Salin Artikel

Projo Bilang Presiden Ragu dengan Parpol Pengusung Ganjar, PPP: SBY dan Jokowi Nyatanya Menang

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Majelis Pertimbangan Partai Persatuan Pembangunan Romahurmuziy atau Rommy menganggap jumlah partai politik (parpol) pengusung calon presiden (capres) tak menentukan kemenangan pada gelaran pemilihan presiden (pilpres).

Sebagai contoh, saat Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mencalonkan diri di Pilpres 2004 dan Presiden Joko Widodo mencalonkan diri sepuluh tahun kemudian.

Saat itu, pasangan SBY-Jusuf Kalla (JK) hanya diusung oleh tiga partai politik, yakni Demokrat, PBB dan PKPI. Padahal rival mereka, Wiranto-Salahuddin Wahid diusung empat parpol, Amien Rais-Siswono Yudo Husodo diusung delapan parpol, Megawati Soekarnoputri-Hasyim Muzadi diusung dua parpol, dan Hamzah Haz-Agum Gumelar diusung satu parpol.

Sementara, ketika Jokowi-JK maju pada 2014, pasangan itu diusung oleh empat parpol, yakni PDI-P, PKB, Nasdem dan Hanura, ditambah PKPI sebagai pendukung. Rivalnya, Prabowo Subianto-Hatta Rajasa diusulkan enam parpol yaitu Golkar, Gerindra, PAN, PKS, PPP dan PBB, serta Demokrat sebagai partai pendukung.

“Sejak pilpres langsung 2004 terbukti, tidak selalu ada kesinambungan antara kekuatan parpol pengusung dengan kemenangan capres. 2004, SBY hanya diusung 8 persen suara parpol, nyatanya menang. 2014, Jokowi hanya diusung 4 melawan 6 (parpol) parlemen, nyatanya menang,” ujar Rommy pada Kompas.com, Kamis (25/5/2023).

Rommy menyampaikan hal ini menanggapi pernyataan Ketua Umum Relawan Pro Jokowi (Projo) Budi Arie Setiadi yang menyatakan bahwa Presiden Jokowi ragu bahwa Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, akan memenangkan kontestasi Pilpres 2024.

Pasalnya, sejauh ini Ganjar baru diusung oleh dua parpol, yakni PDI Perjuangan dan PPP. Presiden, menurut Budi, dua parpol ini bisa membawa kemenangan untuk Ganjar di kontestasi nasional mendatang.

Romy menilai, penilaian Budi yang disampaikan pada saat ini terlalu prematur. Pasalnya, konstelasi politik saat ini masih cair.

“Keraguan itu terlalu dini. Formasi koalisi, formasi capres dan formasi cawapres kan belum final, masih bisa berubah,” tutur dia.

PDI-P dan PPP, menurut dia, masih membuka kesempatan bagi parpol lain untuk memperbesar dukungan kepada Ganjar. Sehingga, komunikasi politik pun masih terus dilakukan kepada parpol lain.

“Soal koalisi besar, PDI-P dan PPP hari ini masih membuka diri kepada partai manapun untuk bergabung, terutama anggota KIB (Koalisi Indonesia Bersatu) di mana PPP di dalamnya,” imbuh dia.

Adapun KIB diisi oleh tiga parpol, yakni PPP, Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Golkar. Selain PPP yang telah mengusung capres, Golkar kini juga  tengah menjajaki pembentukan koalisi baru bersama PKB dan Gerindra.

Sementara PAN, hingga kini masih belum menentukan sikap untuk mengusung bakal capres manapun. Belakangan, dalam rapat internal pada Selasa (23/5/2023) kemarin, sejumlah elite PAN justru melontarkan opsi pasangan capres baru, yakni Airlangga Hartarto-Zulkifli Hasan.

https://nasional.kompas.com/read/2023/05/25/19002701/projo-bilang-presiden-ragu-dengan-parpol-pengusung-ganjar-ppp-sby-dan-jokowi

Terkini Lainnya

Rute Transjakarta 9F Rusun Tambora - Pluit

Rute Transjakarta 9F Rusun Tambora - Pluit

Nasional
Tanggal 4 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 4 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

Nasional
Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

Nasional
KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

Nasional
Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

BrandzView
Saksi Sebut SYL Bayar Biduan Rp 100 Juta Pakai Duit Kementan

Saksi Sebut SYL Bayar Biduan Rp 100 Juta Pakai Duit Kementan

Nasional
Dukung Pemasyarakatan Warga Binaan Lapas, Dompet Dhuafa Terima Penghargaan dari Kemenkumham

Dukung Pemasyarakatan Warga Binaan Lapas, Dompet Dhuafa Terima Penghargaan dari Kemenkumham

Nasional
Menginspirasi, Local Hero Pertamina Group Sabet 8 Penghargaan dari Kementerian LHK

Menginspirasi, Local Hero Pertamina Group Sabet 8 Penghargaan dari Kementerian LHK

Nasional
Prabowo Terima Menhan Malaysia, Jalin Kerja Sama Industri Pertahanan dan Pertukaran Siswa

Prabowo Terima Menhan Malaysia, Jalin Kerja Sama Industri Pertahanan dan Pertukaran Siswa

Nasional
Satgas Rafi 2024 Usai, Pertamina Patra Niaga Apresiasi Penindakan Pelanggaran SPBU oleh Aparat

Satgas Rafi 2024 Usai, Pertamina Patra Niaga Apresiasi Penindakan Pelanggaran SPBU oleh Aparat

Nasional
TNI dan Perwakilan Militer Indo-Pasifik Gelar Perencanaan Akhir Latma Super Garuda Shield 2024

TNI dan Perwakilan Militer Indo-Pasifik Gelar Perencanaan Akhir Latma Super Garuda Shield 2024

Nasional
Cegah Penyalahgunaan, Satgas Pangan Polri Awasi Distribusi Perusahaan Gula di Jawa Timur

Cegah Penyalahgunaan, Satgas Pangan Polri Awasi Distribusi Perusahaan Gula di Jawa Timur

Nasional
Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali, Panglima Agus Minta Bais TNI Mitigasi Ancaman

Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali, Panglima Agus Minta Bais TNI Mitigasi Ancaman

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke