JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra Ahmad Muzani mengatakan, Ketua Umum Partai Gerindra yang juga Menteri Pertahanan Prabowo Subianto lebih ceria setelah bertemu Presiden Joko Widodo di Istana pada Senin (10/7/2023) lalu.
Hal tersebut disampaikannya menanggapi adanya kabar bahwa Presiden Jokowi menegur Prabowo terkait urusan pertahanan saat pertemuan pada Senin lalu.
"Enggak tuh (tidak ada teguran). Pak Prabowo pulang dari Istana makin sumringah. Enggak," ujar Muzani di The Tribrata, Jakarta Selatan, Jumat (14/7/2023).
"Saya kan ngobrol sama beliau sebelum ke sini. Sebelum ke sini kan sempat ngobrol beliau cerita banyak soal pertemuan dengan Presiden," tegasnya.
Berdasarkan penjelasan Prabowo, Presiden Jokowi membahas soal pertahanan dan keamanan kawasan regional.
Prabowo juga menceritakan dukungan Jokowi dalam strategi pertahanan dan keamanan.
"Ya Presiden meng-update semua perkembangan pertahanan dan kawasan keamanan regional. Dan Pak Prabowo merasa support dan dukungan Presiden kepada semua kebijakan pertahanan luar biasa. Makanya beliau sumringah," papar Muzani.
Sementara itu, saat ditanya apakah Jokowi membahas dukungannya kepada Prabowo untuk pemilihan presiden (pilpres) mendatang, Muzani tidak memberikan jawaban tegas.
Dia kembali mengulang pernyataan soal sikap Prabowo yang ceria.
"Pokoknya kalau Pak Prabowo sumringah berarti kita simpulkan sendiri," tambahnya.
Sebagaimana diketahui, Presiden Jokowi bertemu dengan Prabowo Subianto pada Senin.
Pertemuan antara Jokowi dan Prabowo berlangsung selama sekitar 1 jam.
Prabowo tiba di Istana Kepresidenan, Jakarta, pada pukul 13.52 WIB dan meninggalkan istana pada pukul 14.51 WIB.
Prabowo mengaku melaporkan sejumlah perkembangan di bidang pertahanan dan geopolitik ketika bertemu dengan Presiden Jokowi.
"Saya melaporkan beberapa hal di bidang saya, terutama perkembangan di bidang pertahanan, perkembangan dalam industri pertahanan, dan perkembangan hubungan kita dengan beberapa negara di bidang pertahanan dan juga perkembangan geopolitik," kata Prabowo, seusai pertemuan, Senin.
Prabowo menuturkan, perkembangan pertahanan maupun industri pertahanan di Indonesia sudah cukup baik, memiliki kinerja bagus, dan akan terus diperbaiki.
Ia mencontohkan, PT Dirgantara Indonesia kini mampu memproduksi 8 pesawat CN 235 dalam setahun dari sebelumnya yang hanya 2-3 unit per tahun.
Prabowo menyebut, hal itu merupakan hasil dari revitalisasi dan reformulasi prosedur kerja di perusahaan tersebut.
Menurut dia, ini perkembangan yang baik karena permintaan produksi CN 235 terbilang cukip tinggi, yakni mencapai 100 unit.
"Ini tentunya membesarkan hati kita dan saya dorong terus industri pertahanan kita supaya lebih efisien, lebih produkfit, lebih inovatif, dan tidak malu-malu kerja sama dengan siapapun yang bisa membawa nilai tambah bagi kita," kata dia.
Prabowo juga melapor kepada Jokowi bahwa ada sejumlah negara yang meminta Indonesia untuk melatih tentara-tentara mereka.
"Ini sangat saya kira menunjukkan Indonesia terus dihormati dan menjadi panutan banyak negara," kata dia.
Prabowo mengeklaim, Jokowi merasa puas dengan perkembangan industri pertahanan yang ia laporkan hari ini.
"Sangat puas, sangat gembira," ujar Prabowo.
https://nasional.kompas.com/read/2023/07/14/23101461/gerindra-ungkap-prabowo-sumringah-setelah-pertemuan-terakhir-dengan-jokowi