Salin Artikel

Kementan Genjot KUR Pertanian di Jawa Timur untuk Memacu Kesejahteraan Petani

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan, KUR Pertanian memiliki sejumlah keutamaan dalam hal peningkatan produktivitas dan memacu kesejahteraan petani.

Apabila KUR Pertanian dimanfaatkan dengan baik, Mentan SYL optimis pertanian Indonesia akan semakin maju dan modern.

“Perubahan konsep berpikir pertanian Indonesia harus terus digulirkan agar mencapai pertanian maju, mandiri, dan modern. Selain itu, efisiensi dan kualitas harus naik, kinerja pertanian yang sudah bagus harus dipertahankan, di antaranya melalui program KUR Pertanian ini,” terang Mentan SYL dalam keterangan pers yang diterima Kompas.com, Sabtu (26/3/2022).

Sebagai informasi, tahun 2021 Kementan mengalokasikan dana program KUR Pertanian sebesar Rp 70 triliun. Sedangkan pada tahun 2022 ini, jumlahnya mengalami kenaikan cukup drastis menjadi Rp 90 triliun.

Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan Ali Jamil menambahkan, penggunaan KUR Pertanian dapat mendorong produktivitas dan kesejahteraan petani semakin meningkat.

Apalagi dengan bantuan pemerintah yang telah menyiapkan berbagai perlengkapan modern seperti teknologi dan mekanisasi dalam melakukan produksi.

“Dengan adanya KUR Pertanian, maka akselerasi pertanian kita jauh lebih kuat dan jauh lebih cepat. Dengan begitu, kesejahteraan petani juga akan meningkat,” jelas Ali Jamil.

Lebih lanjut, Ali mengatakan Jawa Timur merupakan salah satu wilayah prioritas penyerapan KUR Pertanian.

Hal itu dikarenakan, Jawa Timur merupakan lumbung pangan dan penyumbang komoditi pangan yang cukup besar di tingkat nasional.

Untuk diketahui, PSP Kementan telah menggenjot penyerapan KUR Pertanian di Mojokerto mencapai Rp 106,040 miliar.

“Untuk tanaman pangan jumlah kredit sebesar Rp 54,775 miliar, hortikultural Rp 6,337 miliar, perkebunan Rp 19,609 miliar, peternakan Rp 18,696 miliar, mix farming Rp 5,891, dan jasa pertanian, perkebunan, dan peternakan sebesar Rp 692 juta. Adapun jumlah debitur secara keseluruhan sebanyak 2.961 debitur,” kata Ali.

Menurut Ali, alokasi dana KUR Pertanian untuk Jawa Timur masih sangat besar. Dengan begitu, diharapkan petani dapat memanfaatkan program ini untuk mengembangkan budi daya pertanian mereka.

“Secara keseluruhan, realisasi KUR Pertanian di Jawa Timur sebesar Rp 5,544 triliun dengan jumlah debitur sebanyak 163.255 debitur,” papar Ali.

Lebih lanjut, Ali berharap seluruh stakeholder terkait ikut mensosialisasikan program KUR Pertanian dalam membantu petani mengembangkan budi daya pertaniannya.

Selain itu, dengan memanfaatkan program KUR Pertanian, rasa memiliki antara petani terhadap asset pertanian mereka juga akan semakin kuat.

“KUR ini sangat penting agar petani lebih mudah dalam mengembangkan usaha pertaniannya dan rasa kepemilikan petani atas asset pertaniannya menjadi tinggi,” tegas Ali.

Direktur Pembiayaan Direktorat Jenderal (Ditjen) PSP Kementan Indah Megahwati menambahkan, KUR Pertanian dapat diakses untuk modal awal, pembelian pupuk subsidi hingga pengembangan budi daya pertanian dari hulu hingga hilir.

“Anggaran yang besar tersebut dapat digunakan masyarakat yang memiliki kemauan dan semangat tinggi untuk berkarya di dunia usaha tani,” tutur Indah.

Indah mengatakan pemanfaatan KUR dapat dilakukan untuk mendukung berbagai kegiatan pertanian dari musim tanam, kemudian panen, pascapanen, pengadaan Taxi Alsintan, hingga packaging.

“Kita mengupayakan agar petani tidak langsung menjual hasil panennya. Tetapi dapat diolah lagi dan dikemas agar nilai jualnya tinggi. KUR bisa mendukung hal tersebut,” kata Indah.

Lebih lanjut, ia mengatakan dengan adanya KUR, petani tidak perlu mengkhawatirkan permodalan awal. Sebab, KUR membantu memenuhi semua kebutuhan petani.

“Petani juga tidak perlu khawatir untuk mengembalikannya. Karena, KUR bisa dikembalikan dengan cara dicicil atau saat panen,” tutup Indah.

https://nasional.kompas.com/read/2022/03/26/17261841/kementan-genjot-kur-pertanian-di-jawa-timur-untuk-memacu-kesejahteraan

Terkini Lainnya

Libur Panjang, Korlantas Catat Peningkatan Arus Lalu Lintas

Libur Panjang, Korlantas Catat Peningkatan Arus Lalu Lintas

Nasional
DKPP Terima 233 Pengaduan Pemilu dalam 4 Bulan Terakhir

DKPP Terima 233 Pengaduan Pemilu dalam 4 Bulan Terakhir

Nasional
Prabowo: Beri Kami Waktu 4 Tahun untuk Buktikan ke Rakyat yang Tak Pilih Kita

Prabowo: Beri Kami Waktu 4 Tahun untuk Buktikan ke Rakyat yang Tak Pilih Kita

Nasional
Yusril: Penambahan Kementerian Prabowo Bukan Bagi-bagi Kekuasaan, Tak Perlu Disebut Pemborosan

Yusril: Penambahan Kementerian Prabowo Bukan Bagi-bagi Kekuasaan, Tak Perlu Disebut Pemborosan

Nasional
BPK di Pusara Sejumlah Kasus Korupsi...

BPK di Pusara Sejumlah Kasus Korupsi...

Nasional
Pengamat: Status WTP Diperjualbelikan karena BPK Diisi Orang Politik

Pengamat: Status WTP Diperjualbelikan karena BPK Diisi Orang Politik

Nasional
Pilkada 2024, Belum Ada Calon Perseorangan Serahkan KTP Dukungan ke KPU

Pilkada 2024, Belum Ada Calon Perseorangan Serahkan KTP Dukungan ke KPU

Nasional
Ada Jalur Independen, Berapa KTP yang Harus Dihimpun Calon Gubernur Nonpartai?

Ada Jalur Independen, Berapa KTP yang Harus Dihimpun Calon Gubernur Nonpartai?

Nasional
PPP: RUU Kementerian Negara Masuk Prolegnas, tetapi Belum Ada Rencana Pembahasan

PPP: RUU Kementerian Negara Masuk Prolegnas, tetapi Belum Ada Rencana Pembahasan

Nasional
Latihan Gabungan, Kapal Perang TNI AL Tenggelamkan Sasaran dengan Rudal Khusus hingga Torpedo

Latihan Gabungan, Kapal Perang TNI AL Tenggelamkan Sasaran dengan Rudal Khusus hingga Torpedo

Nasional
Menag Cek Persiapan Dapur dan Hotel di Madinah untuk Jemaah Indonesia

Menag Cek Persiapan Dapur dan Hotel di Madinah untuk Jemaah Indonesia

Nasional
 Melalui Platform SIMPHONI, Kemenkominfo Gencarkan Pembinaan Pegawai dengan Pola Kolaboratif

Melalui Platform SIMPHONI, Kemenkominfo Gencarkan Pembinaan Pegawai dengan Pola Kolaboratif

Nasional
PPP Anggap Wacana Tambah Menteri Sah-sah Saja, tapi Harus Revisi UU

PPP Anggap Wacana Tambah Menteri Sah-sah Saja, tapi Harus Revisi UU

Nasional
Eks KSAU Ungkap 3 Tantangan Terkait Sistem Pertahanan Udara Indonesia

Eks KSAU Ungkap 3 Tantangan Terkait Sistem Pertahanan Udara Indonesia

Nasional
Mayoritas Provinsi Minim Cagub Independen, Pakar: Syaratnya Cukup Berat

Mayoritas Provinsi Minim Cagub Independen, Pakar: Syaratnya Cukup Berat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke