsi Tol MBZ Terungkap dalam Sidang, Kekuatan Jalan Layang Berkurang hingga 6 Persen

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke