Salin Artikel

Tak Sepahamnya Nasdem dengan Demokrat-PKS soal Deklarasi Koalisi Perubahan

Sebelumnya, Koordinator Juru Bicara Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra menyiratkan keinginan untuk mendeklarasikan koalisi di awal tahun 2023.

Namun, ia menggarisbawahi bahwa Demokrat hanya bakal mendeklarasikan diri sebagai bagian dari Koalisi Perubahan jika koalisi telah menetapkan bakal calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres).

“Kita tunggu majelis partai, kita tunggu deklarasi pada saat yang tepat. Tapi yang pasti awal tahun adalah awal yang baik, adalah waktu yang baik untuk memulai sesuatu yang baru,” ungkap Herzaky ditemui di kawasan Cikini, Jakarta, Kamis (29/12/2022).

Hal senada juga disampaikan Juru Bicara PKS M Kholid. Ia meyakini dinamika elit kader, dan tim kecil Koalisi Perubahan bisa senada.

Bahkan, Kholid optimis deklarasi Koalisi Perubahan bisa diwujudkan bulan ini.

Namun, dua kader elit Nasdem memberikan respons yang berbeda. Wakil Ketua Partai Nasdem Ahmad Ali mengungkapkan, koalisi bisa batal terbentuk jika ada partai politik (parpol) lain yang memaksakan kehendaknya.

Sedangkan Ketua DPP Partai Nasdem Willy Aditya mengatakan, penentuan cawapres tak bisa sembarangan. Perlu kehati-hatian sebelum menentukan siapa figur pendamping Anies Baswedan.

“Kita tentu harus melihat variabel siapa yang akan menjadi lawan tanding, (sehingga) prinsip play to win itu terpenuhi, kan dalam salah satu kriteria yang kita sepakati itu adalah cawapres memiliki variabel pemenangan,” kata Willy ditemui di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (2/1/2023).

Persilahkan Demokrat-PKS deklarasikan koalisi

Lebih lanjut, Willy mengaku pihaknya memberi keleluasaan pada Demokrat dan PKS untuk mendeklarasikan diri sebagai anggota Koalisi Perubahan.

Ia menghormati pandangan kedua calon mitranya itu.

Namun, Nasdem nampak tak sepaham soal proses deklarasi di awal tahun, harus diikuti oleh penentuan pengusungan capres-cawapres.

“Kita ingin menciptakan dwi tunggal karena itu. Kemudian, dalam menentukan siapa yang akan menentukan cawapres Mas Anies harus benar-benar kalkulasinya secara detail, kalkulasinya harus dalam variabel yang telah kita sepakati,” kata Willy.

Di sisi lain, Willy menjelaskan tak ingin buru-buru menentukan cawapres karena bakal dipakai sebagai salah satu strategi pemenangan.

“Kenapa Nasdem tidak deklarasi satu paket? Karena biar cawapres menjadi elemen of surprise,” ujarnya.

“Kita tentu harus melihat variabel siapa yang akan menjadi lawan tanding sehingga prinsip play to win itu terpenuhi,” kata Willy melanjutkan.

Menurutnya, bergabungnya PKB bakal membawa dampak signifikan untuk meraih kemenangan dalam Pemilu 2024.

Tak hanya itu, PKB disebut bakal menambah pilihan figur cawapres untuk mendampingi Anies Baswedan.

Anies bisa memilih cawapresnya mulai dari Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), dan mantan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan atau Aher.

Ia mengatakan, beragam opsi cawapres bakal membuat Koalisi Perubahan bisa menentukan pasangan calon (paslon) capres-cawapres yang terbaik.

“Pesan Pak Surya itu why not the best? Berarti setelah why not the best itu idealnya, sekuelnya itu best of the best,” kata Willy.

https://nasional.kompas.com/read/2023/01/03/06231451/tak-sepahamnya-nasdem-dengan-demokrat-pks-soal-deklarasi-koalisi-perubahan

Terkini Lainnya

Kisah Ayu, Bidan Dompet Dhuafa yang Bantu Persalinan Saat Karhutla 

Kisah Ayu, Bidan Dompet Dhuafa yang Bantu Persalinan Saat Karhutla 

Nasional
Dinilai Berhasil, Zulhas Diminta PAN Jatim Jadi Ketum PAN 2025-2030

Dinilai Berhasil, Zulhas Diminta PAN Jatim Jadi Ketum PAN 2025-2030

Nasional
Jokowi Bagikan 10.300 Sertifikat Tanah Hasil Redistribusi di Banyuwangi

Jokowi Bagikan 10.300 Sertifikat Tanah Hasil Redistribusi di Banyuwangi

Nasional
TNI AL Latihan Pendaratan Amfibi di Papua Barat, Libatkan 4 Kapal Perang

TNI AL Latihan Pendaratan Amfibi di Papua Barat, Libatkan 4 Kapal Perang

Nasional
Tengah Fokus Urus Pilkada, Cak Imin Bilang Jatim Bakal Ada Kejutan

Tengah Fokus Urus Pilkada, Cak Imin Bilang Jatim Bakal Ada Kejutan

Nasional
Targetkan Sertifikasi 126 Juta Bidang Tanah, Jokowi: Presiden Baru Tinggal Urus Sisanya, Paling 3-6 Juta

Targetkan Sertifikasi 126 Juta Bidang Tanah, Jokowi: Presiden Baru Tinggal Urus Sisanya, Paling 3-6 Juta

Nasional
BNPT Apresiasi 18 Pengelola Objek Vital Strategis dan Transportasi

BNPT Apresiasi 18 Pengelola Objek Vital Strategis dan Transportasi

Nasional
Kemenpan-RB Harapkan Pendaftaran CASN Segera Dibuka, Instansi Diminta Kebut Isi Rincian Formasi

Kemenpan-RB Harapkan Pendaftaran CASN Segera Dibuka, Instansi Diminta Kebut Isi Rincian Formasi

Nasional
Pimpinan MPR Minta Pemerintah Tak Ragu Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

Pimpinan MPR Minta Pemerintah Tak Ragu Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
Penyidik KPK Bawa 3 Koper dan 1 Ransel Usai Geledah Ruangan Kesetjenan DPR

Penyidik KPK Bawa 3 Koper dan 1 Ransel Usai Geledah Ruangan Kesetjenan DPR

Nasional
Hakim MK Ceramahi Kuasa Hukum Partai Aceh karena Telat Revisi Permohonan

Hakim MK Ceramahi Kuasa Hukum Partai Aceh karena Telat Revisi Permohonan

Nasional
Beri Pesan ke Timnas U-23, Wapres: Lupakan Kekalahan dari Uzbekistan, Kembali Semangat Melawan Irak

Beri Pesan ke Timnas U-23, Wapres: Lupakan Kekalahan dari Uzbekistan, Kembali Semangat Melawan Irak

Nasional
KPK Sebut Bupati Mimika Akan Datang Menyerahkan Diri jika Punya Iktikad Baik

KPK Sebut Bupati Mimika Akan Datang Menyerahkan Diri jika Punya Iktikad Baik

Nasional
Jokowi: 'Feeling' Saya Timnas U-23 Bisa Masuk Olimpiade

Jokowi: "Feeling" Saya Timnas U-23 Bisa Masuk Olimpiade

Nasional
Tolak PKS Merapat ke Prabowo, Gelora Diduga Khawatir soal Jatah Kabinet

Tolak PKS Merapat ke Prabowo, Gelora Diduga Khawatir soal Jatah Kabinet

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke