Salin Artikel

Industri Pertahanan Swasta Dalam Negeri Beberkan Kesulitan Berbisnis Alutsista

Direktur Utama PT Komodo Armament Indonesia Dananjaya A Trihardjo mengungkapkan bahwa kesulitan yang dihadapi industri pertahanan swasta adalah perlunya perhatian lebih dari pemerintah.

“Harapan saya dan juga teman-teman industri pertahanan lain itu, kami dibina, diayomi, kalau memang perlu dikoreksi, ya dikoreksi,” kata Dananjaya kepada wartawan di sela pameran di Jakarta Internasional Expo, Jakarta, Rabu (2/11/2022).

Ia menyebut, industri pertahanan swasta, terutama yang tergabung dalam Perkumpulan Industri Pertahanan Swasta Nasional (Pinhantannas), sejauh ini belum dijaring pemerintah terkait kontribusi dalam penggunaan alutsista untuk negara.

Kondisi ini juga yang tengah dialami oleh PT Komodo Armament Indonesia sebagai pabrikan senjata api asal Bekasi, Jawa Barat itu.

Padahal, Dananjaya mengungkapkan, hasil industri pertahanan swasta dalam negeri tak kalah berkualitas dari alutsista luar negeri.

“Tidak semua produksi dalam negeri kualitasnya di bawah yang impor. Ini belum dicoba saja, kalau memang belum dicoba ya kita tidak akan bisa tahu sampai sejauh mana kekuatan senjata itu fungsinya,” katanya.

Dananjaya mengatakan, pabriknya hingga kini dapat memproduksi 5.000 pucuk senjata serbu per tahun dan 2 juta amunisi polymer kaliber 5,56 x 45 mm per tahun beserta propelan dan aspek pendukung lainnya.

Ia mengeklaim bahwa tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) produksi pabrikannya mencapai 82,5 persen.

Berdasarkan hasil uji sertifikasi dari Dinas Penelitian dan Pengembangan TNI Angkatan Darat (Dislitbangad), Dananjaya meyakini kualitas alutsista pabrikannya tak kalah jauh dari produk luar negeri.

Meski produksi pabrikannya diklaim lebih berkualitas, pihaknya tetap mengharapkan adanya perharian lebih dari pemerintah.

“Kalau dengan apa yang sudah dilitbangkan itu, saya tidak ragu kalau senjata ini juga berkualitas senjata impor,” ujar dia.

“Karena, apa yang dilakukan dalam waktu yang sudah kita tembakan di Litbangad itu, itu kalau senjata yang tidak punya kualitas tinggi, itu bisa dibilang tidak akan lulus Litbangad,” imbuh dia.

Sementara itu, Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto menyebut bahwa pemerintah membuka ruang untuk industri pertahanan swasta.

“Kita sekarang membuka untuk swasta boleh ikut dalam industri pertahanan,” kata Prabowo di Jakarta Internasional Expo.

https://nasional.kompas.com/read/2022/11/02/23120441/industri-pertahanan-swasta-dalam-negeri-beberkan-kesulitan-berbisnis

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke