GANJAR Pranowo. Dia diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P)—partai pemenang Pemilu 2019 sekaligus partainya presiden berkuasa—, Jumat (21/4/2023), untuk menjadi bakal calon presiden di Pemilu Presiden 2024.
Seusai deklarasi pengusungan Ganjar, banyak kalangan berharap akan ada kejutan dari PDI-P. Deklarasi ini bahkan disebut bakal menjadi penentu peta koalisi pengusung pasangan bakal calon presiden dan bakal calon wakil presiden untuk Pemilu Presiden 2024.
Pekan ini, empat bulan berlalu sejak pengusungan Ganjar. Tak ada kejutan sejauh ini. Ganjar pun belum punya pendamping bakal calon wakil presiden. Koalisi untuk mengusungnya juga masih penuh ketidakpastian.
Sekali lagi, PDI-P memang tidak harus punya koalisi. Berbekal perolehan kursi dari Pemilu Legislatif 2019, partai ini sudah memenuhi syarat untuk mengusung sendiri pasangan bakal calon di Pemilu Presiden 2024. Namun, apa iya langkah ini akan ditempuh PDI-P?
Empat partai pemilik kursi di DPR hasil Pemilu 2019 sudah melakukan deklarasi bersama mengusung Prabowo sebagai bakal calon presiden di Pemilu Presiden 2024.
Keempat partai itu adalah Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Partai Golongan Karya (Golkar), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), dan Partai Amanat Nasional (PAN).
Itu juga belum ada bakal calon wakil presidennya.
Lalu, yang sekarang masih lebih misterius adalah kepastian pencalonan Anies Baswedan.
Sejak awal, tiga partai pemilik kursi di DPR disebut hendak mengusung Anies sebagai bakal calon presiden, yaitu Partai Nasional Demokrat (Nasdem), Partai Demokrat, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Kepastian posisi koalisi ini masih saja tarik ulur, malah muncul wacana baru menduetkan Anies dengan Ganjar, di posisi Anies sebagai bakal calon wakil presiden.
Sontak pro dan kontra pun bertaburan. Terlebih lagi, wacana disebut datang dari kubu PDI-P.
Di tengah segala ketidakpastian ini, Ganjar tampaknya masih ada di tengah pusaran isu. Setidaknya, dia tetaplah berstatus sebagai bakal calon yang telah dideklarasikan hendak diusung partai pemenang pemilu sebelumnya.
Lalu, spontan Kompas.com bertanya ke Ganjar, Kamis (24/8/2023), "Apa rasanya menjadi panjenengan (Anda) hari ini?"
Tak dinyana, jawaban sama spontannya datang dari Ganjar. "Biasa saja, seperti hari-hari yang saya lalu. Nothing special," jawab dia.
Apakah artinya masih benar-benar akan ada kejutan dari pengusungan Ganjar sebagai bakal calon presiden oleh PDI-P?
Terlebih lagi, survei terkini Litbang Kompas yang dipublikasikan di harian Kompas edisi 21 Agustus 2023 juga belum memotret kans dominasi kandidat tertentu. Ini bila melihat tren naik-turun elektabilitas beserta rentang margin of error yang digunakan di survei itu.
Sepertinya, warga +62 masih harus bersabar menanti kepastian sosok yang akan jadi bahan coblosan di Pemilu Presiden 2024.
Dengan masa kampanye yang hanya 75 hari setelah penetapan pasangan calon oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU), pemanasan pengenalan para kandidat pun rasanya tak kunjung "mendidih".
Naskah: KOMPAS.com/PALUPI ANNISA AULIANI
https://nasional.kompas.com/read/2023/08/24/16001631/apa-rasanya-jadi-ganjar-pranowo-pada-hari-ini