JAKARTA, KOMPAS.com - Bupati Langkat Terbit Rencana Perangin-angin ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam operasi tangkap tangan (OTT). Masuk dalam jajaran kepala daerah terkaya, Terbit diketahui juga pernah menjadi aktivis dalam organisasi kepemudaan.
Dikutip dari website Pemkab Langkat, Terbit yang berpasangan dengan Wakil Bupati Syah Afandin dilantik oleh Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi pada 20 Februari 2019.
Terbit menggantikan seniornya di Partai Golkar, Ngogesa Sitepu sebagai Bupati Langkat periode 2019-2024. Sebelum menjadi bupati, Terbit merupakan Ketua DPRD Kabupaten Langkat periode 2014-2018.
Di masa mudanya, Terbit dikenal aktif dalam organisasi kepemudaan. Salah satu ormas kepemudaan yang diikuti Terbit adalah Majelis Pimpinan Cabang (MPC) Pemuda Pancasila di Medan, Sumatera Utara.
Mulai tergabung sejak tahun 1997, saat ini Terbit masih menjabat sebagai Ketua MPC Pemuda Pancasila Medan.
Tak hanya itu, pria kelahiran tahun 1972 ini menjabat sebagai Ketua SPTI/SPSI Kabupaten Langkat untuk periode 2002-2022.
Dilansir dari Tribunnews.com, Terbit pernah menjabat sebagai Ketua DPD Golkar Kabupaten Langkat. Ia menjadi pimpinan Golkar di Kabupaten Langkat dari tahun 2015-2020.
Salah satu kepala daerah terkaya
Terbit Rencana Perangin-angin yang ditangkap KPK pada Selasa (18/1/2022) malam, masuk dalam jajaran kepala daerah terkaya. Ia menjadi salah satu dari 10 kepala daerah yang memiliki kekayan terbesar di tahun 2020.
Mengutip e-LHKPN KPK, Terbit memiliki harta kekayaan lebih dari Rp 85 miliar.
Kekayaan yang dimiliki terbit berupa tanah dan bangunan sebesar hampir Rp 3,8 M. Kemudian alat tansportasi dan mesin senilai Rp 1,1 miliar.
Sisa kekayaannya Terbit terdiri surat berharga, kas dan setara kas, hingga harta lainnya.
Ditangkat dengan barang bukti uang
Dalam OTT Bupati Langkat Terbit Rencana Perangin-angin, KPK mengamankan sejumlah uang. Selain itu, KPK juga turut mengamankan beberapa orang.
“Benar KPK melakukan giat tangkap tangan di Langkat, sekitar pukul 19.00 WIB tadi malam,” ujar Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron kepada Kompas.com, Rabu (19/1/2022).
“Kami telah mengamankan beberapa pihak dan sejumlah uang sebagai bukti yang diperoleh pada saat tangkap tangan,” lanjutnya.
Dikutip dari Tribunnews.com, ada tiga pejabat yang diamankan terkait OTT Bupati Terbit. Ketiganya berinisial KN, MU dan satu lagi merupakan salah satu pejabat Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Langkat.
Salah satu orang yang diamankan disebut-sebut menjabat sebagai pengurus Asosiasi Pemerintahan Desa Seluruh Indonesia.
Seusai diamankan, ketiganya dikabarkan dititipkan sementara di Polres Binjai untuk tindak selanjutnya. Kemudian, oleh pihak KPK, ketiganya dibawa ke Mako Brimob Polda Sumut di Jalan KH Wahid Hasim, Kota Medan.
Rumah Bupati Langkat digeledah
Setelah melakukan OTT, KPK menggeledah rumah pribadi Bupati Langkat Terbit Rencana Perangin-angin di Desa Raja Tengah, Kecamatan Kuala, hari ini.
KPK melibatkan Brimob Polda Sumut dalam penggeledahan rumah Terbit. Lokasi sekitar lokasi rumah Bupati terbilang sepi, hanya beberapa kendaraan saja yang melintasi jalan tersebut.
Sementara itu, Wakil Bupati Langkat Syah Afandin menolak memberikan komentar terkait OTT yang terjadi.
"Saya belum mau komentari adanya OTT ini," kata dia, melalui sambungan telepon genggam, Rabu (19/1/2022).
Saat ditanya soal berapa orang pejabat yang diamankan, Syah Afandin juga enggan berkomentar.
"Saya belum tahu," tukas pria yang akrab disapa Ondim ini.
https://nasional.kompas.com/read/2022/01/19/18324801/masuk-jajaran-kepala-daerah-terkaya-berikut-rekam-jejak-bupati-langkat-yang