Salin Artikel

Survei LSI: Publik yang Puas terhadap Kinerja Jokowi Mayoritas Dukung Prabowo atau Ganjar

JAKARTA, KOMPAS.com - Hasil jajak pendapat Lembaga Survei Indonesia (LSI) memperlihatkan, mayoritas publik yang puas terhadap kinerja Presiden Joko Widodo cenderung memberikan dukungan buat Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo sebagai kandidat calon presiden (capres) Pemilu 2024.

Dari 76,8 persen responden yang menyatakan sangat atau cukup puas terhadap Jokowi, sebanyak 31,3 persen mendukung Prabowo jadi capres. Lalu, 30,2 persen memilih Ganjar.

Ada pula 20,8 persen responden yang memilih mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

"Yang puas terhadap presiden cenderung pilihannya lebih banyak ke Prabowo dan Ganjar, baru disusul Anies," kata Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan dalam rilis survei daring, Minggu (9/4/2023).

"Prabowo dan Ganjar bersaing soal memperebutkan suara yang puas terhadap presiden," tuturnya.

Sebaliknya, mayoritas publik yang mengaku tidak puas dengan kinerja Jokowi cenderung mendukung Anies Baswedan sebagai capres.

Dari 19,7 persen responden yang kurang atau tidak puas sama sekali dengan Jokowi, sebanyak 44,3 persen mendukung Anies.

Lalu, 28 persen dari kelompok ini mendukung Prabowo, dan 13,8 persen memilih Ganjar.

"Jadi yang puas kepada Presiden cenderung memilih Prabowo dan Ganjar, sementara tidak puas kepada kinerja Presiden itu cenderung lebih banyak berkumpul di Anies," ujar Djayadi.

Survei yang sama memperlihatkan, mayoritas pemilih Jokowi-Ma'ruf Amin pada Pemilu 2019 lalu kini memberikan dukungan buat Ganjar Pranowo atau Prabowo.

Dari 55,5 persen massa Jokowi-Ma'ruf, 39,3 persen menyatakan dukungan buat Ganjar, lalu 30,8 persen mendukung Prabowo.

Ada pula 16,9 persen pemilih Jokowi-Ma'ruf yang kini mendukung Anies Baswedan.

Dari 44,5 persen massa Prabowo-Sandiaga, sebanyak 44,0 persen kini memilih Anies. Lalu, masih pada kelompok yang sama, 41,1 persen mendukung Prabowo, dan 11,2 persen memilih Ganjar.

"Anies masih sangat banyak mengandalkan pemilih Prabowo, sementara Prabowo juga masih mengandalkan pemilihnya sendiri pada 2019, tapi mulai memperoleh dukungan yang cukup banyak dari pemilih Jokowi," jelas Djayadi.

Adapun dalam survei ini, elektabilitas Prabowo berada di urutan wahid yakni 30,3 persen. Angka itu naik signifikan dibanding survei Februari 2023 yang mana elektabilitas Prabowo saat itu sebesar 26,7 persen.

Sementara, pada survei Januari 2023, tingkat elektoral Menteri Pertahanan itu lebih rendah lagi, yakni 23,2 persen.

Kemudian, elektabilitas Ganjar tergeser di peringkat kedua. Pada survei Januari 2023, politisi PDI Perjuangan tersebut mengantongi elektoral 36,3 persen.

Pada survei Februari 2023, angka itu sedikit turun menjadi 35,0 persen. Lalu, pada survei April 2023, elektabilitas Ganjar anjlok sekitar 8,1 persen menjadi 26,9 persen.

Di urutan ketiga ada nama Anies Baswedan. Tingkat elektoral Anies pada Januari 2023 sebesar 24,2 persen, lalu menurun sedikit menjadi 24,0 persen pada Februari 2023, dan naik menjadi 25,3 persen pada April 2023.

Adapun survei LSI ini digelar pada 31 Maret-4 April 2023 yang melibatkan 1.229 responden yang dipilih secara acak.

Survei dilakukan melalui wawancara lewat telepon. Dengan metode tersebut, margin of error survei sebesar 2,9 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

https://nasional.kompas.com/read/2023/04/10/12362711/survei-lsi-publik-yang-puas-terhadap-kinerja-jokowi-mayoritas-dukung-prabowo

Terkini Lainnya

Bareskrim Polri Yakin Penetapan Panji Gumilang sebagai Tersangka TPPU Sah Menurut Hukum

Bareskrim Polri Yakin Penetapan Panji Gumilang sebagai Tersangka TPPU Sah Menurut Hukum

Nasional
Polisi Lengkapi Kekurangan Berkas Perkara TPPU Panji Gumilang

Polisi Lengkapi Kekurangan Berkas Perkara TPPU Panji Gumilang

Nasional
Jokowi Kumpulkan Menteri Bahas Pengungsi Terdampak Erupsi Gunung Ruang

Jokowi Kumpulkan Menteri Bahas Pengungsi Terdampak Erupsi Gunung Ruang

Nasional
Bersama TNI AL, Polisi, dan Basarnas, Bea Cukai Bantu Evakuasi Korban Erupsi Gunung Ruang

Bersama TNI AL, Polisi, dan Basarnas, Bea Cukai Bantu Evakuasi Korban Erupsi Gunung Ruang

Nasional
Prabowo Ingin Berkumpul Rutin Bersama Para Mantan Presiden, Bahas Masalah Bangsa

Prabowo Ingin Berkumpul Rutin Bersama Para Mantan Presiden, Bahas Masalah Bangsa

Nasional
Hanura Sebut Suaranya di Manokwari Dipindah ke PSI, Berdampak ke Perolehan Kursi DPRD

Hanura Sebut Suaranya di Manokwari Dipindah ke PSI, Berdampak ke Perolehan Kursi DPRD

Nasional
Gugat Hasil Pileg, Pengacara Gerindra Malah Keliru Minta MK Batalkan Permohonan

Gugat Hasil Pileg, Pengacara Gerindra Malah Keliru Minta MK Batalkan Permohonan

Nasional
Resmikan Warung NKRI Digital, BNPT Ingatkan Semua Pihak Ciptakan Kemandirian Mitra Deradikalisasi

Resmikan Warung NKRI Digital, BNPT Ingatkan Semua Pihak Ciptakan Kemandirian Mitra Deradikalisasi

Nasional
Klaim Ada Perpindahan Suara ke PKB, PKN, dan Garuda, PPP Minta PSU di Papua Pegunungan

Klaim Ada Perpindahan Suara ke PKB, PKN, dan Garuda, PPP Minta PSU di Papua Pegunungan

Nasional
Berkaca Kasus Brigadir RAT, Kompolnas Minta Polri Evaluasi Penugasan Tak Sesuai Prosedur

Berkaca Kasus Brigadir RAT, Kompolnas Minta Polri Evaluasi Penugasan Tak Sesuai Prosedur

Nasional
Hakim MK Singgung Timnas di Sidang Pileg: Kalau Semangat kayak Gini, Kita Enggak Kalah 2-1

Hakim MK Singgung Timnas di Sidang Pileg: Kalau Semangat kayak Gini, Kita Enggak Kalah 2-1

Nasional
Caleg PDI-P Hadiri Sidang Sengketa Pileg secara Daring karena Bandara Sam Ratulangi Ditutup

Caleg PDI-P Hadiri Sidang Sengketa Pileg secara Daring karena Bandara Sam Ratulangi Ditutup

Nasional
Ketum PGI: 17 Kali Jokowi ke Papua, tapi Hanya Bertemu Pihak Pro Jakarta

Ketum PGI: 17 Kali Jokowi ke Papua, tapi Hanya Bertemu Pihak Pro Jakarta

Nasional
Kasus Brigadir RAT, Beda Keterangan Keluarga dan Polisi, Atasan Harus Diperiksa

Kasus Brigadir RAT, Beda Keterangan Keluarga dan Polisi, Atasan Harus Diperiksa

Nasional
KPK Ancam Pidana Pihak yang Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

KPK Ancam Pidana Pihak yang Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke